Kamis, 30 Mei 2019

JIN PUN BERTASBIH


—Saiful Islam—

Sekarang kita akan menyelam lagi. Maka tidak hanya otak kiri, dibutuhkan otak kanan (otak imajinatif) untuk memahaminya. Jangan menyepelekan ‘hayalan belaka’. Einstein pernah bilang, “Imagination is more important than knowledge.” Pun pesawat yang harga tiketnya sekarang sedang melambung tinggi, itu pun awalnya ‘sekadar hayalan belaka’. Hehehe. Ok, yuk lanjut.

Ternyata, semua hal di alam semesta ini tidak diam. Di tingkat seluler sampai kuantum, semuanya bergerak. Kalau benda mati diartikan setiap benda yang diam, maka di alam ini tidak ada benda mati. Semuanya hidup! Batu misalnya yang sering kita sebut sebagai benda mati. Ternyata, partikel-partikel penyusunnya bergerak. Hidup. Itulah mengapa Allah sebut bahwa semua yang ada di langit dan di bumi, di semesta ini, sedang memuji-Nya. Sedang bertasbih kepada-Nya!

تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ ۚ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَٰكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ ۗ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا
Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. Al Isra'[17]: 44)

Termasuk juga api. Sejatinya, ia adalah benda hidup. Ia bukan bendak metafisik yang berada di dunia antah berantah. Ia adalah sesuatu yang fisik. Meskipun halus memang. Maka jin yang materialnya dari api, itu pun juga bertasbih kepada-Nya!

فَفَهَّمْنَاهَا سُلَيْمَانَ ۚ وَكُلًّا آتَيْنَا حُكْمًا وَعِلْمًا ۚ وَسَخَّرْنَا مَعَ دَاوُودَ الْجِبَالَ يُسَبِّحْنَ وَالطَّيْرَ ۚ وَكُنَّا فَاعِلِينَ
Maka Kami telah memberikan pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat); dan kepada masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud. Dan kamilah yang melakukannya. (QS. Al Anbiya'[21]: 79)

Sains mengenal interaksi dasar. Ini juga sifat ‘dari sononya’. Namun, kita sebagai orang beriman, tidak cukup mengatakan ‘dari sononya’ itu. Yakin seyakin-yakinnya, itu adalah sudah kehendak Allah. Kita tidak seperti Stephen Hawking yang mencukupkan bahwa penciptaan semesta ini terjadi karena fluktuasi kuantum. Lalu, siapa yang menciptakan kuantum, apalagi sampai bisa berfluktuasi? Ia tak mau menjawab. Kalau kita mantap menjawab, Allah!

Interaksi dasar adalah proses atau mekanisme dimana partikel saling berinteraksi satu sama lain, dan tidak dapat dijelaskan dengan interaksi dasar lainnya. Setiap fenomena alam fisika yang telah diamati, mulai dari galaksi bertabrakan dengan yang lainnya, sampai ke quark bergoyang dalam proton, bisa dijelaskan dengan interaksi ini. Karena pentingnya, pemahaman pada gaya-gaya ini menarik perhatikan ulama (ilmuwan) selama lebih dari setengah abad. Dan masih terus berlanjut.

Mereka biasanya menghitung empat interaksi. Yaitu gravitasi, elektromagnetisme, dan gaya nuklir (nuklir lemah dan nuklir kuat). Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antar semua partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Gravitasi matahari menyebabkan benda-benda langit berada pada orbit masing-masing dalam mengitari matahari.

Sudah umum, bumi yang memiliki massa yang sangat besar ini, menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar pula untuk menarik benda-benda di sekitarnya. Termasuk makhluk hidup pun tertarik. Tidak hanya itu. Gaya gravitasi bumi ini, juga menarik benda-benda yang berada di luar angkasa. Seperti bulan, meteor, dan benda-benda luar angkasa lainnya. Termasuk satelit buatan manusia. Ada teori (meskipun belum terbukti), mengatakan bahwa gaya gravitasi itu disebabkan adanya partikel graviton di dalam setiap atom (unsur).

Sedangkan elektromagnetisme, ini tentang medan elektromagnetik yang mempelajari medan listrik dan medan magnet. Medan listrik bisa dihasilkan oleh muatan listrik statis, sekaligus bisa menaikkan gaya listrik. Sebaliknya, medan magnet diproduksi oleh gerakan muatan listrik. Seperti arus listrik yang mengalir di sepanjang kabel dan menaikkan gaya magnetik. Jadi, elektromagnetisme ini antara medan magnet dan medan listrik, itu terkait. “Saling berpelintiran”. Dalam banyak hal, tak mungkin dipisahkan.

Adapun gaya nuklir, ini adalah interaksi nukleon-nukleon. Disebut begitu, karena gaya nuklir ini, adalah gaya antara dua atau lebih nukleon. Sementara nukleon merupakan suatu nama kolektif untuk merujuk pada neutron dan proton. Dan gaya nuklirlah yang bertanggung jawab atas ikatan proton dan neutron tersebut untuk menjadi inti atom.

Gaya nuklir ini, ada yang kuat (disebut gaya nuklir kuat) dan ada pula gaya yang lemah, atau gaya nuklir lemah. Gaya nuklir lemah tersebut dikenal sebagai perantara peluruhan radioaktif. Gaya ini disebabkan pertukaran boson W dan Z berat. Salah satu efeknya, adalah peluruhan beta—yakni emisi elektron atau positron oleh neutron dalam inti atom, dan radioaktivitas yang mengikutinya. Disebut lemah karena kuat medan tipikalnya 10 pangkat min 13 gaya nuklir kuat. Yaitu ketika semua gaya tersebut dibandingkan pada partikel-partikel yang saling berinteraksi dengan lebih dari satu cara.

Jadi kita menjadi paham, bahwa di samping partikel-partikel yang statis itu, ada interaksi-interaksi yang dinamis. Yang semua sifat tersebut inheren sejak Allah memerintahkan dengan kalimat-Nya, Kun, jadilah! Fayakun, maka jadilah dalam sebuah proses sampai sekarang…

Sampai di sini dulu. Semoga bermanfaat. Bersambung, insya Allah.

Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AHMAD SAIFUL ISLAM

Ahmad Saiful Islam Sarjana Tafsir Hadis UINSA Surabaya Lahir di Banyuwangi,  3 Mei 1987 Islamic Journalism Community  (IJC) Surabaya (2010)...