Jumat, 16 Agustus 2019

SUSUK UNTUK PELET


—Saiful Islam—

Ada kawan yang bertanya kepada saya tentang susuk pelet. Atau susuk pengasihan. Jadi begini.

Susuk, biasanya dipahami sebagai suatu cara memasukkan benda asing ke dalam tubuh seseorang secara spiritual. Tujuannya untuk mendapatkan kelebihan. Benda asing itu umumnya berupa jarum kecil. Mendapat kelebihan maksudnya berupa perlindungan spiritual, penarik lawan jenis, penambah daya tarik (kharisma), kekuatan fisik, dan semisalnya. Jadi, dengan dimasukkannya jarum tersebut ke dalam tubuh, lantas diyakini karenanya seseorang bisa terlihat cantik atau tampan, atau sakti, atau berwibawa, atau hebat, secara magis.

Benda-benda yang dikenal untuk susuk seperti emas, perak, berlian, kuningan, biji beras, kristal, pelor (gotri), dan seterusnya. Katanya ada yang memang benda-benda tersebut memang dimasukkan ke dalam tubuh. Ada lagi tukang susuk yang mengatakan bahwa benda-benda tersebut memang dimasukkan ke dalam tubuh. Tapi tidak melukai kulit atau tubuh. Alasannya, karena benda itu sudah menjadi energi. Jadi, kulit atau tubuh seperti tidak terjadi apa-apa. Padahal diyakinkan bahwa sudah dimasukkan susuknya. Dengan cara batin gaib metafisik.

Jujur saya ngeri. Ketika tukang susuk laki-laki yang masih 30-an (kayak usia saya, hehe) mengatakan bahwa susuk itu bisa dimasukkan di antara dua alis mata, pipi wajah, dagu atau sudut bibir, tengkuk, (terutama yang ini) bawah payudara kanan atau kiri, (apalagi yang ini) kemaluan, punggung kanan atau kiri, pinggul kanan atau kiri, lengan kanan atau kiri, telapak tangan atau kiri, telapak tangan kanan atau kiri, bawah pusar, paha kanan atau kiri, dan betis kanan atau kiri. Pokok e belejet lah wes.

Lebih jelas lagi, manfaat susuk itu diyakini secara magis, bahwa susuk bisa membuat pelakunya bisa menarik lawan jenisnya. Kalau pria bisa memelet para perempuan. Kalau perempuan ya bisa menyedot (seperti magnet) para lelaki. Terutama lawan jenis idamannya. Juga diyakini susuk itu untuk mendapatkan jodoh, sukses bisnis, melanggengkan hubungan, meningkatkan keharmonisan pasangan, dan semisalnya. Intinya susuk diyakini mempunyai kekuatan magis gaib untuk mengatasi masalah-masalah kemanusiaan.

Atau untuk meningkatkan kharisma yang sudah ada. Atau susuk dipercaya sebagai meningkatkan aura. Dan bahkan energi. Meskipun tidak jelas, ini aura dan energi yang apa dan bagaimana. Agaknya energi dan aura yang dimaksud adalah energi dan aura gaib yang tidak bisa dijelaskan dengan kata-kata. Alasan ini agaknya untuk memperkuat kesan kepada seseorang bahwa susuk itu memang sakti.

Misalnya disebutkan bahwa susuk itu telah diberi energi, “Si Mbah telah membalutkan energi pengasihan dari laku tirakat yang dilakukan selama 21 hari. Sehingga energinya sangat luar biasa hebat.” Mendengar ini, pasien yang awam pastilah langsung membeli jasa susuknya. Hehe. Semakin diyakinkan bahwa susuk bisa menghilangkan rasa grogi, gemetaran, minder, malu; sampai menciptakan kembali semangat gairah dan meningkatkan nafsu seksual.

Intinya, yang ingin populer pakailah susuk. Yang ingin kaya, pakailah susuk. Yang ingin berkharisma dan berwibawa, pakailah susuk. Yang ingin jodohnya cantik atau tampan, pakailah susuk. Yang ingin sehat, pakailah susuk. Mengusir roh jahat, pakailah susuk. Ingin cerdas, pakailah susuk. Ingin pagar gaib, pakailah susuk. Yang ingin naik pangkat, pakailah susuk. Yang ingin tidak mati-mati, pakailah susuk. Untuk yang terakhir ini memang, diyakini bahwa orang yang memakai susuk itu sulit matinya. Wajarlah kalau tukang susuk seperti ini sampai menarif pasiennya dengan harga yang bombastis pula. Jutaan rupiah! Hampir-hampir setara gaji UMR Surabaya!!

Istilah umumnya adalah pengasihan. Atau susuk pengasihan. Pelet. Atau susuk pelet. Pemilik jasa susuk biasanya dikenal sebagai guru spiritual. Sebab susuk itu diyakini bukan sembarang susuk. Sebelum susuk itu dimasukkan ke dalam tubuh pasien, susuk itu katanya telah dijompa-jampi. Diberi mantra. Sehingga sakti. Dan ada juga tukang susuk itu melabel dirinya sebagai Gos. Atau Mbah. Bahkan ustadzah—sebuah gelar kehormatan yang menurut saya disalah gunakan.

Di samping melabel diri dengan istilah-istilah yang biasa dihormati masyarakat awam, tukang susuk biasanya juga berpenampilan seperti tokoh agama. Lebih tepatnya tokoh agama yang disegani. Misalnya memakai kopiah putih. Memakai surban. Bahkan imamah. Memakai sarung. Dan tasbih. Kalau perempuan, memakai ‘baju muslim’. Seperti kerudung yang gelombor, dan baju yang longgar, serta di tangannya melilit sebuah tasbih. Dari luar memang tampak ‘ustadzah’.

Dan kata-kata tukang susuk ini, juga disetting supaya mengaburkan ajaran Islam. Yakni omongan-omongannya sengaja mengutip istilah-istilah Islam. Seperti, “Awwoh dalam assalamu’alaikum… yang maksudnya adalah Alloh, (bilang Alloh saja salah)”. Atau membahas misalnya khasiat Surat Al-Ikhlas untuk pengasihan. Yaitu harus dibaca sekian ratus kali dalam sehari, dan harus dilakukan selama empat puluh hari. Pokoknya, orang awam yang nonton pastilah langsung percaya bahwa tukang susuk ini memang benar-benar ustadz atau ustadzah.

Kata-kata lain yang mencoba mengaburkan nalar sehat seperti, “Sebagai manusia modern, seharusnya kita tidak boleh melupakan tradisi kita sendiri, terlebih bagi kita yang notabene adalah orang pribumi asli tanah jawab.” Dengan tujuan, secara halus adalah saran menghormati dan meyakini tradisi susuk gaib mistis.

 Selain menyantolkan kepada energi, aura, budaya, dan agama atau spiritualitas tertentu, tukang susuk mengaitkan praktiknya itu dengan pengobatan Akupuntur. “Yaitu teknik pengobatan alami menggunakan jarum yang populer dari China,” katanya kurang lebih. “Namun berbeda dengan Akupuntur. Proses memasukkan pelet pengasihan ke tubuh adalah proses yang menggunakan ilmu magis. Proses ini tidak akan menimbulkan rasa sakit dan bekas luka di kulit. Karena nantinya susuk itu nanti akan berubah menjadi energi-energi supranatural yang akan menyatu ke seluruh tubuh si klien,” terusnya.

Supaya tampak benar-benar sakti, orang yang memakai susuk itu punya pantangan. Atau sesuatu yang tidak boleh dilakukan. Seperti tidak boleh makan sate langsung dari tusuknya, tidak boleh berjalan di bawah tali jemuran, tidak boleh memakan pisang emas, dan semisalnya. Kadang kala kata-katanya disusupkan kata-kata yang memang baik. Misalnya supaya orang andhap asor (rendah hati), tidak sombong, dan lain sebagainya.

Pertama. Bagi kalian yang memiliki keyakinan lain, silakan. Bahkan agama, itu murni pilihan kalian pribadi. Hak asasi kalian. Mau Hindu, mau Budha, silakan. Mau Kebatinan, silakan. Mau Kejawen, ya silakan. Wong resiko itu ditanggung sendiri-sendiri, kok. Tidak ada paksaan dalam beragama.

Namun bagi saya, saya ini Islam. Dasar keimanan saya adalah yang pertama dan paling utama, adalah Qur’an. Informasi gaib apa pun yang ada dalam Qur’an, 100% saya imani. Tak kurang sedikitpun. Dan informasi gaib apa pun yang tidak ada dalam Qur’an (atau Hadis sahih tentunya), 100% tidak akan saya imani. Akan saya tolak. Atau paling tidak, harus saya tabayyuni. Harus saya cek. Harus saya periksa. Harus saya uji kebenarannya. Nah, keyakinan susuk seperti di atas, itu tidak ada dalam Qur’an.

