Abu
Lahab dan isterinya itu memaksa kedua anak mereka untuk menceraikan puteri
Nabi, Ruqayyah dan Umm Kultsum. Namun rasa puas Umm Jamil sirna sebab mendengar
keponakannya yang kaya raya dari Bani Umayyah, yang bernama Utsman bin Affan,
telah meminang dan menikahi Ruqayyah.
Pernikahan
itu membahagiakan Nabi dan Khadijah. Utsman adalah sosok menantu yang tak hanya
setia kepada isterinya, tetapi juga kepada mertuanya. Ruqayyah adalah putri
mereka yang tercantik pada masanya di seluruh Mekah. Utsman pun adalah sosok
pria yang amat sangat tampan.
Tak
lama setelah keduanya menikah, dan tak lagi ada di Mekah, Nabi mengutus
seseorang untuk menemui keduanya. Suruhan Nabi itu kembali lebih lama dari
rencana awal. Ketika orang itu meminta maaf, Nabi memotongnya, “Aku tahu apa
yang telah menahan engkau kembali lebih lama. Engkau berdiri di sana menatap
Utsman dan Ruqayyah. Engkau terpesona oleh keindahan mereka.”
Arwa,
bibi Nabi, berencana masuk Islam. Keputusannya itu dipengaruhi oleh putranya
sendiri, Thulayb. Laki-laki berusia lima belas tahun ini bersyahadat di rumah
Arqam.
Saat
Thulayb menceritakan kepada ibunya, ia mendapat jawaban, “Jika kami dapat
melakukan apa yang dilakukan orang-orang itu, kami akan melindungi putra
saudara kami.” Thulayb menolak ketidakjelasan sikap seperti itu dan berkata,
“Apa yang menghalangimu untuk masuk Islam dan mengikuti Nabi? Saudaramu,
Hamzah, telah masuk Islam.”
Ketika
ibunya beralasan hendak menunggu saudara-saudara perempuannya, Thulayb memotong
perkataannya, “Demi Allah. Aku memohon agar engkau pergi dan memberikan salam
kepada Nabi. Katakan bahwa engkau memercayainya, dan bersaksi bahwa tiada
tuhan selain Allah.” Arwa melakukan apa yang diucapkan anaknya itu. Setelah
itu, Arwa berani menentang perlakuan saudaranya, Abu Lahab, terhadap keponakan
mereka.
Mengenai
kerabat Khadijah, tak lama setelah Islam tersebar di Mekah, saudara tirinya,
Naufal, menjadi musuh Islam yang paling jahat dan kejam. Tapi, itu tak membuat
putranya, Aswad, untuk masuk Islam. Akibatnya, Khadijah dibenci oleh Naufal.
Namun, yang sangat mengecewakan Khadijah, keponakannya yang tersayang, Abu Al
Ash—dari Bani Abd al Syam, yang telah beberapa tahun menjadi menantunya—belum
masuk Islam. Sementara isterinya, Zaynab, telah masuk Islam.
Kini,
Abu Al Ash didesak oleh para pemimpin kabilahnya untuk menceraikan isterinya
tersebut. Bahkan mereka menyarankan supaya ia mencari wanita terkaya, terbaik
nasabnya, dan tercantik di Mekah. Mereka berusaha menyelenggarakan pernikahan
tersebut, asalkan Zaynab dicerai.
Namun,
Zaynab dan suaminya itu saling mencintai. Zaynab selalu berharap dan berdoa
agar suaminya mau bergabung dengannya dalam Islam. Sementara itu, Abu Al Ash
dengan tegas mengatakan bahwa dirinya telah mendapatkan isteri pilihannya. Ia
tidak menginginkan perempuan yang lain.
Hakim,
keponakan Khadijah yang lain—putra saudaranya, Hizam, yang hampir dua puluh
tahun lalu membernya Zayd—sebagaimana Abu Al Ash, tetap bersilaturahim dengan
bibinya dan keluarganya. Meskipun ia belum berpaling dari tuhan-tuhan yang
disembah kaum Quraisy. Sementara Khalid, saudara Hakim, sudah masuk Islam.
Sepupu
Nabi, Abd Allah dari Bani Makhzum memusuhi beliau. Begitu juga Sufyan, anak
paman Nabi, juga tak kalah sengitnya memusuhi Nabi. Meskipun ia adalah saudara
angkat, sepupu, dan pernah menjadi teman beliau.
Keislaman
Abu Bakar telah diikuti oleh isterinya, Umm Ruman. Juga diikuti oleh Abd Allah
dan Asma’, putra dan putrinya dari almarhumah isterinya yang lain. Umm Ruman
baru saja melahirkan putri keduanya, yang dinamai Aisyah. Ia, seperti putra
Zayd yang bernama Usamah, menjadi anak-anak pertama yang lahir dalam Islam.
Meski
telah membuat banyak orang masuk Islam, Abu Bakar tidak bisa menundukkan anak
sulungnya sendiri, Abd Al Ka’bah, yang menentang agama kedua orangtuanya itu…
~
Salam ~
IG : saifulislam_45
FB : Berpikir Bersikap Beraksi
: Ahmad Saiful Islam
Twitter
: @tipkemenangan
:
@MotivasiAyat
Blog : tipkemenangan.blogspot.com
Untuk
pertanyaan, diskusi, dan lain-lain, silakan di kolom comment. Terimakasih…
Alhamdulillah seneng baca sejarah Islam
BalasHapus