—Saiful Islam—
Sekarang kita akan menyelam lagi. Maka
tidak hanya otak kiri, dibutuhkan otak kanan (otak imajinatif) untuk
memahaminya. Jangan menyepelekan ‘hayalan belaka’. Einstein pernah bilang, “Imagination
is more important than knowledge.” Pun pesawat yang harga tiketnya sekarang
sedang melambung tinggi, itu pun awalnya ‘sekadar hayalan belaka’. Hehehe. Ok,
yuk lanjut.
Ternyata, semua hal di alam semesta
ini tidak diam. Di tingkat seluler sampai kuantum, semuanya bergerak. Kalau benda
mati diartikan setiap benda yang diam, maka di alam ini tidak ada benda mati. Semuanya
hidup! Batu misalnya yang sering kita sebut sebagai benda mati. Ternyata, partikel-partikel
penyusunnya bergerak. Hidup. Itulah mengapa Allah sebut bahwa semua yang ada di
langit dan di bumi, di semesta ini, sedang memuji-Nya. Sedang bertasbih
kepada-Nya!
تُسَبِّحُ لَهُ السَّمَاوَاتُ السَّبْعُ وَالْأَرْضُ وَمَنْ فِيهِنَّ ۚ وَإِنْ مِنْ شَيْءٍ إِلَّا
يُسَبِّحُ بِحَمْدِهِ وَلَٰكِنْ لَا تَفْقَهُونَ تَسْبِيحَهُمْ ۗ إِنَّهُ كَانَ حَلِيمًا غَفُورًا
Langit yang tujuh, bumi, dan semua
yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada suatupun
melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu sekalian tidak mengerti
tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun. (QS. Al Isra'[17]:
44)
Termasuk juga api. Sejatinya, ia
adalah benda hidup. Ia bukan bendak metafisik yang berada di dunia antah
berantah. Ia adalah sesuatu yang fisik. Meskipun halus memang. Maka jin yang
materialnya dari api, itu pun juga bertasbih kepada-Nya!
فَفَهَّمْنَاهَا سُلَيْمَانَ ۚ وَكُلًّا آتَيْنَا حُكْمًا
وَعِلْمًا ۚ وَسَخَّرْنَا مَعَ دَاوُودَ الْجِبَالَ يُسَبِّحْنَ
وَالطَّيْرَ ۚ وَكُنَّا فَاعِلِينَ
Maka Kami telah memberikan
pengertian kepada Sulaiman tentang hukum (yang lebih tepat); dan kepada
masing-masing mereka telah Kami berikan hikmah dan ilmu dan telah Kami
tundukkan gunung-gunung dan burung-burung, semua bertasbih bersama Daud.
Dan kamilah yang melakukannya. (QS. Al Anbiya'[21]: 79)
Sains mengenal interaksi dasar. Ini
juga sifat ‘dari sononya’. Namun, kita sebagai orang beriman, tidak cukup
mengatakan ‘dari sononya’ itu. Yakin seyakin-yakinnya, itu adalah sudah
kehendak Allah. Kita tidak seperti Stephen Hawking yang mencukupkan bahwa
penciptaan semesta ini terjadi karena fluktuasi kuantum. Lalu, siapa yang menciptakan
kuantum, apalagi sampai bisa berfluktuasi? Ia tak mau menjawab. Kalau kita
mantap menjawab, Allah!
Interaksi dasar adalah proses atau
mekanisme dimana partikel saling berinteraksi satu sama lain, dan tidak dapat
dijelaskan dengan interaksi dasar lainnya. Setiap fenomena alam fisika yang
telah diamati, mulai dari galaksi bertabrakan dengan yang lainnya, sampai ke
quark bergoyang dalam proton, bisa dijelaskan dengan interaksi ini. Karena
pentingnya, pemahaman pada gaya-gaya ini menarik perhatikan ulama (ilmuwan)
selama lebih dari setengah abad. Dan masih terus berlanjut.
Mereka biasanya menghitung empat
interaksi. Yaitu gravitasi, elektromagnetisme, dan gaya nuklir (nuklir lemah
dan nuklir kuat). Gravitasi adalah gaya tarik-menarik yang terjadi antar semua
partikel yang mempunyai massa di alam semesta. Gravitasi matahari menyebabkan
benda-benda langit berada pada orbit masing-masing dalam mengitari matahari.
Sudah umum, bumi yang memiliki
massa yang sangat besar ini, menghasilkan gaya gravitasi yang sangat besar pula
untuk menarik benda-benda di sekitarnya. Termasuk makhluk hidup pun tertarik. Tidak
hanya itu. Gaya gravitasi bumi ini, juga menarik benda-benda yang berada di
luar angkasa. Seperti bulan, meteor, dan benda-benda luar angkasa lainnya. Termasuk
satelit buatan manusia. Ada teori (meskipun belum terbukti), mengatakan bahwa
gaya gravitasi itu disebabkan adanya partikel graviton di dalam setiap atom
(unsur).
Sedangkan elektromagnetisme, ini
tentang medan elektromagnetik yang mempelajari medan listrik dan medan magnet. Medan
listrik bisa dihasilkan oleh muatan listrik statis, sekaligus bisa menaikkan
gaya listrik. Sebaliknya, medan magnet diproduksi oleh gerakan muatan listrik. Seperti
arus listrik yang mengalir di sepanjang kabel dan menaikkan gaya magnetik. Jadi,
elektromagnetisme ini antara medan magnet dan medan listrik, itu terkait. “Saling
berpelintiran”. Dalam banyak hal, tak mungkin dipisahkan.
Adapun gaya nuklir, ini adalah
interaksi nukleon-nukleon. Disebut begitu, karena gaya nuklir ini, adalah gaya
antara dua atau lebih nukleon. Sementara nukleon merupakan suatu nama kolektif
untuk merujuk pada neutron dan proton. Dan gaya nuklirlah yang bertanggung
jawab atas ikatan proton dan neutron tersebut untuk menjadi inti atom.
Gaya nuklir ini, ada yang kuat (disebut
gaya nuklir kuat) dan ada pula gaya yang lemah, atau gaya nuklir lemah. Gaya nuklir
lemah tersebut dikenal sebagai perantara peluruhan radioaktif. Gaya ini
disebabkan pertukaran boson W dan Z berat. Salah satu efeknya, adalah peluruhan
beta—yakni emisi elektron atau positron oleh neutron dalam inti atom, dan
radioaktivitas yang mengikutinya. Disebut lemah karena kuat medan tipikalnya 10
pangkat min 13 gaya nuklir kuat. Yaitu ketika semua gaya tersebut dibandingkan
pada partikel-partikel yang saling berinteraksi dengan lebih dari satu cara.
Jadi kita menjadi paham, bahwa di
samping partikel-partikel yang statis itu, ada interaksi-interaksi yang
dinamis. Yang semua sifat tersebut inheren sejak Allah memerintahkan dengan
kalimat-Nya, Kun, jadilah! Fayakun, maka jadilah dalam sebuah
proses sampai sekarang…
Sampai di sini dulu. Semoga
bermanfaat. Bersambung, insya Allah.
Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar