Rabu, 19 Agustus 2020

TOLOK UKUR ISLAM


—Saiful Islam*—

“Sesungguhnya orang-orang yang MEMECAH BELAH AGAMA-NYA dan mereka MENJADI BERGOLONGAN, tidak ada sedikit pun tanggung jawabmu kepada mereka…” QS.6:159

Bahasan berikutnya tema Qur’an Inspirasi Literasi, ini adalah Qur’an berfungsi sebagai furqoon. Biasanya diartikan dengan pembeda antara yang benar dan salah.

Disebutkan dalam Al-Mufradat fi Gharib al-Qur’an. Kata al-farq itu dekat artinya dengan al-falq. Tetapi al-falq berarti memecah. Sedangkan al-farq berarti menceraikan atau memisah. Al-firq itu sempalan. Al-firqoh li al-jamaa’ah, berarti sekelompok orang yang memisahkan diri dari mayoritas. Misalnya QS.26:63; QS.3:78; QS.2:87; QS.42:7; QS.23:109; QS.19:73 dan QS.2:85, 146.

QS. Ali Imran[3]: 78
وَإِنَّ مِنْهُمْ لَفَرِيقًا يَلْوُونَ أَلْسِنَتَهُمْ بِالْكِتَابِ لِتَحْسَبُوهُ مِنَ الْكِتَابِ وَمَا هُوَ مِنَ الْكِتَابِ وَيَقُولُونَ هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَمَا هُوَ مِنْ عِنْدِ اللَّهِ وَيَقُولُونَ عَلَى اللَّهِ الْكَذِبَ وَهُمْ يَعْلَمُونَ
Sesungguhnya diantara mereka ada SEKELOMPOK yang memutar-mutar lidahnya membaca Al Kitab, supaya kamu menyangka yang dibacanya itu sebagian dari Al Kitab. Padahal ia bukan dari Al Kitab dan mereka mengatakan: "Itu dari sisi Allah.” Padahal bukan dari sisi Allah. Mereka berdusta atas nama Allah sedang mereka mengetahui.

QS. Al-Mukminun[23]: 109
إِنَّهُ كَانَ فَرِيقٌ مِنْ عِبَادِي يَقُولُونَ رَبَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا وَأَنْتَ خَيْرُ الرَّاحِمِينَ
Sesungguhnya, ada SEGOLONGAN dari hamba-hamba-Ku berdoa (di dunia): "Ya Tuhan Kami, Kami telah beriman. Maka ampunilah Kami dan berilah Kami rahmat dan Engkau adalah pemberi rahmat yang paling baik.

Sedangkan menurut Lisan al-Arab, kata al-farq itu berarti lawan kata berkumpul. Yakni bercerai atau berpisah.

QS.17:106 yakni di dalamnya Kami menjelaskan hukum-hukum sekaligus merincinya satu persatu. Menurut satu pendapat, farroqnaahu, berarti Kami menurunkan ayat-ayat Qur’an itu terpisah-pisah.

QS. Al-Isra’[17]: 106
وَقُرْآنًا فَرَقْنَاهُ لِتَقْرَأَهُ عَلَى النَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ وَنَزَّلْنَاهُ تَنْزِيلًا
Al Qur’an itu telah Kami turunkan dengan BERANGSUR-ANGSUR agar kamu membacakannya perlahan-lahan kepada manusia. Dan Kami menurunkannya bagian demi bagian.

Kata al-tafriiq, itu asalnya berarti untuk memperbanyak. Biasanya diterapkan untuk memburaikan barang-barang yang terkumpul dan untuk merinci atau mendetailkan kalimat. Misalnya QS.2:102 dan QS.20:94.

Adapun al-tafriiq pada QS.2:285 dan QS.2:136, yang terkait dengan kata ahad (salah satu orang), bisa berarti plural dalam kalimat negatif. Rasul dan orang beriman berkata: "Kami tidak membeda-bedakan antara seseorang pun (dengan yang lain) dari para Rasul-Nya.”

Sedangkan kata al-furqoon itu lebih dalam maknanya atau lebih mengena daripada al-farq. Karena al-furqoon itu bisa diterapkan untuk memisahkan antara yang benar dan yang salah.

Frase yawm al-furqoon pada QS.8:41 artinya suatu hari yang pada saat itu dipisahkan antara yang benar dan yang salah, antara yang benar-benar argumentasi (al-hujjah) dan yang syubhat (samar). Susunan kata yawm al-furqoon pada QS.8:41 yang dimaksud adalah hari Badar (perang Badar). Itulah pertama kalinya hari ketika dibedakan antara yang benar dan yang salah.

