—Saiful Islam—
Sudah kita ketahui, bahwa jin itu
dari api. Berdasar (55:15) dan (15:27). Sedangkan api adalah oksidasi cepat
terhadap suatu material dalam proses pembakaran kimiawi, yang manghasilkan
panas, cahaya, dan berbagai reaksi kimia lainnya. Oksidasi adalah pelapasan
elektron oleh sebuah molekul, atom, atau ion. Gampangnya, setiap materi (bahkan
benda kecil pun) itu tersusun dari unsur-unsur atau atom-atom. Unsur-unsur ini
membentuk molekul. Nah setiap atom, itu punya elektron.
Misalnya air itu adalah molekul
H2O. Yang terdiri dari 2 unsur Hidrogen dan 1 unsur Oksigen. Begitu juga
oksigen (O2), carbondioksida (CO2), dan seterusnya. Di alam ini, ada 118 unsur
atau atom. Di antaranya Hidogren (H), Carbon (C), Nitrogen (N), Magnesium (Mg),
Aluminium (Al), Silicin (Si), Sulfur atau belerang (S), Potassium (K), Calsium
(Ca), Titanium (Ti), Iron atau besi (Fe), Nickel (Ni), Platinum (Pt), emas atau
Gold (Au), dan lain seterusnya.
Kalau santri yang pernah belajar
Ilmu Pengetahuan Alam (IPA), tentu akan mudah paham gambaran ini. Kalau belum
pernah, tidak ada kata terlambat untuk belajar. Internet juga sudah murah meriah.
OK, yuk lanjut.
Termasuk manusia, ini adalah
materi. Sebuah organisme yang bernama manusia ini, tersusun dari organ-organ.
Seperti mata, otak, telinga, hidung, mulut, tangan, kaki, dan seterusnya. Organ
itu tersusun dari sel-sel. Tangan misalnya, itu tersusun dari sel-sel tangan.
Begitu juga kaki, otak, dan seterusnya. Sel, itu tersusun dari inti sel. Inti
sel tersusun dari molekul-molekul. Dan molekul-molekul, ini tersusun dari
unsur-unsur atau atom. Nah, atom-atom itulah yang mempunyai muatan positif
(proton) dan negatif (elektron).
Sekedar catatan, bahwa semakin
menukik ke dalam lagi, ternyata materi itu bersifat dualisme. Yaitu antara
materi dan energi (gelombang). Artinya, semakin ke dalam, semakin sifat
materinya itu hilang dan berubah menjadi gelombang atau energi. Materi yang
bernama manusia ini misalnya. Semakin ke dalam, ternyata adalah gelombang!
Gelombang mempunyai frekuensi. Seperti radio dan pemancarnya. Kalau frekuensinya
sama, informasi dari pemancar akan ditangkap oleh radio!!
Sekilas, alam semesta dulu seperti
itu. Awalnya adalah lautan energi. Lautan gelombang. Setelah ledakan besar,
belum ada apa-apa. Masih berupa lautan gelombang. Baru sekitar 15 miliar tahun
yang lalu itu, mulai memadat, terbentuklah bumi, matahari, bulan, venus,
jupiter, mars, neptunus, dan seterusnya, tata surya, galaksi, super cluster,
sampai alam semesta yang ujung dan tepinya tidak ada yang tahu ini!
Yang jelas, alam semesta yang fisik
ini tersusun dari ruang, waktu, materi, energi, dan informasi. Ketika Allah
memberi informasi, _‘kun, jadilah… maka jadilah’_, terwujudlah alam
semesta seperti sekarang ini. Yang membuat mata kita terbelalak. Hati bergetar.
Karena begitu memesona. Dalam sebuah sistem yang interaksi antar variabelnya
begitu harmonis. Seakan-akan membentuk lukisan dan musik yang indah. Sebuah
adegan yang sedang mempertontonkan kepada akal kita akan keberadaan-Nya!
Sekaligus kemahakuasaan-Nya!! Subhanalloooh!!!
Kembali soal jin yang Allah
ciptakan dari api. Setiap atom itu digambarkan mempunyai muatan positif.
Disebut proton. Umumnya posisinya di tengah. Kemudian dikelilingi oleh beberapa
lintasan yang setiap lintasan itu ada muatan negatifnya yang disebut elektron.
Seperti orang yang thawaf mengelilingi ka’bah, ka’bah itu muatan positifnya
(proton) sedangkan orang-orang yang berputar mengelilingnya, itu adalah muatan
negatifnya (elektron).
Kita juga sudah tahu bahwa variabel
api itu adalah oksigen, materi (bahan bakar), dan energi panas. Apa itu energi?
Dan apa itu energi panas? Sebelum kita masuk lebih jauh pada ayat-ayat Qur’an
tentang jin ini, saya memang ingin pondasi pemahaman kita kuat dulu. Ibarat
pohon, saya mau akarnya kokoh dulu. Baru nanti kita akan membahas
dahan-dahannya, ranting-rantingnya, daun-daunnya, sampai buah-buahnya, yang
mudah-mudahan bermanfaat bagi kita semua.
Energi, berasal dari bahasa Yunani,
Ergon yang berarti kerja. Jadi, energi adalah daya atau kekuatan yang
diperlukan untuk melakukan sebuah proses kegiatan. Setiap aktivitas itu butuh
energi. Saya yang menulis ini, butuh energi. Kalian yang membaca, juga butuh
energi. Mudahnya, tanpa energi kita tidak bisa berbuat apa-apa. Kita mendapat
energi dari makanan. Melalui proses metabolisme secara kimiawi, tubuh
menghasilkan energi untuk beraktivitas.
Energi, tidak bisa diciptakan oleh
manusia. Pun manusia tidak bisa memusnahkannya. Energi hanya berpindah dan
berubah bentuk. Yang dikenal dengan hukum kekekalan energi. Atau Hukum 1
Termodinamika yang berbunyi: energi bisa berubah dari satu bentuk ke bentuk
yang lain, tetapi tidak bisa diciptakan atau dimusnahkan. Misalnya setrika, itu
mengubah energi listrik menjadi energi panas. Pembangkit listrik tenaga surya,
juga misalnya, ini mengubah energi panas dari matahari menjadi energi listrik.
Dan lain-lain.
Maka energi panas sebagai salah
satu variabel penyusun jin itu apa? Ada yang menyebut energi panas adalah
energi yang hanya dimiliki oleh benda yang panas. Kita bertanya lagi, “Iya.
Benda yang panas itu, energinya dari mana?” Ada pula yang mengartikan energi
panas adalah perpindahan energi yang melintasi batas sistem berdasarkan
perubahan suhu antara sistem dan berbagai bentuk lingkungannya. Disebutkan
pula, energi panas merupakan energi yang berpindah akibat perbedaan suhu.
Ada lagi yang menyatakan bahwa apa
pun yang menghasilkan panas adalah sumber energi panas. Contohnya adalah
matahari. Matahari adalah sumber energi panas yang paling alami. Bukan hanya
menjadi sumber energi panas terbesar untuk bumi, matahari juga menjadi sumber
energi cahaya. Bahkan umat manusia, hewan, tumbuhan, bahkan bumi ini, bisa
eksis sampai sekarang ya ‘tergantung’ dengan matahari itu…
Sampai di sini dulu. Insya Allah
bersambung. Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar