Minggu, 09 Juni 2019

TERNYATA IBLIS DARI JIN


—Saiful Islam—

Bahasan tentang jin ini semakin menarik. Karena ternyata Allah infokan bahwa iblis itu dari jin. Sedangkan jin, sudah kita bahas, juga dari api. Bahkan sampai paling dasarnya, jin itu adalah gelombang. Dan gelombang adalah energi. Jadi, kalau ditinjau dari segi materialnya, iblis juga energi.

Namun jangan lupa. Variabel alam semesta ini bukan hanya materi, energi, ruang, dan waktu. Bukan hanya empat itu. Tapi lima, yaitu ditambah informasi. Yaitu, kalimat Allah, “Kun… jadilah. Fayakuun… maka jadilah!” Yang informasi ini menjalar dalam variabel yang lain itu. Ada informasi di dalam materi. Ada informasi di dalam energi. Begitu juga, ada informasi di dalam ruang dan waktu.

Informasi itulah yang membuat seorang laki-laki mencintai perempuan. Dan sebaliknya. Informasi itu pula yang membuat benih mangga menghasilkan pohon mangga, dahan-dahannya, ranting-rantingnya, daun-daunnya, hingga buah-buah mangganya. Dan seterusnya. Yang membuat oksigen bersenyawa dengan hidrogen dengan komposisinya yang pas, sehingga membentuk air (H2O) misalnya, itu ya karena informasi itu.

Diibaratkan sebuah kalimat, terdiri dari rangkaian kata-kata. Kata-kata itu adalah materi. Kalimat itu pun masih materi. Tapi ketika kalimat itu tiba-tiba melahirkan makna, maka itulah energi. Itulah informasi. Di dalam rangkaian kata-kata yang materi itu, ada energinya. Di balik rangkaian kalimat itu ada informasinya. Dan subhanallah, energi Al Qur’an itu bisa menyembuhkan. Bahkan menjadi rahmat dan menghidupkan!

QS. Al-Isra’[17]: 82
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
Dan Kami turunkan dari Al Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Dan Al Qur’an itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.

QS. Al-Anfal[8]: 24
يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اسْتَجِيبُوا لِلَّهِ وَلِلرَّسُولِ إِذَا دَعَاكُمْ لِمَا يُحْيِيكُمْ ۖ وَاعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ يَحُولُ بَيْنَ الْمَرْءِ وَقَلْبِهِ وَأَنَّهُ إِلَيْهِ تُحْشَرُونَ
Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang menghidupkanmu. Ketahuilah bahwa sesungguhnya Allah membatasi antara manusia dan hatinya dan sesungguhnya kepada-Nya saja kamu akan dikumpulkan.

Baiklah kita kembali kaitan antara jin dan iblis. Memungkinkan materialnya yang dari jin. Yakni dari api. Sehingga meninjaunya mesti secara Sains: materinya (atom, inti atom, elektron, dan seterusnya), gelombang, energi, dan informasi. Atau iblis itu dari golongan jin. Yakni manusia jin. Allah jelas sekali menyebut bahwa iblis itu dari jin. Berikut ayatnya.

QS. Al-Kahf[18]: 50
وَإِذْ قُلْنَا لِلْمَلَائِكَةِ اسْجُدُوا لِآدَمَ فَسَجَدُوا إِلَّا إِبْلِيسَ كَانَ مِنَ الْجِنِّ فَفَسَقَ عَنْ أَمْرِ رَبِّهِ ۗ أَفَتَتَّخِذُونَهُ وَذُرِّيَّتَهُ أَوْلِيَاءَ مِنْ دُونِي وَهُمْ لَكُمْ عَدُوٌّ ۚ بِئْسَ لِلظَّالِمِينَ بَدَلًا
Dan (ingatlah) ketika Kami berfirman kepada para Malaikat: "Sujudlah kamu kepada Adam. Maka sujudlah mereka kecuali iblis. Dia (iblis) adalah dari jin. Maka ia mendurhakai perintah Tuhannya. Patutkah kamu mengambil dia dan turanan-turunannya sebagai pemimpin selain daripada-Ku, sedang mereka adalah musuhmu? Amat buruklah iblis itu sebagai pengganti (dari Allah) bagi orang-orang yang zalim.

Secara bahasa, lagi-lagi kita merujuk Al-Mufradat fi Gharib al-Qur’an dan Lisan Al-‘Arab, iblis itu diambil dari kata balasa. Al-iblaas yang berarti kesedihan yang membuahkan kesengsaraan yang amat sangat. Atau berarti putus asa. Seperti dalam QS.30:12 dan 49; 6:44. Ketika seseorang itu diam, kehabisan argumentasi atau putus idenya, disebut dengan ablasa fulaan. Unta betina yang tak bisa lepas dari cengkraman binatang buas disebut ablasat al-naaqotu.

Kamus Al-Munawwir mengartikan kata ablasa dengan berbagai derivasinya antara lain: jahat, sedikit baiknya, bersedih hati, bingung, putus harapan, dan lain-lain. Bentuk jama’ (plural) iblis adalah abaaliis dan abaalisah.

Ablasa al-rojul, itu untuk menyebut laki-laki yang terputus. Ablasa juga berarti diam. Ablasa min rohmatillah yakni putus asa dari rahmat Allah. Dari arti inilah iblis diberi nama. Nama asli iblis adalah ‘Azaaziil. Iblis ini dinamai ibliis karena dia putus asa dari rahmat Allah.

Menurut Abu Ishaq, kata ibliis itu bukan hasil dari derivasi ablasa. Ghoir munsharif. Tapi bahasa asing (bukan Bahasa Arab). Sedangkan menurut Abu Ubaydah, salah satu kata Persia yang masuk atau disadur ke dalam Bahasa Arab adalah kata al-balaas. Yang artinya permadani dari bulu. Orang-orang Madinah menyebut permadani tersebut dengan balaasan.

Sampai di sini dulu. Semoga bermanfaat. Bersambung, insya Allah…

Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AHMAD SAIFUL ISLAM

Ahmad Saiful Islam Sarjana Tafsir Hadis UINSA Surabaya Lahir di Banyuwangi,  3 Mei 1987 Islamic Journalism Community  (IJC) Surabaya (2010)...