Jum’at
12 Oktober 2018, Masdar Hilmy menulis opini di Jawa Pos. Guru besar UINSA itu
menyatakan bahwa Indonesia sedang dikepung oleh dua bencana: bencana alam dan
bencana peradaban alias kebohongan. “Bencana kebohongan publik adalah bencana
moralitas dan peradaban yang efeknya jauh lebih merusak, sistemik, dan
mematikan ketimbang bencana alam,” katanya.
Professor
yang juga Rektor UINSA tersebut melandasi pendapatnya itu dengan teori dari buku
Why We Lie: The Sources of Our Disasters (2011). Buah karya Dorothy Rowe
ini menyebut kebohongan sebagai sumber bencana dalam kehidupan. Kebohongan publik
dapat mengantarkan sebuah masyarakat kepada kehancuran.
Masdar
lantas memberi solusi, bahwa sama dengan bencana alam, bencana peradaban bisa
dimitigasi. Minimal bisa dihindari. Mekanisme mitigasi hoax dapat dilakukan
melalui pemberdayaan akal sehat di kalangan masyarakat melalui kerja-kerja
literasi. “Akal sehat itulah yang nanti bekerja secara otomatis sebagai
mekanisme pertahanan diri menghadapi hoax,” jelasnya.
Sekedar
catatan, mitigasi bencana adalah serangkaian upaya untuk mengurangi risiko
bencana, baik melalui pembangunan fisik maupun penyadaran dan peningkatan
kemampuan menghadapi ancaman bencana.
~
Salam ~
IG : saifulislam_45
FB : Berpikir Bersikap Beraksi
: Ahmad Saiful Islam
Twitter
: @tipkemenangan
:
@MotivasiAyat
Blog : tipkemenangan.blogspot.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar