Selasa, 01 April 2014

MENYINGKAP TABIR RAHASIA RASULULLAH



Ada yang menarik dari Rasulullah. Pertama dari sisi nama “Rasulullah”. Kedua ada empat hal yang menjadi ciri utama seorang Rasulullah. Ok langsung saja.
Rasulullah itu adalah gabungan dari dua kata. Pertama, rasul yang berarti orang yang diutus. Dan kedua, Allah yang berarti Tuhan Pencipta alam semesta dan segala isinya. Kalau digabung jadilah rasulullah. Jadi, rasulullah berarti utusan Tuhan Yang menciptakan alam semesta meliputi semua isinya. Hah, Tuhan mengutus manusia biasa? Ya, benar sekali. Untuk menyampaikan pesan-Nya, Tuhan menyuruh manusia biasa. Kenapa? Supaya juga bisa dipahami oleh manusia dan tindak tanduknya bisa diteladani. Karena memang dia adalah manusia biasa yang diberi wahyu. Ini benar-benar dahsyat. Beda kalau guru atau orang tua yang menyuruh, bisa jadi biasa. Ini yang menyuruh adalah Allah! Sungguh fenomena Rasulullah itu sendiri menurut saya luar biasa. Sekali lagi, orang biasa yang disuruh oleh Tuhan, Pencipta semesta alam.
Adapun empat hal yang menjadi ciri khusus seorang Rasulullah dalam hal ini Nabi Muhammad SAW adalah siddiq (selalu benar), amanah (jujur, profesional, bisa dipercaya), tabligh (komunikatif), dan fathonah (cerdas). Bukan hanya Allah yang menyatakan pribadi Nabi Muhammad, kalangan orientalis pun dalam bukunya menempatkan Muhammad sebagai orang pertama yang paling berpengaruh. Bukan hanya kata kiai kelas bawah, para sejarawan kelas dunia pun membuktikan pribadi Nabi Muhammad yang multi talenta dan bisa diduplikasi untuk meraih hidup yang sukses, bertabat dan bahagia. Ini terbukti secara ilmiah, makanya semua orang bisa menerima kebenaran itu. Mulai dari perkataannya, sikapnya dan aksinya semuanya luar biasa. Jadi, urusan sukses tentu kita meniru orang terbaik dan tentu orang terbaik itu adalah seorang utusan Tuhan (Rasulullah).
Mau mencari sosok idola yang komplit, itulah Muhammad SAW. Beliau terkenal sosok kepala rumah tangga yang ramah, kepala negara yang handal, tokoh masyarakat yang dihormati, dicintai kawan disegani lawan dan seorang nabi yang profesional. Tidak salah kalau beliau dinobatkan sebagai orang yang paling berpengaruh.
Siddiq berarti selalu benar. Ucapan dengan tingkah lakunya selalu sinkron. Selalu menepati janji. Mulai dari diksi atau pemilihan katanya, dan maknanya selalu benar dan terbaik. Yang dibicarakan selalu bermanfaat dan bukan omong kosong yang tidak berarti. Selalu tepat dalam memberi solusi yang terkait dengan risalah. Apa yang dikatakannya adalah pantulan cahanya Alquran yang bersemayam apik dalam qalbunya. Tidak pernah keliru apa yang diucapkannya. Begitulah sepatutnya cara kita berbicara, selalu benar. Walaupun kesulitan, tapi berusahalah sekuat tenaga untuk selalu benar. Hanya dengan berkata jujur dan benar hidup sukses dan bahagia mendekati Anda. Sebaliknya, kebohongan akan mencederai Anda sendiri di kemudian hari. Baik dalam bidang bisnis, pertemanan, kepercayaan masyarakat dan lain seterusnya. Karena hati itu memang tidak pernah dusta terhadap kebenaran. Makanya, saat kita bohong hati langsung bergejolak dan terasa sakit. Benar kan? Nah, itu sebuah sinyal yang telah dipasang agar kita selalu berkata jujur dan benar.
Amanah, membuat Anda bekerja dengan profesional, jujur sehingga orang lain menaruh kepercayaan kepada Anda. Amanah itu bukan soal jujur saja, tetapi harus juga diimbangi dengan knowledge dan skill (profesional). Profesional saja tanpa jujur, bisa mengecewakan orang. Begitu juga sebaliknya pun bisa mengecewakan orang. Contoh saja, seorang ahli dalam teknik elektronika. Dia mahir mengutak-atik komputer. Karena dia tidak jujur, tentu Anda khawatir komputer Anda yang masih bagus salah satu elemennya ditukar. Begitu juga kalau dia hanya jujur dan terkenal saleh, namun knowledge dan skill tidak punya. Alih-alih komputer Anda bisa sembuh, eh malah tambah parah jadi rongsokan! Mau jadi apa pun, jadikanlah amanah sebagai landasan yang paling menjadi prinsip.
Tabligh, itulah yang penting kita terapkan di era teknologi ini. Punya ilmu, komunikasikan dengan menulis buku, public speaker misalnya. Punya keahlian back up dengan media. Punya bisnis, marketingkan bisa dengan koran, majalah, internet dan lain-lain. Punya keluarga, anak, tetangga, teman, ya ajak bicara. “Kalau Anda tidak mengomunikasikan, siapa yang mengenal Anda?” begitu kira-kira konsepnya. 
Saya rasa konsep seperti inilah yang paling cocok diterapkan ketika kita sedang silaturahim. Memang ada jaminan dari Rasulullah bahwa kalau kita ingin dipanjangkan umur, diluaskan rezeki, dimudahkan urusan, maka sambunglah silaturahim. Silaturahim yang bagaimana? Jawabannya menurut saya, silaturahim dengan konsep tabligh ini. Siapa Anda, apa keahlian Anda, bisa diajak kerjasama dalam bidang apa Anda, apa usaha Anda dan seterusnya saya rasa harus diketahui dengan jelas. 
Pakar marketing menyarankan agar membuat kartu nama. Tentu di dalamnya tercantum keahlian Anda. Fungsinya? Tabligh! Silaturahim dengan konsep tabligh saling menguntungkan satu sama lain. Bukan sekedar silaturahim dan tidak tahu apa yang mau dibicarakan. Jangan dikira silatutahim hanya sekedar mengingatkan iman dan takwa. Apalagi tidak berkomunikasi sama sekali. Yang paling parah, silaturahim mengharapkan bantuan, mengajukan proposal, mengemis dan lain seterusnya. Lita’arafu (agar kalian saling kenal mengenal), kata Alquran.
Terakhir adalah fathonah (cerdas). Seorang guru mengatakan kepada saya, “Orang bodoh itu tidak ada. Yang ada hanya orang malas”. Mafhum mukhalafah (pemahaman sebaliknya), berarti semua orang itu pada dasarnya cerdas. Telah diberi tools oleh Sang Pencipta untuk diberdaya-fungsikan untuk meraih cerdas. Caranya? Rajin belajar, membaca dan berlatih. 
Belajar disamping bangku formal, dari alam langsung pun kita bisa belajar dan merenung. Saat mengembala kambing, Rasulullah itu suka merenung dan malah tidak pernah membaca, menulis apalagi dapat tugas dari dosen untuk bikin makalah. Dan kecerdasan itu bukan hanya kecerdasan IQ, tetapi juga EQ, SQ, AQ dan kecerdasan-kecerdasan yang lain yang kompleks. 
Perlu saya beri catatan, bahwa kecerdasan itu tidak bisa dibatasi hanya sekedar oleh teori yang terbatas itu. Teori itu diam alias statis. Sementara kecerdasan itu sendiri hidup, bergerak, tumbuh dan berkembang alias dinamis. Jangan menilai kecerdasan seseorang dari satu sisi saja. Mengapa ada orang yang tampak hebat di satu bidang? Jawabannya, karena dia selalu mengasah ilmu dan keterampilannya di bidang itu. Di bidang lain, bisa jadi Anda lebih hebat darinya.
Sekarang milikilah empat habit hebat Rasulullah. Yakinlah dengan berbekal keempatnya, Anda akan sukses dan bahagia. Daya-fungsikan saat ini juga!


NB: Silahkan IZIN terlebih dulu ke ahmadsaifulislam@gmail.com atau sms (085733847622) bila berminat menerbitkan artikel-artikel di blog resmi ini. Follow juga twitterku yaa di @tips_kemenangan untuk dapetin tweet-tweet segar, kultweet, video, foto, news, dan lain seterusnya. Visi-Misi saya, menebar manfaat dan mengajak semua sahabat yang gabung di sini untuk selalu menang (hayya ‘alal falah). Sebagai pelengkap, follow juga di @MotivasiAyat
Terima kasih, salam menang salam sukses...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AHMAD SAIFUL ISLAM

Ahmad Saiful Islam Sarjana Tafsir Hadis UINSA Surabaya Lahir di Banyuwangi,  3 Mei 1987 Islamic Journalism Community  (IJC) Surabaya (2010)...