Sabtu, 14 September 2019

MENELISIK OTAK PEREMPUAN


—Saiful Islam—

“Kata-katanya manis dan lembut pada perempuan. Mungkin itulah yang membuat kekasihnya itu klepek-klepek. Hehe…”

Sering saya sampaikan. Bahwa manusia itu adalah binatang yang berakal. Akal itu pusatnya di otak. Sumber kecerdasan. Baik kecerdasan intelektual, emosional, maupun spiritual. Maka ketika manusia tidak menggunakan akalnya, berarti ya tinggal binatangnya. Itulah kenapa Qur’an berkali-kali menyuruh manusia agar selalu menggunakan akalnya. Afalaa ta’qiluun.

Bunga misalnya. Hatinya bisa diganti. Jantung bisa diganti. Liver bisa diganti. Mata bisa diganti. Tangan, kaki, telinga, hidung, bibir, pokoknya semua organnya bisa diganti. Dia tetap Bunga. Tapi kalau sudah otaknya yang diganti. Pastilah, itu bukan Bunga lagi. Itu pun kalau otak bisa ditransplantasi. Jadi, sekali lagi. Manusia itu otaknya. Akalnya.

Secara garis besar, ada belahan otak kanan dan belahan otak kiri. Otak kanan sumbernya kreativitas, emosional, warna, menari, melukis, dan semisalnya. Otak kiri adalah sumbernya logika, bahasa, matematika, strategi, dan semisalnya. Dan akal itu melibatkan semua bagian otak. Dan semua kecerdasan.

Kita sudah tahu. Bahwa bukan hanya fisik yang tidak sama antara laki-laki dan perempuan. Otaknya pun masing-masing ternyata memang mempunyai karakteristik yang berbeda. Tentu saja karakteristik otak ini akan mempengaruhi sikap dan perilakunya. Sekali lagi, otak adalah sumber dari apa pun yang diperbuat dan dihasilkan oleh manusia.

Perbedaan itu bukan pada bentuk fisiknya. Tapi lebih pada sirkuit otak. Koneksi sirkuit otak perempuan itu cenderung ke samping. Bagian otak kiri dan kanan. Sedangkan pada laki-laki, koneksinya ke depan-belakang: otak depan, otak tengah, otak belakang. Dimisalkan otak perempuan itu seperti server yang gampang mengubungkan file satu dengan yang lain. Sedangkan laki-laki lebih terkotak-kotak. Ketika ada masalah, perempuan lebih bisa ‘merangkul’. Sementara laki-laki, lebih menghadapi atau kalau tidak, tinggalkan sekalian. Itulah alasan perempuan lebih bisa mengerjakan banyak tugas dalam satu waktu. Multitasking, istilahnya.

Secara umum, perempuan lebih perasa daripada laki-laki. Mengapa? Karena sistem limbik otak perempuan lebih besar. Kehidupan emosional sebagian besar berada dalam sistem limbik ini. Jadi sekarang kita menjadi paham. Kenapa perempuan itu lebih perasa, mudah tersentuh secara emosional, dan lebih baik dalam menunjukkan emosinya. Meski perempuan lebih mudah depresi, perempuan lebih mudah nyambung dengan orang lain.

Soal berbahasa pun, perempuan cenderung lebih baik. Sebab bagian otak yang mengatur kemampuan bahasa, pada perempuan itu lebih besar dibanding laki-laki. Kedua bagian otak perempuan, yakni otak kanan dan otak kiri, memroses fungsi bahasa. Otak laki-laki, hanya di satu bagian otaknya saja yang mengatur kemampuan bahasa. Secara umum, perempuan lebih vocal.

Dibanding laki-laki, volume otak perempuan 10 persen memang lebih kecil. Meski begitu, tidak otomatis perempuan lebih tidak pintar dari laki-laki. Tidak ada kaitan kuat antara volume otak dengan kualitas IQ manusia. Apalagi kecerdasan itu kan bukan hanya IQ. Tapi masih ada kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). Penelitian pun, otak laki-laki lebih besar, itu hanya karena massa fisiknya umumnya lebih berat dan lebih besar.

Malah, hippocampus pada perempuan terbukti lebih besar dibanding laki-laki. Hippocampus itu bagian otak yang menyimpan memori. Maka bisa dipahami jika perempuan dapat mengolah informasi lima kali lebih cepat. Perempuan mempunyai verbal center pada kedua bagian otaknya. Sedangkan  verbal center laki-laki, itu hanya satu. Yaitu di bagian otak kirinya saja.

