Ingin bahagia sebenarnya simpel. Pertama positive thinking
dan positive feeling kepada Allah, kedua pada diri sendiri dan terakhir
pada orang lain. Hanya saja sering kita ini melihat setitik noktah hitam di
lingkaran besar yang putih. Bukan lingkaran putihnya yang di-blow up,
tapi malah titik hitam kecil itu yang dibesar-besarkan.
Perasaan dan pikiran itu masing-masing akan membawa dampak
kebahagiaan dan kesuksesan pada pelakunya. Selalu berpikir positif dan
berperasaan baik kepada Allah, sudah tidak bisa ditawar-tawar lagi. Inilah
sumber di atas sumber. Inti segala inti. Positif segala positif. Prinsip di
atas prinsip. Jangan sampai ada sedikitpun perasaan dan pikiran negatif kepada
Allah. Walaupun hidup kita waktu itu tampaknya kurang enak, tidak baik.
Yakinlah, dibalik ketidakenakan, ketidaknyamanan, pasti banyak beribu
kenikmatan. Dan dibalik kenyamanan kalau kita terus sabar dan terus berusaha,
maka ada kenikmatan di atas kenikmatan.
Positif kepada diri sendiri juga awal dari positif-positif lainnya.
Teguhnya prinsip yang berdasar dari ilmu pengetahuan, skill dan cita-cita yang
terpuji, ibarat batu karang yang kokoh, tegar. Tidak mudah gelombang
mengombang-ambingnya. Tidak mudah angin dan air hujan mengikisnya. Ketika dia
sudah tegar seperti itu, maka yang akan tertanam di otak mereka secara
otomatis, “Ooo...ternyata dia kuat. Tidak mudah dirobohkan. Wah, hati-hati
jangan ceroboh berhadapan dengannya”. Sebaliknya, kalau pada diri sendiri saja
tidak punya prinsip, itu seperti ayam yang tidak punya taji. Seperti ular tapi
tidak berbisa. Seperti elang yang hilang paruh dan cakarnya. Seperti harimau
tapi hanya mengeong. Kalau keadaannya seperti itu, sudahlah jangan harap-harap
bahagia apalagi sukses. Karena akan jadi bola anak kecil yang ditendang, kanan,
kiri OK.
Ketika sudah positif sama Allah dan diri sendiri, insya Allah orang
lain, bahkan alam semesta akan mendukung kebahagiaan dan kesuksesan Anda. Anda
seperti magnet yang menarik kebaikan dan menolak keburukan secara otomatis.
Anda menyedot kebaikan yang notabene membuat bahagia dan sukses Anda semakin
dahsyat. Anda tinggal komit dan konsis pada kebaikan dan memperjuangkan
cita-cita Anda.
Berulang-ulang saya sampaikan bahwa Allah jauh-jauh hari sudah
bilang “Aku apa kata hamba-Ku saja kepada-Ku”.
Bisa Anda bayangkan. Bagiamana jadinya, kalau Anda negative
thinking dan negative feeling sama orang lain, dan orang lain itu tahu sikap
Anda itu? Tentu dia juga bad kepada Anda bukan? Nah, Allah itu siang malam
selalu mengawasi kita. Dia itu Maha Melihat, Maha Memantau, Maha Mengawasi.
Bahkan di setiap gerak hati dan pikiran kita, Allah sedang Menyaksikannya.
Kalau orang yang kita kelabui tahu, tentu dia akan marah. Tentu dia
juga akan cuek kepada kita. Tentu dia juga akan tidak menghiraukan kita.
Alih-alih diperhatikan, minta tolong sekalipun, belum tentu kita ditolongnya.
Karena dia sudah bad kepada kita disebabkan ulah kita sendiri yang bad
kepada mereka. Dan memang kalau dipikir-pikir, memang kita sendiri yang salah. Kita sebaiknya berbenah.
Mungkin kalau dengan orang lain, kita bisa membuat-buat. Kita bisa
bersikap baik di depannya saja. Walau sebenarnya di hati bad. Orang lain
bisa tertipu. Orang lain bisa jadi hanya melihat tampilan luar kita saja di
depannya. Tapi sangat-sangat beda dengan Allah. Dia sedikitpun tidak akan lengah. Kalau kita berbuat baik, maka harus benar-benar murni antara hati,
pikiran dan perbuatan harus selaras sejalan. Jadi bila kita positif memang
harus benar-benar, agar kita selama dan sukses dalam kehidupan ini. Misalnya
selalu mendapatkan pertolongan Allah di setiap langkah kita meraih kehidupan
yang semakin membaik dari hari ke hari.
Begitulah apa yang
kita tabur, tidak akan pernah salah apa yang kita tuai. Kalau padi yang kita
tabur, tidak mungkin panen jagung. Begitu juga kalau kebaikan, kelembutan,
cinta yang kita tabur, maka itulah yang akan kita tuai nantinya. Jadi jangan
pernah bosan untuk terus menabur kebaikan. Jangan pernah malas untuk memberi
cinta kepada orang lain dan alam. Mintalah tolong dengan sabar. Jangan pernah
menghitung-hitung kebaikan yang kita tabur. Karena cepat atau lambat pasti dan
pasti itulah yang akan kita panen. Sabar benar-benar harus menjadi andalan Anda
di sini. Jangan pernah puas menabur kebaikan. Panenan Anda nantinya tidak akan
pernah tertukar. Karena Allah tidak buta apalagi tidur.
Page Facebook: Ahmad Saiful Islam
Follow >> @tips_kemenangan dan @MotivasiAyat
Page Facebook: Ahmad Saiful Islam
Follow >> @tips_kemenangan dan @MotivasiAyat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar