“Hai orang-orang yang
beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan katakanlah perkataan yang benar,
niscaya Allah memperbaiki bagimu amalan-amalanmu dan mengampuni bagimu
dosa-dosamu. Dan barang siapa menaati Allah dan Rasul-Nya, maka sesungguhnya ia
telah mendapat kemenangan yang besar.”
(QS. Al Ahzab[33]: 70-71)
Sebenarnya,
bohong lebih sulit daripada jujur. Kita tinggal mengutarakan apa adanya dengan
berkata jujur. Justeru dengan berbohong, kita harus merancang ‘cerita’. Mencoba
mewujudkan sesuatu yang sebenarnya tidak ada. Otak pun butuh proses untuk
mendesain kebohongan.
Untuk
kali pertama, manusia berbohong sejak usia tiga atau empat tahun. Pada usia
itu, otak manusia mengalami perkembangan. Dengan begitu, kita belajar bahwa ada
‘alat’ yang serbaguna dan kuat. Dengan ‘alat’ itu, kita bisa bermain dengan
kenyataan dan mempengaruhi apa yang terjadi.
Penelitian
menunjukkan bahwa berbohong bagi anak bukan hanya hal yang buruk. Tapi, itu
merupakan tanda kecerdasan pada anak. Sebab pada masa itu, sang anak sedang
melatih otaknya untuk berimajinasi. Hal tersebut dibuktikan oleh Profesor
Michael Lewis yang fokus pada bidang pengembangan psikologi.
Lewis
pernah melakukan penelitian kepada 100 anak usia 2-4 tahun. Anak-anak ini
ditempatkan dalam satu ruangan dengan sebuah mainan yang dibungkus secara
tertutup. Lewis memerintahkan anak-anak untuk tidak mengintipnya. Dia keluar
sebentar untuk kemudian masuk kembali dan menanyakan bentuk mainan itu.
Saat
dia keluar, sebenarnya beberapa anak mengintip. Tapi, dia tidak mengaku. Dan
Lewis tahu itu. Beberapa anak yang berbohong itu lantas tes IQ. Hasilnya, anak
yang berbohong punya nilai di atas yang tidak berbohong.
Berangkat
dari hal tersebut, lantas timbul banyak mitos tentang bohong. Salah satunya
banyak yang meyakini bahwa pembohong ulung memiliki IQ lebih tinggi dibanding
orang yang jarang berbohong.
Penelitian
yang dilakukan pada pertengahan 90-an itu kemudian dibantah Dan Ariely. Ariely
menemukan bahwa pembohong tidak lebih pintar dari orang yang jarang berbohong.
Namun hasil lain membuktikan bahwa mereka lebih kreatif. Pembohong memiliki
kemampuan, kreativitas, dan strategis dalam rasionalisasi. Sehingga mereka
dapat menyajikan cerita menarik yang semuanya ternyata tidak benar atau bohong.
Semakin
kreatif seseorang, maka semakin cenderung mereka untuk berbohong. Jadi, tidak
semua pembohong itu punya IQ tinggi. Nah, jangan sampai kalian ingin dipandang
kreatif sampai akhirnya memutuskan untuk menjadi seorang pembohong ulung.
Ketika orang lain tahu kalian pembohong, kalian tidak akan dipercaya lagi. Itu
akan sangat menghambat kesuksesan kalian. Akhirnya, kebahagian lenyap, malah
mendapat celaka.
“Hai
orang-orang yang beriman bertakwalah kepada Allah, dan hendaklah kamu bersama
orang-orang yang benar.” (QS. At Taubah[9]: 119)
“Dan
orang yang membawa kebenaran (Muhammad) dan membenarkannya, mereka itulah
orang-orang yang bertakwa.” (QS. Az Zumar[39]: 33)
“Hai
orang-orang yang beriman hendaklah kamu jadi orang-orang yang selalu menegakkan
(kebenaran) karena Allah, menjadi saksi dengan adil. Dan janganlah sekali-kali
kebencianmu terhadap sesuatu kaum, mendorong kamu untuk berlaku tidak adil.
Berlaku adillah, karena adil itu lebih dekat kepada takwa. Dan bertakwalah
kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS.
Al Maidah[5] : 8)
“Sesungguhnya
yang mengada-adakan kebohongan, hanyalah orang-orang yang tidak beriman kepada
ayat-ayat Allah, dan mereka itulah orang-orang pendusta.” (QS.
An Nahl[16]: 105)
“Dan
sesungguhnya kami telah menguji orang-orang yang sebelum mereka, maka
sesungguhnya Allah mengetahui orang-orang yang benar dan sesungguhnya Dia
mengetahui orang-orang yang dusta.” (QS. Al Ankabut[29]: 3)
Jadi,
kalau kalian ingin latihan kreatif, masih banyak jalan yang lebih asyik, halal
dan menentramkan. Juga keren. Salah satunya adalah menulis fiksi. Bisa cerpen,
puisi, sampai novel. Otak kanan aktif dengan berimajinasi, otak kiri pun
bekerja dengan merangkai kata-kata. Sedangkan fisik, yakni jemari kalian pun
aktif dengan menari indah di atas keyboard. Ini akan lebih berkah. Selamat mencoba…
~
Salam ~
IG : saifulislam_45
FB : Berpikir Bersikap Beraksi
: Ahmad Saiful Islam
Twitter
: @tipkemenangan
:
@MotivasiAyat
Blog : tipkemenangan.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar