—Saiful Islam*—
“Sesungguhnya orang-orang yang MEMECAH
BELAH AGAMA-NYA dan mereka MENJADI BERGOLONGAN, tidak ada sedikit pun tanggung
jawabmu kepada mereka…” QS.6:159
Bahasan berikutnya tema Qur’an
Inspirasi Literasi, ini adalah Qur’an berfungsi sebagai furqoon.
Biasanya diartikan dengan pembeda antara yang benar dan salah.
Disebutkan dalam Al-Mufradat fi
Gharib al-Qur’an. Kata al-farq itu dekat artinya dengan al-falq.
Tetapi al-falq berarti memecah. Sedangkan al-farq berarti
menceraikan atau memisah. Al-firq itu sempalan. Al-firqoh li
al-jamaa’ah, berarti sekelompok orang yang memisahkan diri dari mayoritas.
Misalnya QS.26:63; QS.3:78; QS.2:87; QS.42:7; QS.23:109; QS.19:73 dan QS.2:85,
146.
QS. Ali Imran[3]: 78
وَإِنَّ مِنْهُمْ
لَفَرِيقًا يَلْوُونَ أَلْسِنَتَهُمْ بِالْكِتَابِ لِتَحْسَبُوهُ مِنَ الْكِتَابِ
وَمَا هُوَ مِنَ الْكِتَابِ وَيَقُولُونَ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَمَا هُوَ
مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَيَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Sesungguhnya diantara mereka ada SEKELOMPOK
yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang
dibacanya itu sebagian dari Al Kitab. Padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka
mengatakan: "Itu dari sisi Allah.” Padahal bukan dari sisi Allah. Mereka
berdusta atas nama Allah sedang mereka mengetahui.
QS. Al-Mukminun[23]: 109
إِنَّهُ كَانَ فَرِيقٌ مِنْ
عِبَادِي يَقُولُونَ رَبَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ
خَيْرُ الرَّاحِمِينَ
Sesungguhnya, ada SEGOLONGAN dari
hamba-hamba-Ku berdoa (di dunia): "Ya Tuhan Kami, Kami telah beriman. Maka
ampunilah Kami dan berilah Kami rahmat dan Engkau adalah pemberi rahmat yang
paling baik.
Sedangkan menurut Lisan al-Arab,
kata al-farq itu berarti lawan kata berkumpul. Yakni bercerai atau
berpisah.
QS.17:106 yakni di dalamnya Kami
menjelaskan hukum-hukum sekaligus merincinya satu persatu. Menurut satu
pendapat, farroqnaahu, berarti Kami menurunkan ayat-ayat Qur’an itu
terpisah-pisah.
QS. Al-Isra’[17]: 106
وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ
لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيلًا
Al Qur’an itu telah Kami turunkan
dengan BERANGSUR-ANGSUR agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia.
Dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.
Kata al-tafriiq, itu asalnya
berarti untuk memperbanyak. Biasanya diterapkan untuk memburaikan barang-barang
yang terkumpul dan untuk merinci atau mendetailkan kalimat. Misalnya QS.2:102
dan QS.20:94.
Adapun al-tafriiq pada
QS.2:285 dan QS.2:136, yang terkait dengan kata ahad (salah satu orang),
bisa berarti plural dalam kalimat negatif. Rasul dan orang beriman berkata: "Kami
tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari para
Rasul-Nya.”
Sedangkan kata al-furqoon
itu lebih dalam maknanya atau lebih mengena daripada al-farq. Karena al-furqoon
itu bisa diterapkan untuk memisahkan antara yang benar dan yang salah.
Frase yawm al-furqoon pada
QS.8:41 artinya suatu hari yang pada saat itu dipisahkan antara yang benar dan
yang salah, antara yang benar-benar argumentasi (al-hujjah) dan yang syubhat
(samar). Susunan kata yawm al-furqoon pada QS.8:41 yang dimaksud adalah
hari Badar (perang Badar). Itulah pertama kalinya hari ketika dibedakan antara
yang benar dan yang salah.
Kata furqoonan pada QS.8:29
artinya adalah Allah memberi cahaya dan petunjuk kepada akal dan hatimu yang
bisa membedakan antara yang benar dan yang salah.
QS. Al-Anfal[8]: 29
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ
آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ
سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
Hai orang-orang beriman. Jika kamu
bertakwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu FURQOON. Dan Kami akan
jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampunimu. Dan Allah
mempunyai karunia yang besar.
Al-furqoon adalah firman
Allah. Karena firman Allah itu membedakan antara yang benar dan yang salah
dalam keyakinan atau akidah (al-i’tiqood); Antara yang jujur (benar) dan
yang dusta dalam ucapan; Antara yang al-mashoolih (perbaikan) dan yang jahat
atau membinasakan dalam perbuatan.
Al-furqoon (firman
Allah) itu semua ada dalam Al Qur’an, Taurat dan Injil. Seperti disebut
QS.2:53; QS.21:48; QS.25:1 dan QS.2:185.
QS. Al-Baqarah[2]: 185
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي
أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ
وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ
الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ
Bulan Ramadan, bulan yang di
dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta PEMBEDA (antara yang hak dan
yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat
tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.
Khusus kata al-furqoon, itu
terulang sebanyak 6 kali di dalam Qur’an. Yaitu QS.2:53, 185; QS.3:4; QS.8:41;
QS.21:48; dan QS.25:1. Sedangkan kata furqoonan, itu hanya pada QS.8:29
saja.
QS. Al-Baqarah[2]: 53
وَإِذْ آتَيْنَا مُوسَى
الْكِتَابَ وَالْفُرْقَانَ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dan (ingatlah), ketika Kami berikan
kepada Musa Al Kitab (Taurat) dan KETERANGAN YANG MEMBEDAKAN ANTARA YANG BENAR
DAN YANG SALAH, agar kamu mendapat petunjuk.
QS. Al-Furqon[25]: 1
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ
الْفُرْقَانَ عَلَىٰ عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا
Maha suci Allah yang telah
menurunkan Al Furqaan (Al Qur’an) kepada hamba-Nya, agar Dia menjadi pemberi
peringatan kepada seluruh alam.
Jadi, kalimat ini bisa menjadi
kesimpulan. Al-furqoon adalah firman Allah. Karena firman Allah itu
membedakan antara yang benar dan yang salah dalam keyakinan atau akidah (al-i’tiqood);
Antara yang jujur (benar) dan yang dusta dalam ucapan; Antara yang al-mashoolih
(perbaikan) dan yang jahat atau membinasakan dalam perbuatan.
Dan al-furqoon itu ada dalam
semua Kitab Suci. Seperti Shuhuf Ibrahin, Zabur, Taurat, Injil, dan Al Qur’an.
Sehingga ketika seseorang berprinsip dengan Qur’an, dan mengukur semua doktrin
Islam dengan Qur’an, maka akan tampak jelas antara yang salah dan yang benar.
Baik itu pikiran, sikap, ucapan sampai perbuatan. Mulai dari ibadah sampai
muamalah. Mulai urusan ritual, sampai sosial.
Semoga bermanfaat. Walloohu
a’lam bishshowaab…
*Penulis buku ‘Ayat-Ayat Kemenangan’,
dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar