Senin, 08 Juli 2019

MEMBONGKAR FENOMENA KESURUPAN


—Saiful Islam—

“Kesurupan, itu bukan kemasukan Jin…”

Satu fenomena yang menurut saya penting untuk dipermasalahkan adalah kesurupan. Gampangnya, orang Jawa dan Madura langsung mengartikan kesurupan itu adalah kemasukan Jin. Atau kemasukan setan. Atau kemasukan barang halus atau roh halus. “Perewangan,” kata kawan-kawan saya di Tangkong, Banyuwangi. Kesurupan itu dimaknai, seseorang menjadi tidak sadar karena dirinya sudah dikendalikan oleh roh halus itu. Dan roh halus ini, biasanya dianggap seram. Bisa roh orang jahat atau orang tua yang sakti, atau roh hewan buas. Seperti macan, singa, dan lain-lain. Atau macan dan singa jadi-jadian, dan lain semisalnya.

Ternyata fenomena ini bisa dijelaskan dengan Sains. Namun sebelum menjurus ke sana, penting kita pahami dulu otak manusia. Otak kita sendiri ini. Loh kok soal kesurupan membahas otak? Iya. Sebab kesurupan itu urusan sadar dan tidak sadar. Soal kesadaran. Dan kesadaran, ini pasti terkait dengan otak. Dan manusia adalah otaknya! OK, let’s go…

Otak mempunyai tiga bagian utama. Yaitu, otak besar disebut cerebrum, otak kecil disebut cerebellum, dan batang otak atau brainstem.

Otak besar masih dibagi lagi menjadi empat bagian (lobus). Pertama, lobus frontal. Fungsinya adalah mengendalikan gerakan, ucapan, perilaku, memori, emosi, kepribadian dan fungsi intelektual (seperti proses berpikir, penalaran, pemecahan masalah, pengambilan keputusan, dan perencanaan).

Kedua, lobus parietal. Bagian ini berfungsi mengendalikan sensasi (seperti sentuhan), tekanan, nyeri dan suhu. Lobus ini juga mengendalikan orientasi spasial. Yakni pemahaman soal ukuran, bentuk, dan arah.

Ketiga, lobus temporal (samping). Berfungsi mengendalkan indera pendengaran, ingatan, dan emosi. Lobus temporal sisi kiri juga mengendalikan fungsi bicara. Dan yang keempat adalah lobus oksipital yang fungsinya adalah mengendalikan penglihatan.

Sedangkan otak kecil berperan mengatur gerakan, keseimbangan, sikap atau posisi tubuh, sampai koordinasi otot. Cerebellum ini penting dalam kemampuan orang untuk melakukan tindakan cepat dan berulang. Misalnya, bermain video game. Penting juga untuk mengendalikan gerakan halus seperti orang melukis.

Adapun batang otak, berfungsi sebagai stasiun pemancar yang menghubungkan otak besar ke saraf tulang belakang serta mengirim dan menerima pesan antara berbagai bagian tubuh dan otak.

Bagian otak lainnya yang penting adalah talamus. Yaitu struktur dari otak tengah yang mempunyai dua lobus. Talamus bertindak sebagai pemancar untuk hampir semua informasi yang datang dan berjalan di antara otak dan seluruh sistem saraf tubuh.

Ada hipotalamus. Yakni struktur kecil di tengah otak di bawah talamus yang fungsinya mengendalikan suhu tubuh, mengeluarkan hormon yang mengatur fungsi tubuh seperti metabolisme, reproduksi, tekanan darah, emosi, nafsu makan, dan pola tidur.

Selain itu, ada juga sistem limbik. Sistem ini bertanggung jawab atas emosi atau perasaan. Termasuk dalam sistem ini adalah hipotalamus, amigdala (aktif dalam menghasilkan perilaku agresif atau marah dan rasa takut) dan hippocampus yang berperan mengingat informasi baru atau ingatan jangka lama.

Soal otak ini, kita mengenal otak kiri dan otak kanan. Otak kiri itu untuk kerja bahasa, Sains dan Matematika, logis, dan pemikiran analisis. Sedangkan otak kanan, itu untuk pemikiran holistik, intuisi, kreativitas, seni, dan musik.

Selain itu, dikenal juga istilah alam atau pikiran sadar dan bawah sadar. Pikiran sadar ini terjadi di otak kiri. Yaitu berfungsi dalam mengakses olah bahasa verbal, logika, urutan, penilaian, angka, analisis, kritis, linier, perhitungan, ingatan jangka pendek, dan lain-lain.

Yang menarik adalah alam bawah sadar atau pikiran bawah sadar. Letaknya di bawah memori. Ukurannya ribuan kali lebih besar daripada yang lainnya. Alam bawah sadar ini berisi jutaan pengalaman masa lalu.

Secara fisik, pikiran bawah sadar berada di otak kanan yang berfungsi mengakses dan menyimpan data-data berupa kebiasaan atau reflek, kepribadian, persepsi, emosi, imajinasi, visi, keyakinan, nilai-nilai permanen, dan memori jangka panjang.

Pikiran bawah sadar juga disebut bank of memory (bank ingatan). Sebab di sini memang letak keseluruhan rekaman kejadian-kejadian yang pernah dialami. Baik berupa cara berpikir, kata-kata, pengalaman induktif, pengalaman empiris, ataupun informasi yang diterima dari panca indra yang telah tersimpan sebagai memori.

Bawah sadar ini adalah gerbang untuk memasuki masa lalu dengan aneka ragam memori di dalamnya. Maka apa pun yang telah direkam di dalamnya, itu bakal bisa dimunculkan kembali kapan saja.

QS. Ali Imran[3]: 190 – 191
إِنَّ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَاخْتِلَافِ اللَّيْلِ وَالنَّهَارِ لَآيَاتٍ لِأُولِي الْأَلْبَابِ
190. Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal.

الَّذِينَ يَذْكُرُونَ اللَّهَ قِيَامًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِي خَلْقِ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَاطِلًا سُبْحَانَكَ فَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
191. (Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): "Ya Tuhan Kami. Tiadalah Engkau menciptakan semua ini dengan sia-sia. Maha suci Engkau. Maka peliharalah kami dari siksa neraka.”

Begitu dulu. Bersambung, insya Allah…

Salam



Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AHMAD SAIFUL ISLAM

Ahmad Saiful Islam Sarjana Tafsir Hadis UINSA Surabaya Lahir di Banyuwangi,  3 Mei 1987 Islamic Journalism Community  (IJC) Surabaya (2010)...