Kamis, 08 November 2018

BUMI DIRUSAK MANUSIA (3)


QS. Ar Rum[30]: 41
“Telah tampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar).”

Kemajuan dunia industri memperbesar kerusakan lingkungan hidup. Cerobong-cerobong pabrik mengepulkan asap-asap hitam. Limbah-limbah kimia dengan entengnya dibuang ke sungai, laut atau ke dalam tanah. Belum lagi asap kendaraan bermotor mengotori udara perkotaan. Juga mesin-mesin pembangkit listrik, mesin produksi, dan berbagai AC yang menyemprot hawa panas ke lingkungan. Dan semisalnya.

Yang paling dikhawatirkan dari revolusi industri ini adalah meningkatnya suhu permukaan bumi. Suhu rata-rata yang ideal di bumi adalah 16’C. Namun, suhu atmosfer bumi menaik 0,6’C abad lalu. Kalau tak segera diatasi, diperkirakan akan terus meningkat 0,8’C – 3’C. Bahkan, kalau gas-gas polutan tersebut bisa dikurangi, bumi masih mengalami pemanasan 0,5 – 2’C.

Seperti benua Antartika di kutup selatan, meleleh lebih banyak pada beberapa decade terakhir. Ini adalah implikasi efek rumah kaca dalam skala yang lebih luas.

Suhu Antartika naik 2,5’C sejak 1945. Lapisan es di wilayah Larsen A meleleh seluas hamper 2000 km persegi, pada tahun 1995. Lapisan es di daerah Larson B dan Wilkins runtuh seluas hampir 3000 km persegi, antara tahun 1998 – 1999. Padahal daerah ini sangat stabil dalam kurun 400 tahun terakhir.

Sejak tahun 1950, ketebalan es di beberapa permukaan danau di sana juga menipis sekitar 40%, sebab suhu airnya naik 1’C. Dan permukaan benua di kutub selatan itu mengalami runtuh lagi seluas 3,250 km persegi, pada tahun 2002. Jadi total luasan es yang hilang sejak 1974 adalah 17.500 km persegi.

Selain di kutub selatan, setengah lapisan es di pegunungan Kaukasus, Rusia juga telah sirna meleleh, dalam 100 tahun terakhir. Begitu juga di pegunungan Himalaya, dan Tien Shan di China yang kehilangan seperempat gletsernya dalam kurun waktu 40 tahun terakhir.

Terjadi pergeseran lamanya musim panas di sebagian besar daratan Eropa. Hari-hari panas menjadi lebih panjang disbanding hari-hari dinginnya. Rata-rata suhunya mengalami kenaikan sekitar 0,5’C. Bahkan pada tahun 2000, muncul gelombang panas yang menyapu wilayah mulai dari Turki, Yunani, Romania, Italia, dan Bulgaria, dengan suhu mencapai 44’C.

Begitu juga daratan Amerika, Canada, sampai Alaska, suhunya juga meningkat di musim dingin sampai 3-6 derajat di atas biasanya. Setiap tahunnya, ketebalan es dan luas wilayah gletser semakin menyempit dengan kecepatan yang signifikan. Sehingga Glacier National Park di Montana diprediksikan akan lenyap di tahun 2070.

Permukaan laut pun menjadi naik beberapa sentimeter setiap tahunnya. Salah satu efeknya, pantai Waime Bay di Hawaii diprediksi akan lenyap dalam kurn waktu 90 tahun ke depan. Dan sejumlah pulau lain di berbagai penjuru permukaan bumi akan mengalami hal yang sama.

Bukan hanya mencairnya es, akibatnya juga adalah iklim yang bakal ikut kacau. Hujan menjadi tidak teratur, yang akan merepotkan para petani dan pekerja perkebunan.

Dampak yang lain dari revolusi industry adalah menurunnya kualitas air dan udara disebabkan oleh polusi yang demikian besar. Diprediksi, manusia akan memperebutkan air bersih, abad mendatang. Sebagaimana kini berebut minyak bumi, sampai rela saling bunuh dalam peperangan.

Gundulnya hutan lah yang menyebabkan mengeringnya berbagai sumber air, dibarengi dengan pencemaran yang tinggi. Kita pun menjadi kesulitan memperoleh air bersih untuk kehidupan sehari-hari. Sungai-sungai dan danau tak lagi mempunyai air dengan kualitas yang baik. Kebanyakan telah tercemar oleh limbah industri yang dibuang sembarangan.

Bahkan buah dan sayuran segar pun sekarang telah banyak tercemar oleh pestisida. Begitu juga daging ayam, sapi, dan seafood. Semuanya berpotensi mengandung zat-zat kimiawi tertentu yang bersifat merusak kesehatan dalam jangka panjang.

Maka kini, bumi mulai memberikan sinyal negatif atas segala tingkah laku kita selama ini. Bencana bermunculan di mana-mana. Berupa gempa, tsunami, gunung meletus, banjir, tanah longsor, sengatan hawa panas dan dingin, sampai penyakit yang semakin aneh-aneh dan sulit diobati. Serta, kejahatan yang semakin merajalela di seluruh permukaan planet bumi. Kita telah merusak habitat kita sendiri…

~ Salam ~                                                                                                           

IG        : saifulislam_45
FB       : Berpikir Bersikap Beraksi
 : Ahmad Saiful Islam
Twitter : @tipkemenangan
 : @MotivasiAyat
Blog    : tipkemenangan.blogspot.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AHMAD SAIFUL ISLAM

Ahmad Saiful Islam Sarjana Tafsir Hadis UINSA Surabaya Lahir di Banyuwangi,  3 Mei 1987 Islamic Journalism Community  (IJC) Surabaya (2010)...