Kedua. Begitu juga secara Sains. Atau menurut teori-teori ilmu pengetahuan. Kepahaman atau keyakinan susuk tersebut, itu tidak ada penjelasannya. Bagaimana PROSESNYA atau MEKANISMENYA ketika susuk itu bisa membuat orang berkharisma, berwibawa, mempesona, kebal, dan seterusnya, itu tidak bisa dijelaskan secara saintifik. Secara ilmu pengetahuan. Atau bagaimana MEKANISME susuk yang fisik itu berubah menjadi energi kemudian lantas masuk ke dalam tubuh seseorang tanpa melukai kulit atau tubuh, ini juga tidak bisa dijelaskan. Ujug-ujug saja beralasan “magis”, “gaib”, “supranatural”, dan semisalnya. Tentu saja, ini tidak bisa diterima. Tertolak! Maka, sudah pasti saya menolaknya!

Bapak Quraish Shihab pernah mengatakan, “Terimalah karena ilmu. Dan tolaklah karena ilmu.” Jadi, kalau kita mau menerima kesimpulan, itu harus berdasar ilmu. Begitu juga sebaliknya, kalau mau menolak, ya harus dengan ilmu.

Susuk magis supernatural gaib seperti cerita di atas, tentu berbeda dengan KB susuk. Aslinya namanya dalam medis adalah KB implan. Kalau KB implan ini, bisa dijelaskan secara saintifik. Yaitu tabung plastik kecil dan fleksibel seukuran korek api yang berisi hormon untuk mencegah kehamilan. Tabung ini akan dimasukkan ke dalam lengan kulit atas. Jadi jelas.

Cara kerjanya juga jelas. Yaitu ‘susuk’ yang sudah dimasukkan ke bawah kulit akan melepaskan hormon progestin dengan kadar rendah untuk mencegah kehamilan. Hormon ini akan mencegah ovulasi (pelepasan sel telur dalam siklus bulanan). Jika seorang wanita tidak berovulasi, ia tidak bisa hamil. Karena tidak ada sel telur untuk dibuahi.

Progestin itu juga akan menebalkan lender di sekitar leher rahim (serviks). Ini akan menghalangi sperma untuk memasuki rahim. Progestin juga akan menipiskan lapisan dinding rahim. Sehingga jika ada sperma yang berhasil membuahi sel telur, telur tersebut akan sulit menempel pada dinding rahim untuk memulai kehamilan.

Karena diimplankan (dimasukkan) ke dalam tubuh, pastinya melukai kulit. Caranya mirip disuntik. Silakan cek. Saya sudah cek di YouTube, ketik saja “Tutorial KB Implan”. Ya, pasti melukai. Jadi tidak bisa materi dirubah menjadi energi kemudian tiba-tiba dimasukkan ke dalam tubuh seseorang. Tidak bisa. Ini juga alasan saya menolak santet atau sihir magis metafisik.

Ketiga. Susuk supernatural itu dikait-kaitkan dengan aura dan energi. Tentu ini tidak masuk akal. Tidak bisa diterima. Tertolak. Aura dan energi menurut Sains, itu tidak ada kaitannya dengan magis dan supernatural. Tidak ada kaitannya dengan gaib metafisika. Tidak ada kaitannya dengan makhluk halus, roh halus, dan kawan-kawannya itu. Aura adalah medan elektromagnetik di sekitar makhluk hidup. Lihat, tidak ada yang magis!

Sedangkan energi adalah properti fisika dari suatu objek, dapat berpindah melalui interaksi fundamental, yang dapat diubah bentuknya, namun tidak dapat diciptakan maupun dimusnahkan. Iya kan. Properti fisika. Jadi bukan metafisika. Jadi energi itu memang properti fisika. Bukan metafisika!

Begitu dulu. Semoga bermanfaat. Bersambung, insya Allah.

Walloohu a’lam bishshowaab. Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AHMAD SAIFUL ISLAM

Ahmad Saiful Islam Sarjana Tafsir Hadis UINSA Surabaya Lahir di Banyuwangi,  3 Mei 1987 Islamic Journalism Community  (IJC) Surabaya (2010)...