Persahabatan ibarat makhluk yang hidup dalam samudra yang penuh dengan cinta yang terbungkus dengan bisa ular beracun. Tumbuh rasa sayang tetapi masih berbusana api. lika-likuya jalan harus ditempuh dengan kewaspadaan yang tinggi. Harus berani berkorban perasaan demi pertalian yang kokoh. Tanggapi rintangan dengan rasional dan bertanggung jawab. Tak mengapa walau harus meneteskan setitik air mata. Egoisme merupakan masalah emosi yang perlu dididik dengan sabar, ikhlas, dan berprinsip. Sehingga tangan tetap berjabat erat. Sekalipun petir menyambar, tak akan pernah lepas. Meskipun terkadang terjadi penghianatan, harus disadari bahwa itu adalah ulah makhluk yang namanya iblis. Yang mengajarkan manusia rakus dan tamak kepada dunia. Padahal kehidupan manusia bukan semata-mata untuk dunia. Karena keduanya sama-sama makhluk. Jiwa, hati, perasaan, akal, dan ruh adalah milik-Nya. Yang meghendaki manusia kepada kebahagiaan yang kekal, dengan memerintahnya agar selalu saling berpelukan dengan kasih sayang dan cinta diantara mereka. Persahabatan dan cinta yang paling indah adalah yang dilandasi keikhlasan semata-mata karena-Nya.
Langganan:
Postingan (Atom)
AHMAD SAIFUL ISLAM
Ahmad Saiful Islam Sarjana Tafsir Hadis UINSA Surabaya Lahir di Banyuwangi, 3 Mei 1987 Islamic Journalism Community (IJC) Surabaya (2010)...
-
—Saiful Islam*— “Berikut saya berikan contoh Hadis muttafaq ‘alayh yang bertentangan dengan Qur’an dan Sains sekaligus…” Kesahihah...
-
Sebelum zhuhur, saya tertidur di kamar Idris. Saya bermimpi menuai ide dalam mimpi itu “Memarketingkan Agama”. Kalau saya ceritakan kis...
-
Dua orang siswa diberi masing-masing sebuah bibit bunga yang sama. Namun cara siswa tadi berbeda-beda saat merawat bunganya masing-masi...