Kamis, 04 Juli 2019

NABI MUSA PUN KHAWATIR


—Saiful Islam—

“Kalau benar tongkatnya bisa berubah menjadi ular, Nabi Musa tak perlu takut dan khawatir mengahadapi Fir’aun dan para penyihirnya…”

Secara sederhana, saya membagi kisah Nabi Musa itu menjadi tiga. Meskipun tentu saja bisa dibagi-bagi lagi. Namun kali ini, untuk memudahkan menganalisis. Yaitu pertama, saat Nabi Musa menerima firman. Kedua, ketika beliau diperintah Allah menghadapi Fir’aun dan para tukang sihirnya. Dan ketiga, respon Fir’aun dan para penyihir tersebut.

Nah, tongkat Nabi Musa yang seolah-olah menjadi ular, itu sudah terjadi dikala Nabi Musa menerima firman (misalnya QS.20:9–23). Sebelum diperintah oleh Allah untuk mendatangi Fir’aun sekaligus berduel dengan para penyihirnya. Namun, Nabi Musa sempat khawatir atau takut kepada Fir’aun ketika Allah perintahkan untuk mendatanginya.

Padahal, kalau sudah tahu tongkatnya bisa menjadi ular besar, kenapa mesti takut? Kalau sudah tahu dirinya punya mukjizat (tongkat ajaib yang bisa berubah menjadi ular), tidak mungkin beliau takut kepada Fir’aun. Tidak perlu takut. Suruh saja ularnya itu menelan Fir’aun dan semua penyihirnya. Tidak perlu lari dikejar-kejar penguasa super sombong dan bengis itu.

Ini petunjuk ketiga yang sangat kuat bagi kita bahwa tongkat Nabi Musa itu memang tidak menjadi ular. Hanya seakan-akan ular. Seolah-olah menjadi ular. Dalil pertama dan kedua sudah kita bahas kemarin. Yaitu tali-tali dan tongkat-tongkat para penyihir Fir’aun yang hanya seolah-olah menjadi ular. Serta analisis bahasanya terkait kata hayyatun, tsu’baanun, dan jaannun.

Marilah kita lihat bersama Nabi Musa yang sempat takut dan khawatir saat Allah perintahkan menghadapi Fir’aun itu. Berikut ini.

QS. Thaha[20]: 42 – 56

42. “Pergilah kamu beserta saudaramu (Harun) dengan membawa ayat-ayat-Ku. Dan janganlah kamu berdua lalai mengingat-Ku.

43. “Pergilah kamu berdua kepada Fir'aun. Sesungguhnya ia telah melampaui batas.

44. “Maka berbicaralah kamu berdua kepadanya dengan kata-kata yang lemah lembut. Mudah-mudahan ia ingat atau takut.”

قَالَا رَبَّنَا إِنَّنَا نَخَافُ أَنْ يَفْرُطَ عَلَيْنَا أَوْ أَنْ يَطْغَىٰ
45. Keduanya berkata, "Ya Tuhan Kami. Sesungguhnya kami khawatir, ia segera menyiksa kami atau akan bertambah melampaui batas.”

46. Allah berfirman: "Janganlah kamu berdua khawatir. Sesungguhnya Aku beserta kamu berdua. Aku mendengar dan melihat.

47. “Datanglah kamu berdua kepadanya (Fir'aun) dan katakanlah: Sesungguhnya kami berdua adalah utusan Tuhanmu. Maka lepaskanlah Bani Israil bersama kami dan janganlah kamu menyiksa mereka. Sesungguhnya kami telah datang kepadamu dengan membawa bukti (atas kerasulan Kami) dari Tuhanmu. Dan keselamatan itu dilimpahkan kepada orang yang mengikuti petunjuk.

48. “Sesungguhnya telah diwahyukan kepada kami bahwa siksa itu (ditimpakan) atas orang-orang yang mendustakan dan berpaling’.”

49. Fir'aun berkata, "Maka siapakah Tuhanmu berdua, Hai Musa?”

50. Musa menjawab, "Tuhan kami ialah (Tuhan) yang telah memberikan kepada tiap-tiap sesuatu bentuk kejadiannya, kemudian memberinya petunjuk.”

