—Saiful Islam—
“Membaca, itu tadabbur al-ma’naa: memikir-mikirkan
dan mempertimbangkan maknanya…”
Kata ‘membaca’ dalam QS.35:29, itu
menggunakan redaksi yatluuna. Kata dasarnya adalah talaa.
QS. Fathir[35]: 29
إِنَّ الَّذِينَ يَتْلُونَ
كِتَابَ اللَّهِ وَأَقَامُوا الصَّلَاةَ وَأَنْفَقُوا مِمَّا رَزَقْنَاهُمْ سِرًّا
وَعَلَانِيَةً يَرْجُونَ تِجَارَةً لَنْ تَبُورَ
Sesungguhnya orang-orang yang
MEMBACA KITAB ALLAH (AL QUR’AN), mendirikan salat dan menafkahkan sebagian
rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka dengan diam-diam dan
terang-terangan, mereka itu mengharapkan perniagaan yang tidak akan merugi.
Menurut al-Raghib al-Ashfahany
dalam al-Mufradat fi Gharib al-Qur’an. Kata talaa itu berarti
mengikuti secara berangsur-angsur di dalam sebuah kelompok atau komunitas
tertentu. Sehingga selain kelompok itu, tidak termasuk. Mengikuti itu, bisa
secara fisik, hukum, dan bacaan (al-qiroo’ah) atau memikirkan makna (tadabbur
al-ma’naa).
Membaca ayat-ayat Allah (QS.3:113).
Kata al-tilaawah (membaca) di sini, berarti khusus mengikuti kitab-kitab
Allah. Bisa berupa membaca (qiroo’ah), atau berupa tulisan (irtisaam)
kandungannya: perintah, larangan, motivasi, dan ancaman. Intinya, yang dianggap
terkait dengan baca tulis seperti itu, khusus disebut qiroo’ah. Setiap tilaawah
adalah qiroo’ah. Tetapi tidak semua qiroo’ah adalah tilaawah.
Al-Tilaawah dan al-taliyyah
adalah yang tinggal dari yang dibaca. Yakni yang diikuti.
Ketika di dalam Qur’an kata membaca
itu disebut dengan talaa, maka si pembaca wajib mengikutinya.
Sedangkan menurut Ibnu Manzhur
dalam Lisan al-Arab, begini. Jika dikatakan, “Aku membaca Qur’an secara tilaawah,”
maka yang dimaksud adalah aku membacanya (qoro’tuh). Yakni dengan
redaksi qoro’a (membaca). Tidak hanya untuk Qur’an. Kata talaa
itu berlaku umum untuk semua kalimat, menurut sebagian orang Arab.
Jadi kesimpulan sementaranya
begini. Membaca dengan kata talaa, itu maksudnya adalah membaca dengan
kata qoro’a. Sebagaimana disebut oleh Lisan al-Arab. Sedangkan
kata qoro’a, itu sendiri bermakna MEMIKIR-MIKIRKAN ATAU MEMPERTIMBANGKAN
MAKNANYA, sebagaimana disebut oleh Al-Mufradat di atas. Apalagi, talaa
itu umum yang juga meliputi qoro’a.
Ayat-ayat di dalam Qur’an yang
menggunakan kata dasar talaa, ini antara lain sebagai berikut:
QS. Ali Imran[3]: 58
ذَٰلِكَ نَتْلُوهُ عَلَيْكَ
مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيمِ
Demikianlah (kisah 'Isa), Kami
MEMBACAKANNYA kepada kamu sebagian dari bukti-bukti (kerasulannya) dan
(membacakan) AL QUR’AN YANG PENUH HIKMAH.
QS. Yunus[10]: 15 & 16
وَإِذَا تُتْلَىٰ
عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا بَيِّنَاتٍ ۙ قَالَ الَّذِينَ لَا يَرْجُونَ لِقَاءَنَا ائْتِ بِقُرْآنٍ غَيْرِ هَٰذَا
أَوْ بَدِّلْهُ ۚ قُلْ مَا يَكُونُ لِي أَنْ
أُبَدِّلَهُ مِنْ تِلْقَاءِ نَفْسِي ۖ إِنْ أَتَّبِعُ إِلَّا مَا يُوحَىٰ إِلَيَّ ۖ إِنِّي أَخَافُ إِنْ عَصَيْتُ رَبِّي
عَذَابَ يَوْمٍ عَظِيمٍ
Dan apabila DIBACAKAN kepada mereka
AYAT-AYAT KAMI yang jelas, orang-orang yang tidak mengharapkan pertemuan dengan
Kami berkata: "Datangkanlah Al Qur’an yang lain dari ini atau gantilah.”
Katakanlah: "Tidaklah patut bagiku menggantinya dari pihak diriku sendiri.
Aku tidak mengikut kecuali apa yang diwahyukan kepadaku. Sesungguhnya aku takut
jika mendurhakai Tuhanku kepada siksa hari yang besar (kiamat).”
قُلْ لَوْ شَاءَ اللَّهُ
مَا تَلَوْتُهُ عَلَيْكُمْ وَلَا أَدْرَاكُمْ بِهِ ۖ فَقَدْ لَبِثْتُ فِيكُمْ عُمُرًا مِنْ
قَبْلِهِ ۚ أَفَلَا تَعْقِلُونَ
Katakanlah: "Jikalau Allah
menghendaki, niscaya aku tidak MEMBACAKANNYA kepadamu dan Allah tidak (pula)
memberitahukannya kepadamu". Sesungguhnya aku telah tinggal bersamamu
beberapa lama sebelumnya. Maka Apakah kamu tidak MENGGUNAKAN AKAL?
QS.Al-Anfal[8]: 31
وَإِذَا تُتْلَىٰ
عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا قَالُوا قَدْ سَمِعْنَا لَوْ نَشَاءُ لَقُلْنَا مِثْلَ هَٰذَا
ۙ إِنْ هَٰذَا إِلَّا أَسَاطِيرُ
الْأَوَّلِينَ
Dan apabila DIBACAKAN kepada mereka
AYAT-AYAT KAMI, mereka berkata: "Sesungguhnya kami telah mendengar
(ayat-ayat yang seperti ini), kalau kami menghendaki niscaya kami dapat
membacakan yang seperti ini, (Al Qur’an) ini tidak lain hanyalah
dongeng-dongengan orang-orang purbakala.”
QS. Maryam[19]: 73
وَإِذَا تُتْلَىٰ
عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا بَيِّنَاتٍ قَالَ الَّذِينَ كَفَرُوا لِلَّذِينَ آمَنُوا
أَيُّ الْفَرِيقَيْنِ خَيْرٌ مَقَامًا وَأَحْسَنُ نَدِيًّا
Dan apabila DIBACAKAN kepada mereka
AYAT-AYAT KAMI yang terang (maksudnya), niscaya orang-orang yang kafir berkata
kepada orang-orang yang beriman: "Manakah di antara kedua golongan (kafir
dan mukmin) yang lebih baik tempat tinggalnya dan lebih indah tempat
pertemuan(nya)?"
QS.Al-Hajj[22]: 72
وَإِذَا تُتْلَىٰ
عَلَيْهِمْ آيَاتُنَا بَيِّنَاتٍ تَعْرِفُ فِي وُجُوهِ الَّذِينَ كَفَرُوا
الْمُنْكَرَ ۖ يَكَادُونَ يَسْطُونَ بِالَّذِينَ
يَتْلُونَ عَلَيْهِمْ آيَاتِنَا ۗ قُلْ أَفَأُنَبِّئُكُمْ بِشَرٍّ مِنْ ذَٰلِكُمُ ۗ النَّارُ وَعَدَهَا اللَّهُ الَّذِينَ
كَفَرُوا ۖ وَبِئْسَ الْمَصِيرُ
Dan apabila DIBACAKAN di hadapan
mereka AYAT-AYAT KAMI yang terang, niscaya kamu melihat tanda-tanda keingkaran
pada muka orang-orang yang kafir itu. Hampir-hampir mereka menyerang
orang-orang yang membacakan ayat-ayat Kami di hadapan mereka. Katakanlah:
"Apakah akan aku kabarkan kepadamu yang lebih buruk daripada itu, yaitu
neraka?" Allah telah mengancamkannya kepada orang-orang yang kafir. Dan
neraka itu adalah seburuk-buruknya tempat kembali.
QS.Al-Ankabut[29]: 51
أَوَلَمْ يَكْفِهِمْ أَنَّا
أَنْزَلْنَا عَلَيْكَ الْكِتَابَ يُتْلَىٰ عَلَيْهِمْ ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَرَحْمَةً وَذِكْرَىٰ
لِقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ
Dan apakah tidak cukup bagi mereka
bahwasanya Kami telah menurunkan kepadamu AL-KITAB (AL QUR’AN) sedang ia DIBACAKAN
kepada mereka? Sesungguhnya dalam (Al Qur’an) itu terdapat RAHMAT yang besar
dan PELAJARAN bagi orang-orang yang beriman.
QS. Al-Anfal[8]: 2
إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ
الَّذِينَ إِذَا ذُكِرَ اللَّهُ وَجِلَتْ قُلُوبُهُمْ وَإِذَا تُلِيَتْ عَلَيْهِمْ
آيَاتُهُ زَادَتْهُمْ إِيمَانًا وَعَلَىٰ رَبِّهِمْ يَتَوَكَّلُونَ
Sesungguhnya orang-orang yang
beriman ialah mereka yang bila disebut nama Allah gemetarlah hati mereka. Dan
apabila DIBACAKAN AYAT-AYAT-NYA BERTAMBAHLAH IMAN MEREKA (KARENANYA), dan hanya
kepada Tuhanlah mereka bertawakkal.
QS.Al-Shaffat[37]: 3
فَالتَّالِيَاتِ ذِكْرًا
Dan demi (rombongan) yang MEMBACAKAN
PELAJARAN.
QS. Al-Baqarah[2]: 121
الَّذِينَ آتَيْنَاهُمُ
الْكِتَابَ يَتْلُونَهُ حَقَّ تِلَاوَتِهِ أُولَٰئِكَ يُؤْمِنُونَ بِهِ ۗ وَمَنْ يَكْفُرْ بِهِ فَأُولَٰئِكَ هُمُ
الْخَاسِرُونَ
Orang-orang yang telah Kami berikan
AL-KITAB kepadanya, mereka MEMBACANYA dengan bacaan yang sebenarnya, mereka itu
beriman kepadanya. Dan barangsiapa yang ingkar kepadanya, maka mereka itulah
orang-orang yang rugi.
Walloohu a’lam bishowaab....
Tidak ada komentar:
Posting Komentar