Sabtu, 24 November 2018

YANG TERCANTIK

PERINGATAN MAULID 11 – 1440 H

             Selain Ja’far dan Ali, Abu Thalib punya dua putra yang lebih tua. Yaitu Thalib dan Aqil. Keduanya tidak ikut masuk Islam. Tapi toleran kepada perjuangan Nabi. Kontras sekali dengan Abu Lahab. Begitu juga dengan isterinya, Umm Jamil—saudara perempuan Abu Sufyan (pemimpin Abd al Syam)—yang menunjukkan sikap permusuhannya.
Abu Lahab dan isterinya itu memaksa kedua anak mereka untuk menceraikan puteri Nabi, Ruqayyah dan Umm Kultsum. Namun rasa puas Umm Jamil sirna sebab mendengar keponakannya yang kaya raya dari Bani Umayyah, yang bernama Utsman bin Affan, telah meminang dan menikahi Ruqayyah.
Pernikahan itu membahagiakan Nabi dan Khadijah. Utsman adalah sosok menantu yang tak hanya setia kepada isterinya, tetapi juga kepada mertuanya. Ruqayyah adalah putri mereka yang tercantik pada masanya di seluruh Mekah. Utsman pun adalah sosok pria yang amat sangat tampan.
Tak lama setelah keduanya menikah, dan tak lagi ada di Mekah, Nabi mengutus seseorang untuk menemui keduanya. Suruhan Nabi itu kembali lebih lama dari rencana awal. Ketika orang itu meminta maaf, Nabi memotongnya, “Aku tahu apa yang telah menahan engkau kembali lebih lama. Engkau berdiri di sana menatap Utsman dan Ruqayyah. Engkau terpesona oleh keindahan mereka.”
Arwa, bibi Nabi, berencana masuk Islam. Keputusannya itu dipengaruhi oleh putranya sendiri, Thulayb. Laki-laki berusia lima belas tahun ini bersyahadat di rumah Arqam.
Saat Thulayb menceritakan kepada ibunya, ia mendapat jawaban, “Jika kami dapat melakukan apa yang dilakukan orang-orang itu, kami akan melindungi putra saudara kami.” Thulayb menolak ketidakjelasan sikap seperti itu dan berkata, “Apa yang menghalangimu untuk masuk Islam dan mengikuti Nabi? Saudaramu, Hamzah, telah masuk Islam.”
Ketika ibunya beralasan hendak menunggu saudara-saudara perempuannya, Thulayb memotong perkataannya, “Demi Allah. Aku memohon agar engkau pergi dan memberikan salam kepada Nabi. Katakan bahwa engkau memercayainya, dan bersaksi bahwa tiada tuhan selain Allah.” Arwa melakukan apa yang diucapkan anaknya itu. Setelah itu, Arwa berani menentang perlakuan saudaranya, Abu Lahab, terhadap keponakan mereka.
Mengenai kerabat Khadijah, tak lama setelah Islam tersebar di Mekah, saudara tirinya, Naufal, menjadi musuh Islam yang paling jahat dan kejam. Tapi, itu tak membuat putranya, Aswad, untuk masuk Islam. Akibatnya, Khadijah dibenci oleh Naufal. Namun, yang sangat mengecewakan Khadijah, keponakannya yang tersayang, Abu Al Ash—dari Bani Abd al Syam, yang telah beberapa tahun menjadi menantunya—belum masuk Islam. Sementara isterinya, Zaynab, telah masuk Islam.
Kini, Abu Al Ash didesak oleh para pemimpin kabilahnya untuk menceraikan isterinya tersebut. Bahkan mereka menyarankan supaya ia mencari wanita terkaya, terbaik nasabnya, dan tercantik di Mekah. Mereka berusaha menyelenggarakan pernikahan tersebut, asalkan Zaynab dicerai.
Namun, Zaynab dan suaminya itu saling mencintai. Zaynab selalu berharap dan berdoa agar suaminya mau bergabung dengannya dalam Islam. Sementara itu, Abu Al Ash dengan tegas mengatakan bahwa dirinya telah mendapatkan isteri pilihannya. Ia tidak menginginkan perempuan yang lain.
Hakim, keponakan Khadijah yang lain—putra saudaranya, Hizam, yang hampir dua puluh tahun lalu membernya Zayd—sebagaimana Abu Al Ash, tetap bersilaturahim dengan bibinya dan keluarganya. Meskipun ia belum berpaling dari tuhan-tuhan yang disembah kaum Quraisy. Sementara Khalid, saudara Hakim, sudah masuk Islam.
Sepupu Nabi, Abd Allah dari Bani Makhzum memusuhi beliau. Begitu juga Sufyan, anak paman Nabi, juga tak kalah sengitnya memusuhi Nabi. Meskipun ia adalah saudara angkat, sepupu, dan pernah menjadi teman beliau.
Keislaman Abu Bakar telah diikuti oleh isterinya, Umm Ruman. Juga diikuti oleh Abd Allah dan Asma’, putra dan putrinya dari almarhumah isterinya yang lain. Umm Ruman baru saja melahirkan putri keduanya, yang dinamai Aisyah. Ia, seperti putra Zayd yang bernama Usamah, menjadi anak-anak pertama yang lahir dalam Islam.
Meski telah membuat banyak orang masuk Islam, Abu Bakar tidak bisa menundukkan anak sulungnya sendiri, Abd Al Ka’bah, yang menentang agama kedua orangtuanya itu…

~ Salam ~

IG        : saifulislam_45
FB       : Berpikir Bersikap Beraksi
 : Ahmad Saiful Islam
Twitter : @tipkemenangan
 : @MotivasiAyat
Blog    : tipkemenangan.blogspot.com

Untuk pertanyaan, diskusi, dan lain-lain, silakan di kolom comment. Terimakasih…





1 komentar:

AHMAD SAIFUL ISLAM

Ahmad Saiful Islam Sarjana Tafsir Hadis UINSA Surabaya Lahir di Banyuwangi,  3 Mei 1987 Islamic Journalism Community  (IJC) Surabaya (2010)...