Senin, 18 September 2017

IBU MEMBACAKAN BUKU


Kisah Jennifer telah menunjukkan kepada kita bagaimana seorang anak yang terlahir dengan keterbelakangan mental, berubah punya IQ 111 karena setiap hari dibacakan 11 buku oleh ibunya. Banyak tokoh dengan prestasi menakjubkan yang menghabiskan masa kecil di antara lipatan-lipatan buku. Syaikh Yusuf Qardhawi sudah akrab dengan Alquran sehingga mampu menghafalnya dengan baik pada usia sepuluh tahun.

Imam Syafi’I yang dikenal sebagai salah seorang mujtahid besar dan pendapat-pendapatnya dianut oleh sebagian besar penduduk Indonesia dibesarkan dalam gendongan ibunya yang tak pernah henti membaca Alquran. Ibunya selalu membacakan (reading aloud) ayat-ayat Alquran kepadanya.

Dalam usia tujuh tahun, Imam Syafi’I telah menghafal seluruh isi Alquran. Pada usia sepuluh tahun, dia telah menghafalkan kitab Al Muwaththa’Imam Malik, serta mempelajari ilmu-ilmu yang berkaitan dengan Alquran. Dan pada usia yang baru belasan tahun, Imam Syafi’I sudah memiliki kelayakan memberi fatwa. Sesuatu yang amat langka.

John Stuart Mill adalah kisah serupa. Seperti diceritakan dalam buku Know Your Mind karya Louise Snyder Johnson sebagaimana dikutip oleh Fauzil Adhim dalam Membuat Anak Gila Membaca, Mill mulai membaca buku pada usia tiga tahun. Kegemarannya membaca pada usia dini berpengaruh pada IQ-nya. Menurut Louise, Mill memiliki IQ 200. Sementara rentang IQ normal adalah 90-110.

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AHMAD SAIFUL ISLAM

Ahmad Saiful Islam Sarjana Tafsir Hadis UINSA Surabaya Lahir di Banyuwangi,  3 Mei 1987 Islamic Journalism Community  (IJC) Surabaya (2010)...