Kata furqoonan pada QS.8:29 artinya adalah Allah memberi cahaya dan petunjuk kepada akal dan hatimu yang bisa membedakan antara yang benar dan yang salah.

QS. Al-Anfal[8]: 29
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِنْ تَتَّقُوا اللَّهَ يَجْعَلْ لَكُمْ فُرْقَانًا وَيُكَفِّرْ عَنْكُمْ سَيِّئَاتِكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ۗ وَاللَّهُ ذُو الْفَضْلِ الْعَظِيمِ
Hai orang-orang beriman. Jika kamu bertakwa kepada Allah, Kami akan memberikan kepadamu FURQOON. Dan Kami akan jauhkan dirimu dari kesalahan-kesalahanmu, dan mengampunimu. Dan Allah mempunyai karunia yang besar.

Al-furqoon adalah firman Allah. Karena firman Allah itu membedakan antara yang benar dan yang salah dalam keyakinan atau akidah (al-i’tiqood); Antara yang jujur (benar) dan yang dusta dalam ucapan; Antara yang al-mashoolih (perbaikan) dan yang jahat atau membinasakan dalam perbuatan.

Al-furqoon (firman Allah) itu semua ada dalam Al Qur’an, Taurat dan Injil. Seperti disebut QS.2:53; QS.21:48; QS.25:1 dan QS.2:185.

QS. Al-Baqarah[2]: 185
شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنْزِلَ فِيهِ الْقُرْآنُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَاتٍ مِنَ الْهُدَىٰ وَالْفُرْقَانِ ۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۖ
Bulan Ramadan, bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta PEMBEDA (antara yang hak dan yang bathil). Karena itu, barangsiapa di antara kamu hadir (di negeri tempat tinggalnya) di bulan itu, maka hendaklah ia berpuasa pada bulan itu.

Khusus kata al-furqoon, itu terulang sebanyak 6 kali di dalam Qur’an. Yaitu QS.2:53, 185; QS.3:4; QS.8:41; QS.21:48; dan QS.25:1. Sedangkan kata furqoonan, itu hanya pada QS.8:29 saja.

QS. Al-Baqarah[2]: 53
وَإِذْ آتَيْنَا مُوسَى الْكِتَابَ وَالْفُرْقَانَ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ
Dan (ingatlah), ketika Kami berikan kepada Musa Al Kitab (Taurat) dan KETERANGAN YANG MEMBEDAKAN ANTARA YANG BENAR DAN YANG SALAH, agar kamu mendapat petunjuk.

QS. Al-Furqon[25]: 1
تَبَارَكَ الَّذِي نَزَّلَ الْفُرْقَانَ عَلَىٰ عَبْدِهِ لِيَكُونَ لِلْعَالَمِينَ نَذِيرًا
Maha suci Allah yang telah menurunkan Al Furqaan (Al Qur’an) kepada hamba-Nya, agar Dia menjadi pemberi peringatan kepada seluruh alam.

Jadi, kalimat ini bisa menjadi kesimpulan. Al-furqoon adalah firman Allah. Karena firman Allah itu membedakan antara yang benar dan yang salah dalam keyakinan atau akidah (al-i’tiqood); Antara yang jujur (benar) dan yang dusta dalam ucapan; Antara yang al-mashoolih (perbaikan) dan yang jahat atau membinasakan dalam perbuatan.

Dan al-furqoon itu ada dalam semua Kitab Suci. Seperti Shuhuf Ibrahin, Zabur, Taurat, Injil, dan Al Qur’an. Sehingga ketika seseorang berprinsip dengan Qur’an, dan mengukur semua doktrin Islam dengan Qur’an, maka akan tampak jelas antara yang salah dan yang benar. Baik itu pikiran, sikap, ucapan sampai perbuatan. Mulai dari ibadah sampai muamalah. Mulai urusan ritual, sampai sosial.

Semoga bermanfaat. Walloohu a’lam bishshowaab…

*Penulis buku ‘Ayat-Ayat Kemenangan’, dll.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AHMAD SAIFUL ISLAM

Ahmad Saiful Islam Sarjana Tafsir Hadis UINSA Surabaya Lahir di Banyuwangi,  3 Mei 1987 Islamic Journalism Community  (IJC) Surabaya (2010)...