Senin, 29 Oktober 2018

HUBUNGAN YANG LANGGENG

Hubungan itu punya dua kutub ekstrim yang berbeda dengan kepentingan. Hubungan memang harus tanpa kepentingan. Hubungan yang baik adalah ketika tidak punya kepentingan.

Membangun hubungan dilakukan ketika kita sedang tidak membutuhkan orang itu.

Kalau dasar hubungan adalah kepentingan, ini berarti minta tolong. Bukan hubungan (relationships).

Manusiakan manusia. Bukan menjadikan partner sebagai alat untuk mencapai target.

Di rumah, dengan isteri/suami, justru yang terbaik adalah komunikasi yang santai, alay, 'sepele', mesra, basa-basi, 'main-main'. Bukan serius dan formal. Mungkin ini alasan saya pernah gagal dulu mendekati mahasiswi Akidah Filsafat. Hehehe... (tentunya sebelum ketemu isteri ya). Komunikasi yang baik antar pasangan justru yang norak-norak. Suami isteri yang hanya ngobrol hal-hal yang penting, pasti itu hubungannya sedang bermasalah. Ini kebalikan dari dunia bisnis.

Tuhan memang menciptakan kita untuk saling berhubungan. Untuk membuat kehidupan yang baik.

Emotional Bank Account, "Rekening bank emosi". Semakin banyak tabungan kita, tentu kita akan menjadi customer yang diprioritaskan.

Bedakan, ini kantor atau rumah. Sikon yang berbeda, komunikasinya pun harus berusaha beda.

Sabtu, 27 Oktober 2018

BUMI DIRUSAK MANUSIA (2)


QS. Ar Rum[30]: 41
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

Selain kerusakan karena aktivitas tambang, bumi juga rusak karena penggundulan hutan secara brutal. Khususnya hutan di daerah tropis, termasuk di Indonesia dan Amazon di Brazil, Amerika Latin. Padahal hutan tropis itu adalah paru-paru bumi.

Ratusan ribu, bahkan jutaan hektare hutan Indonesia ditebangi oleh tangan-tangan serakah. Artinya, sudah ada jutaan meter kubik kayu yang juga dipindahkan. Bukan hanya linta kota, tapi sampai lintas propinsi dan lintas negara.

Belum lagi ditambah kebakaran hutan yang tak pernah berhenti melanda hutan-hutan kita. Ribuan kayu terpanggang sia-sia setiap tahunnya. Baik itu di Kalimantan, di Sumatera, dan daerah-daerah lainnya.

Data kerusakan hutan selama berabad-abad terakhir ini sungguh mengerikan. Harusnya, hutan tropis di permukaan bumi ini bisa mencapai luasan 20 juta km persegi. Namun, lebih dari separuhnya sekarang sudah lenyap. Karena kebakaran, dirusak, atau ditebangi untuk kepentingan bisnis. Sekarang, hanya tersisa sekitar 8,5 juta km persegi.

Kecepatan perusakan hutan pun bertambah dahsyat. Jika di abad sebelumnya, manusia menggunduli hutan dengan kecepatan sekitar 59 juta hektare selama 100 tahun, maka di zaman modern ini meningkat sangat fantastis. Sekarang manusia merusak hutan dengan menggunakan mesin-mesin berkecepatan 900 ton per 2 jam. Itu artinya, kita bisa menggunduli hutan seluas 1 hektare hanya dalam waktu 1 detik. Atau 60 hektare per menit. Atau 86.000 hektare per hari. Dan setiap tahunnya, manusia modern telah menghancurkan hutan-hutan tropis dengan berbagai cara sebanyak 31 juta hektare. Gila!

Antara tahun 1960-1985 saja, manusia sudah menggunduli 40% hutan di muka bumi. Dan dalam 3 tahun belakangan, hutan Amazon mengalami kerusakan seluas 60.000 km persegi. Maka diperkirakan, jika kerusakan berlangsung terus seperti ini, hutan Amazon akan musnah di tahun 2025!

Kerusakan hutan telah menyebabkan timpangnya mekanisme air hujan di planet bumi ini. Sekaligus merusak struktur permukaan tanah menjadi tandus dan poris. Kerusakan hutan-hutan yang luar biasa parahnya ini, akan menghancurkan kita sendiri.

Maka tak heran, meski di musim kemarau banyak wilayah yang pernah dilanda banjir bandang. Di Indonesia, daerah seperti Kalimantan, Sulawesi, Maluku, dan Pulau Jawa mengalami banir bandang yang memilukan. Bisa mencapai ketinggian 3-6 meter, dalam wilayah yang luas.

Bukan hanya di Indonesia. Daratan China dan Jepang pun tak luput dari banir besar yang mengorbankan ratusan jiwa dan merusak ribuan tempat tinggal.

Dengan rusaknya hutan itu pun, lantas juga mekanisme sirkulasi udara pun menjadi terganggu. Persediaan oksigen dan kelembaban dipastikan menurun. Suhu udara naik. Pergerakan angin lebih buas dari biasanya. Dampaknya, akhirnya berpengaruh pada iklim bumi secara global…

~Salam~                                                                                                           

IG        : saifulislam_45
FB       : Berpikir Bersikap Beraksi
 : Ahmad Saiful Islam
Twitter : @tipkemenangan
 : @MotivasiAyat
Blog    : tipkemenangan.blogspot.com

Selasa, 23 Oktober 2018

BUMI DIRUSAK MANUSIA (1)


Sumber-sumber energi dan sejumlah bahan tambang dibutuhkan manusia untuk mengejar kemajuan peradaban. Agar tetap bisa eksis bahkan lebih maju, manusia membutuhkan sumber energi untuk aktivitasnya. Berikut ini adalah yang paling banyak dieksplor: minyak bumi, batubara, gas alam, emas, tembaga, perak dan nikel.
Bahan tambang tersebut adalah termasuk yang tak dapat diperbarui. Kalau habis, maka tidak akan ada lagi yang tersisa di dalam perut bumi. Seandainya bisa diproduksi lagi, butuh waktu jutaan tahun sebagaimana terjadi secara ilmiah.
Kebutuhan minyak di seluruh dunia setiap tahunnya sangat besar. Administration USA mencatat bahwa setiap harinya penduduk bumi menghabiskan minyak sekitar 80 juta barel. Alias hamper 30 miliar barel per tahun. Jika dijumlahkan dalam waktu seratus tahun, maka manusia telah menghabiskan minyak sebanyak sekitar 3 triliun barel. Setara dengan 450 triliun liter. Atau lebih dari 300 triliun ton.
Ini berarti, dalam seabad terakhir ini isi perut bumi telah kehilangan cairan minyak sebanyak 300 triliun ton. Alias, bervolume 450 triliun liter. Jika sebuah kapal tangker isinya 100.000 liter, maka ini setara dengan 4,5 miliar kapal tangker.
Sekali lagi, jumlah sedemikian banyak itu benar-benar hilang dari perut bumi. Kemudian dibakar untuk menghasilkan energi. Bisa menyebabkan problem di dalam perut bumi.
Akan lebih serius lagi dengan apa yang terjadi pada penambangan minyak bumi. Isi perut bumi sungguh-sungguh hilang. Strukturnya pun menjadi lebih keropos. Boleh jadi disuntik dengan cairan pengisi. Namun tentu saja tak sebesar yang telah hilang disedot.
Itu belum batu bara. Bahan bakar fosil padat ini ada pada urutan ke dua setelah minyak bumi. Manusia di muka bumi telah menghabiskan rata-rata 5,5 miliar ton dalam 100 tahun terakhir. Bahan bakar ini juga dibakar dan tidak kembali ke dalam tanah. Kecuali abu yang sudah jauh lebih kecil bobotnya.
Bukan hanya itu. Volume gas alam juga semakin hari semakin besa disedot dari perut bumi. Tak kurang dari 75 triliun cub feet setiap tahunnya gas disedot dari dalam perut bumi. Artinya, seabad terakhir bumi telah kehilangan gas sebesar 7.500 triliun cub feet.
Di sini saja, kita bisa bayangkan bahwa telah terjadi kerusakan yang parah di dalam struktur bumi…
QS. Ar Rum[30]: 41
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

~ Salam ~

IG        : saifulislam_45
FB       : Berpikir Bersikap Beraksi
 : Ahmad Saiful Islam
Twitter : @tipkemenangan
 : @MotivasiAyat
Blog    : tipkemenangan.blogspot.com

Sabtu, 20 Oktober 2018

TIONGKOK AKAN MEMBUAT BULAN


Mereka sudah terbang ke bulan. Kita masih terbangan—main rebana. Kita masih jualan terang bulan. Eh, Tiongkok sudah akan membuat bulan!

Negeri Panda mempunyai rencana. Yaitu akan menduplikasi bulan untuk menerangi Kota Chengdu di Provinsi Sichuan. Ditargetkan, bulan buatan itu telah jadi pada tahun 2020 depan.

“Tujuannya adalah menggantinkan lampu jalan di Chengdu,” kata Wu Chunfeng, chairman Chengdu Aerospace Science and Technology Microelectronics System Research Institute, seperti dilansir oleh The Guardian kemarin (18/10).

Bulan buatan yang dimaksud sebenarnya adalah satelit. Tapi, satelit itu punya fungsi yang sama seperti bulan: memantulkan cahaya matahari ke bumi dengan lebih kuat. Bulan buatan tersebut punya daya pantul yang delapan kali lebih kuat dari bulan.

Sinar pantulan bulan buatan itu akan tampak bagaikan cahaya senja, jika dilihat dari bumi. Diharapkan, nantinya bulan buatan tersebut dapat menerangi kawasan dengan diameter sekitar 80 kilometer.

Para peneliti mengklaim, bulan buatan itu bisa menjadi pengganti lampu jalan. Dengan kata lain, Tiongkok akan bisa hemat listrik. Cahaya yang dipancarkan bulan buatan itu pun tidak akan mengganggu pengamatan astronomi.

QS. Ar Rahman[55]: 33
“Hari jamaah jin dan manusia. Jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, maka lintasilah. Kamu tidak akan dapat menembusnya kecuali dengan kekuatan.”

~ Salam ~

IG        : saifulislam_45
FB       : Berpikir Bersikap Beraksi
 : Ahmad Saiful Islam
Twitter : @tipkemenangan
 : @MotivasiAyat
Blog    : tipkemenangan.blogspot.com

Jumat, 19 Oktober 2018

PENGRITIK PEMERINTAH DIBUNUH?


Kolumnis terkemuka Washington Post, Jamal Khashoggi dikabarkan lenyap begitu saja. Satu tim dari Arab Saudi diduga membunuhnya. Khashoggi hilang ketika masuk ke Kedutaan Arab Saudi di Turki pada 2 Oktober 2018 silam. Ini tentu menyita perhatian dunia. Kenapa?

Pertama, Khashoggi adalah figur elit. Ia mantan penasihat Kerajaan Arab Saudi. Pernah punya hubungan persahabatan dengan Osama bin Laden. Juga menjadi salah satu figur internasional dengan segala sepak terjang dan pemikirannya.

Terakhir, Khashoggi menjadi kolumnis tetap Koran berpengaruh Washington Post. Ia seringkali mengkritik kebijakan pemerintah Saudi, dalam kolomnya.

Kedua, adalah cara pembunuhan Khashoggi yang kabarnya sangat sadis. Dari rekaman audio yang diperoleh oleh otoritas Turki, Khashoggi dimutilasi dalam keadaan hidup selama tujuh menit. Sementara orang yang memutilasinya menggunakan headset untuk mendengarkan musik. Pihak Turki menduga, jasad Khashoggi dimutilasi dan dimasukkan koper untuk dibawa keluar. Tudingan yang dibantah Arab Saudi.

Ketiga, pembunuhan terhadap Khashoggi merupakan preseden buruk. Bagi demokrasi, bagi kehidupan pers bebas, dan bagi kemanusiaan. Sebab, sulit dibantah, pembunuhan tersebut pasti dilatarbelakangi aktivitas-aktivitas Khashoggi yang berkaitan dengan jurnalisme.

Pers, bagaimanapun, adalah salah satu pilar demokrasi. Pers yang sehat menunjukkan kehidupan demokrasi yang sehat pula. Pembunuhan Khashoggi adalah pembungkaman terhadap suara yang berbeda. Jika tidak ada respons yang benar terhadap kasus tersebut, pembungkaman terhadap pers akan menjadi sebuah norma. Itu akan sangat berbahaya bagi kehidupan.

Tak akan ada lagi yang berani mengkritik. Tak aka nada lagi yang menjadi watchdog. Padahal, kekuasaan cenderung korup. Harus selalu ada mekanisme check and balances. Selain dari legislatif, kekuasaan harus dikoreksi oleh pers. Sebab, meski belum ideal, pers juga merupakan suara rakyat.

Pembunuhan Khashoggi adalah sebuah tes kasus. Jika pembunuhan terhadap figur seterkenal Khashoggi dimaklumkan, apa yang akan terjadi pada figur-figur yang jauh kurang terkenal dan tak punya akses penting seperti dia.

Penuntasan kasus Khashoggi adalah sebuah pertaruhan. Antara kekuasaan absolut yang korup dengan demokrasi dan kemanusiaan. Kehidupan akan semakin pesimistis jika kasus tersebut dibiarkan menguap begitu saja.

QS. Al Maidah[5]: 32
“Barangsiapa yang membunuh seorang manusia, bukan karena orang itu (membunuh) orang lain, atau bukan karena membuat kerusakan di muka bumi, maka seakan-akan dia telah membunuh manusia seluruhnya…”

~ Salam ~

IG        : saifulislam_45
FB       : Berpikir Bersikap Beraksi
 : Ahmad Saiful Islam
Twitter : @tipkemenangan
 : @MotivasiAyat
Blog    : tipkemenangan.blogspot.com

Sumber: Jawa Pos




AHMAD SAIFUL ISLAM

Ahmad Saiful Islam Sarjana Tafsir Hadis UINSA Surabaya Lahir di Banyuwangi,  3 Mei 1987 Islamic Journalism Community  (IJC) Surabaya (2010)...