Pada umumnya, perempuan lebih menggunakan kedua belah otaknya. Otak kiri yang rasional, otak kanan yang emosional. Lebih seimbang. Beda dengan laki-laki. Yang lebih menggunakan otak kirinya. Sehingga gampang fokus dan lebih logis. Maka wajar kalau perempuan itu lebih intuitif serta bisa menjalin komunikasi yang baik.

Ngobrol, biasanya memang ‘keahlian’ kaum perempuan. Hehe. Perempuan lebih cerdas emosionalnya. Juga lebih suka berkelompok. Makanya perempuan biasanya mencari solusi masalahnya dengan membicarakannya kepada seseorang. Adapun laki-laki, tidak mudah menebak arah komunikasi. Laki-laki harus dijelaskan secara verbal terlebih dahulu. Jadi jangan heran kalau suami-istri sering salah paham.

Perempuan itu sangat perhatian pada kata-kata. “Sentuhlah dia tepat di hatinya. dia kan jadi milikmu selamanya,” begitu kata syair sebuah lagu. Hehe. Teman-teman saya dulu iri dan cenderung protes saat ada kawan yang kulitnya gelap. Dianggap ‘tidak ganteng’. Tapi kekasihnya cantik. Di kepala mereka berputar-putar pertanyaan ini: “Kok bisa ya, kok bisa ya, kok bisa ya?” Mereka tidak tahu. Kalau kawan satu itu kata-katanya manis dan lembut pada perempuan. Mungkin itulah yang membuat kekasihnya itu klepek-klepek. Hehe.

Perempuan juga bisa membaca bahasa tubuh dan ekspresi wajah orang lain lebih baik dibanding laki-laki.

Otak laki-laki yang bertanggung jawab urusan hasrat seksual itu jauh lebih besar dibanding perempuan. Laki-laki itu lebih sering memikirkan seks. Hayo ngaku. Hehe. Laki-laki jauh lebih tertarik dengan penampilan perempuan. Hayo ngaku. Hehe. Kalau ada perempuan yang penampilannya ‘panas’, pastilah laki-laki gampang nempel. Hayo ngaku. Hehe. Laki-laki itu cenderung ‘nggendengi’ penampilan fisik perempuan. Bahkan laki-laki bisa mengorbankan banyak sifat lainnya karenanya. Sedangkan perempuan itu lebih tertarik pada kepribadian dan sumber daya laki-laki. Kualitas dan kapasitas laki-laki.

Jadi, perempuan itu lebih mengandalkan otak kanannya. Yang emosional, yang kreatif, yang seni. Sedangkan laki-laki lebih menggunakan otak kirinya. Yang rasional, yang logis, yang strategik. Begitu pada umumnya. Dan tentu saja, dalam perkembangannya itu tergantung orangnya juga. Potensi tersebut dilatih dan dikembangkan atau dibiarkan. Meski perempuan, kalau ‘otot IQ-nya’ dilatih terus, ya cerdas juga. Laki-laki akan kalah kalau IQ-nya tidak pernah dilatih.

Setiap manusia memang punya kelebihan dan kekurangan. Laki-laki punya kelebihan juga punya kekurangan. Pun perempuan. Juga memiliki kelebihan serta kekurangan. Makanya Allah jadikan laki-laki dan perempuan itu berpasangan. Supaya saling melengkapi kekurangan masing-masing. Hubungan keduanya bukan atasan-bawahan. Tapi partner. Mitra. Cooperation. Kerja sama. Yang sederajat. Yang mesti saling menghormati, mengasihi dan menyayangi.

QS. Al-Hujurat[49]: 13
يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Hai manusia. Sesungguhnya Kami menciptakan kamu dari JENIS LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN dan menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal. Sesungguhnya orang yang PALING MULIA diantara kamu disisi Allah ialah orang yang PALING TAQWA DIANTARA KAMU. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha Mengenal.

QS. Al-Rum[30]: 21
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian pasangan-pasangan hidup dari jenis kalian sendiri. Supaya kalian CENDERUNG dan merasa TENTERAM kepadanya. Dan dijadikan-Nya diantara kalian RASA KASIH DAN SAYANG. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang BERFIKIR.

Begitu dulu. Semoga bermanfaat. Bersambung, insya Allah…

Walloohu a’lam bishshowaab. Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AHMAD SAIFUL ISLAM

Ahmad Saiful Islam Sarjana Tafsir Hadis UINSA Surabaya Lahir di Banyuwangi,  3 Mei 1987 Islamic Journalism Community  (IJC) Surabaya (2010)...