51. Fir'aun berkata, "Bagaimanakah keadaan umat-umat yang dahulu?"

52. Musa menjawab, "Pengetahuan tentang itu ada di sisi Tuhanku, di dalam sebuah kitab. Tuhan kami tidak akan salah dan tidak (pula) lupa.

53. “Yang telah menjadikan bagimu bumi sebagai hamparan dan yang telah menjadikan bagimu di bumi itu jalan-jalan, dan menurunkan dari langit air hujan. Maka Kami tumbuhkan dengan air hujan itu berjenis-jenis dari tumbuh-tumbuhan yang bermacam-macam.

54. “Makanlah dan gembalakanlah binatang-binatangmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu, terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah bagi orang-orang yang berakal.

55. “Dari bumi (tanah) itulah kami menjadikan kamu. Kepada tanah itu juga Kami akan mengembalikan kamu. Dan dari tanah itu, Kami akan mengeluarkan kamu pada kali yang lain.”

56. Dan sesungguhnya Kami telah perlihatkan kepadanya (Fir'aun) tanda-tanda kekuasaan Kami semuanya. Maka ia mendustakan dan enggan (menerima kebenaran).

QS. Al-Syu’ara[26]: 10 – 13

10. Dan (ingatlah) ketika Tuhanmu menyeru Musa (dengan firman-Nya): "Datangilah kaum yang zalim itu.

11. “(Yaitu) kaum Fir'aun. Mengapa mereka tidak bertakwa?"

قَالَ رَبِّ إِنِّي أَخَافُ أَنْ يُكَذِّبُونِ
12. Musa menjawab, "Ya Tuhanku. Sesungguhnya aku takut bahwa mereka akan mendustakan aku.

13. “Dan (karenanya) sempitlah dadaku dan tidak lancar lidahku. Maka utuslah Harun (bersamaku).

14. “Dan aku berdosa terhadap mereka. Maka aku takut mereka akan membunuhku.”

15. (Allah) berfirman, “Jangan takut. Pergilah kamu berdua dengan membawa dengan membawa ayat-ayat Kami. Sungguh Kami bersamamu mendengarkan.

16. “Maka datanglah kamu berdua kepada Fir'aun dan katakanlah: "Sesungguhnya kami adalah Rasul Tuhan semesta alam,

17. “Lepaskanlah Bani Israil (pergi) beserta kami.”

QS. Al-Qashash[28]: 33 – 35
قَالَ رَبِّ إِنِّي قَتَلْتُ مِنْهُمْ نَفْسًا فَأَخَافُ أَنْ يَقْتُلُونِ
33. Musa berkata, "Ya Tuhanku. Sesungguhnya aku telah membunuh seorang manusia dari golongan mereka. Maka aku takut mereka akan membunuhku.

وَأَخِي هَارُونُ هُوَ أَفْصَحُ مِنِّي لِسَانًا فَأَرْسِلْهُ مَعِيَ رِدْءًا يُصَدِّقُنِي ۖ إِنِّي أَخَافُ أَنْ يُكَذِّبُونِ
34. “Dan saudaraku Harun, ia lebih fasih lidahnya daripadaku. Maka utuslah dia bersamaku sebagai pembantuku untuk membenarkan (perkataan)ku. Sungguh aku khawatir mereka akan mendustakanku.”

35. Allah berfirman, "Kami akan membantumu dengan saudaramu. Dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar. Maka mereka tidak dapat mencapaimu; (berangkatlah kamu berdua) dengan membawa ayat-ayat Kami. Kamu berdua dan orang yang mengikuti kamulah yang akan menang.”

Begitu dulu. Semoga bermanfaat. Bersambung, insya Allah…

Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AHMAD SAIFUL ISLAM

Ahmad Saiful Islam Sarjana Tafsir Hadis UINSA Surabaya Lahir di Banyuwangi,  3 Mei 1987 Islamic Journalism Community  (IJC) Surabaya (2010)...