Kamis, 15 November 2018

SUKU AUS VS KHAZRAJ


PERINGATAN MAULID 6 (1440H/2018)

Meski suku Aus dan Khazraj sudah bersekutu dengan beberapa suku Yahudi yang tinggal di sekitar mereka di Yatsrib, hubungan mereka seringkali tegang dan dihantui permusuhan. Sebab kaum Yahudi yang monoteistik memandang rendah bangsa Arab yang politeistik. Yahudi juga yakin bahwa mereka adalah kaum pilihan Tuhan.
Meski begitu, kaum Yahudi harus tampak memberi penghormatan karena bangsa Arab lebih kuat di sana saat itu. Kalau sudah putus asa karena berseteru, kaum Yahudi berkata, “Kini, waktu diutusnya nabi telah tiba. Dengan kehadirannya, kami akan membantai kalian seperti kaum ‘Ad dan Iram yang terbantai.”
Karenanya, ketika bangsa Arab Yatsrib mendengar bahwa seorang lelaki di Mekah mendeklarasikan dirinya sebagai nabi, mereka membuka telinga lebar-lebar. Ketika diberi tahu ajaran yang dibawanya, mereka semakin tertarik. Kaum Yahudi itu telah mengenal beberapa dasar agama ortodoks.
Bahkan pada masa tenang yang bersahabat, kaum Yahudi kerap berbicara kepada bangsa Arab itu tentang keesaan Tuhan dan tujuan akhir hidup manusia. Meski ide tentang kebangkitan setelah mati sulit diterima oleh para penganut politeisme Yatsrib itu.
Pada umumnya, kedatangan nabi itu ditanggapi berbeda oleh kaum Yahudi dan bangsa Arab. Bangsa Yahudi bisa menerima ajarannya, tapi menolak orangnya. Sedangkan bangsa Arab dapat menerima orangnya, namun tidak ajarannya. Yahudi merasa, tidak mungkin Tuhan mengutus seorang nabi tidak berasal dari kaum pilihan, yakni dari kaum Yahudi.
Suku Khazraj menyadari kuatnya ikatan kekerabatan mereka dengan Nabi Muhammad. Ketika masih bocah, Muhammad pernah mengunjungi Yatsrib bersama ibunya. Itu pun lebih dari sekali dalam perjalanannya menuju Suriah. Sedangkan salah seorang pemimpin suku Aus, bernama Abu Qays, menikahi seorang wanita Mekah. Wanita itu adalah bibi Waraqah dan Khadijah.
Suku Aus dan Khazraj kerap saling bentrok menumpahkan darah. Melibatkan banyak kabilah dari kedua suku tersebut. Bahkan, kaum Yahudi pun ikut berpihak. Pernah terjadi pertempuran keempat yang lebih besar dari yang sebelumnya. Para pemimpin Aus mengirimkan delegasi ke Mekah untuk meminta bantuan pihak Quraisy untuk melawan Khazraj.
Saat delegasi itu menunggu jawaban Qurasiy, Nabi Muhammad bertanya kepada mereka, “Apakah kalian mau sesuatu yang lebih baik dari yang kalian minta?”
“Apa itu?” mereka penasaran. Nabi pun memberi tahu mereka tentang misi dan agama yang diperintahkan untuk disampaikan. Kemudian beliau membacakan kepada mereka beberapa ayat Alquran. Setelah selesai beliau membacanya, seorang pemuda bernama Iyas, putra Mu’az, berseru, “Demi Tuhan. Ini lebih baik dari apa yang kalian minta!”
Tiba-tiba ketua delegasi menggambil segenggam tanah dan melemparkannya ke wajah Iyas. Sambil berkata, “Ini untukmu! Demi hidupku. Kami datang bukan untuk itu!” Iyas hanya diam. Nabi pun lantas meninggalkan mereka.
Quraisy menolak permintaan mereka. Dan para delegasi itu pun segera kembali ke Yatsrib…

~ Salam ~

IG        : saifulislam_45
FB       : Berpikir Bersikap Beraksi
 : Ahmad Saiful Islam
Twitter : @tipkemenangan
 : @MotivasiAyat
Blog    : tipkemenangan.blogspot.com

Untuk pertanyaan, diskusi, dan lain-lain, silakan di kolom comment. Terimakasih…





Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AHMAD SAIFUL ISLAM

Ahmad Saiful Islam Sarjana Tafsir Hadis UINSA Surabaya Lahir di Banyuwangi,  3 Mei 1987 Islamic Journalism Community  (IJC) Surabaya (2010)...