Setelah
Khadijah, yang mula-mula masuk Islam adalah Ali, Zayd, dan Abu Bakar bin Bani
Taym. Saat itu, Ali berusia 10 tahun. Zayd tidak memiliki pengaruh di Mekah.
Sedangkan Abu Bakar adalah sosok yang disukai dan dihormati karena
berpengetahuan luas, berkelakuan baik, dan menyenangkan. Banyak orang datang
kepada Abu Bakar untuk mendapat solusi dari berbagai persoalan.
Abu
Bakar mulai memberitahukan dan mengajak orang-orang yang dapat dipercaya untuk
mengikuti Nabi. Beberapa orang menanggapinya. Dua di antara para pemeluk Islam
pertama adalah Abd Amr dari Bani Zuhrah. Karena terlalu paganistik, Nabi
mengganti Abd Amr menjadi Abd Ar Rahman. Selain itu, ada Abu Ubaydah putra Al
Jarrah dari Bani Harits.
Ada
pula Khalid, putra seorang pengusaha di Syam, Said bin Al Ash. Suatu hari ia
mengalami mimpi buruk. Yaitu, hampir saja dia masuk jurang yang berkobar api
karena akan didorong oleh ayahnya. Tapi ia selamat, karena ditolong oleh Nabi.
Setelah konsultasi kepada Abu Bakar, ia diminta untuk bertemu Nabi. Lantas Nabi
menyuruhnya masuk Islam. Ia pun menurut.
Abu
Bakar juga pernah mengantarkan Utsman bin Affan dan Thalhah kepada Nabi.
Akhirnya keduanya menyatakan keimanannya.
Sahabat
berikutnya yang masuk Islam adalah Abdullah bin Masud, seorang pemuda kelompok
sekutu dari Bani Zuhrah. Tak lama setelah menyatakan keimanannya, Ibnu Masud
belajar Alquran kepada Nabi dan menghafal tujuh puluh surah. Sebab itu, ia
menjadi salah seorang pembaca Alquran terbaik.
Suatu malam, ketika Nabi sedang berbaring
berselimut jubahnya, perintah Allah yang lebih tegas dan lebih penting datang
kepada beliau. Ayat itu mengingatkan manusia pada hari pengadilan.
“Hai
orang yang berselimut. Bangunlah, lalu berlah peringatan! Agungkanlah Tuhanmu!
Bersihkanlah pakaianmu! Dan tinggalkanlah perbuatan dosa! … Apabila ditiup
sangkakala, maka itu adalah waktu datangnya hari yang sulit, lagi tidak mudah
bagi orang-orang kafir (QS. 74: 1-10).”
Tak
lama setelah itu, juga pada suatu malam, beliau terbangun oleh perintah
berikutnya. Beliau dan para pengikutnya diminta untuk meningkatkan intensitas
ibadah.
“Hari
orang yang berselimut! Bangunlah untuk sembahyang pada malam hari kecuali
sedikit darinya. Yaitu, seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit,
atau lebih dari seperdua itu. Bacalah Alquran itu dengan tartil. Sesungguhnya
Kami akan menurunkan kepadamu perkataan yang berbobot (QS. 73: 1-5).”
Dalam
surat yang sama juga diperintahkan: “Sebutlah nama Tuhanmu dan beribadahlah
kepada-Nya dengan penuh ketekunan. Dia-lah Tuhan masyrik dan maghrib. Tiada
Tuhan melainkan Dia. Maka jadikanlah Dia sebagai pelindung (QS. 73: 8-9).”
Para
pemeluk Islam pertama memandang perintah yang ditujukan kepada Nabi juga
berlaku bagi diri mereka. Karena itu, mereka juga bangun malam hari. Untuk
shalat wajib, mereka kini berhati-hati. Tidak hanya berwudhu tetapi juga
meamastikan kesucian pakaian mereka dari semua najis. Mereka juga menghafal
ayat-ayat Alquran untuk dibaca saat shalat.
Wahyu
kini mulai turun lebih sering. Nabi pun segera menyampaikannya kepada mereka
yang bersamanya. Lalu disampaikan dari mulut ke mulut, diingat dan dibacakan.
Ketika
telah bebas dari kehadiran kaum kafir yang kejam, kaum beriman saling
mengucapkan salam seperti yang diucapkan Jibril kepada Nabi. Ini juga salamnya
para penduduk surga, Assalamu’alaikum (keselamatan atasmu)!. Jawabannya
adalah wa ‘alaikum salam (dan keselamatan atasmu juga)!
Ayat-ayat
yang diturunkan mengenai ketaatan dan rasa syukur juga berperan penting dalam
cara pandang dan kehidupan mereka. Alquran menekankan perlunya pengungkapan
rasa syukur dengan minimal mengucapkan alhamdulillahi rabbil ‘alamin (segala
puji bagi Allah, Tuhan semesta alam). Sedangkan mengenai ketaatan dan
dedikasi, ucapannya adalah bismillahirrahmanirrahim (dengan nama Allah Yang
Maha Pengasih dan Maha Penyayang).
Para
sahabat itu meneladani Nabi, membaca basmalah saat memulai membaca Alquran,
saat memulai setiap ibadah yang lain, dan bahkan saat memulai setiap aktivitas…
~
Salam ~
IG : saifulislam_45
FB : Berpikir Bersikap Beraksi
: Ahmad Saiful Islam
Twitter
: @tipkemenangan
:
@MotivasiAyat
Blog : tipkemenangan.blogspot.com
Untuk
pertanyaan, diskusi, dan lain-lain, silakan di kolom comment. Terimakasih…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar