—Saiful Islam—
“Kata-katanya manis dan lembut pada
perempuan. Mungkin itulah yang membuat kekasihnya itu klepek-klepek. Hehe…”
Sering saya sampaikan. Bahwa manusia
itu adalah binatang yang berakal. Akal itu pusatnya di otak. Sumber kecerdasan.
Baik kecerdasan intelektual, emosional, maupun spiritual. Maka ketika manusia
tidak menggunakan akalnya, berarti ya tinggal binatangnya. Itulah kenapa Qur’an
berkali-kali menyuruh manusia agar selalu menggunakan akalnya. Afalaa ta’qiluun.
Bunga misalnya. Hatinya bisa
diganti. Jantung bisa diganti. Liver bisa diganti. Mata bisa diganti. Tangan,
kaki, telinga, hidung, bibir, pokoknya semua organnya bisa diganti. Dia tetap
Bunga. Tapi kalau sudah otaknya yang diganti. Pastilah, itu bukan Bunga lagi.
Itu pun kalau otak bisa ditransplantasi. Jadi, sekali lagi. Manusia itu
otaknya. Akalnya.
Secara garis besar, ada belahan
otak kanan dan belahan otak kiri. Otak kanan sumbernya kreativitas, emosional,
warna, menari, melukis, dan semisalnya. Otak kiri adalah sumbernya logika,
bahasa, matematika, strategi, dan semisalnya. Dan akal itu melibatkan semua
bagian otak. Dan semua kecerdasan.
Kita sudah tahu. Bahwa bukan hanya
fisik yang tidak sama antara laki-laki dan perempuan. Otaknya pun masing-masing
ternyata memang mempunyai karakteristik yang berbeda. Tentu saja karakteristik
otak ini akan mempengaruhi sikap dan perilakunya. Sekali lagi, otak adalah
sumber dari apa pun yang diperbuat dan dihasilkan oleh manusia.
Perbedaan itu bukan pada bentuk
fisiknya. Tapi lebih pada sirkuit otak. Koneksi sirkuit otak perempuan itu
cenderung ke samping. Bagian otak kiri dan kanan. Sedangkan pada laki-laki,
koneksinya ke depan-belakang: otak depan, otak tengah, otak belakang. Dimisalkan
otak perempuan itu seperti server yang gampang mengubungkan file satu dengan
yang lain. Sedangkan laki-laki lebih terkotak-kotak. Ketika ada masalah,
perempuan lebih bisa ‘merangkul’. Sementara laki-laki, lebih menghadapi atau kalau
tidak, tinggalkan sekalian. Itulah alasan perempuan lebih bisa mengerjakan
banyak tugas dalam satu waktu. Multitasking, istilahnya.
Secara umum, perempuan lebih perasa
daripada laki-laki. Mengapa? Karena sistem limbik otak perempuan lebih besar. Kehidupan
emosional sebagian besar berada dalam sistem limbik ini. Jadi sekarang kita
menjadi paham. Kenapa perempuan itu lebih perasa, mudah tersentuh secara
emosional, dan lebih baik dalam menunjukkan emosinya. Meski perempuan lebih
mudah depresi, perempuan lebih mudah nyambung dengan orang lain.
Soal berbahasa pun, perempuan
cenderung lebih baik. Sebab bagian otak yang mengatur kemampuan bahasa, pada
perempuan itu lebih besar dibanding laki-laki. Kedua bagian otak perempuan,
yakni otak kanan dan otak kiri, memroses fungsi bahasa. Otak laki-laki, hanya
di satu bagian otaknya saja yang mengatur kemampuan bahasa. Secara umum,
perempuan lebih vocal.
Dibanding laki-laki, volume otak
perempuan 10 persen memang lebih kecil. Meski begitu, tidak otomatis perempuan
lebih tidak pintar dari laki-laki. Tidak ada kaitan kuat antara volume otak
dengan kualitas IQ manusia. Apalagi kecerdasan itu kan bukan hanya IQ. Tapi masih
ada kecerdasan emosional (EQ), dan kecerdasan spiritual (SQ). Penelitian pun,
otak laki-laki lebih besar, itu hanya karena massa fisiknya umumnya lebih berat
dan lebih besar.
Malah, hippocampus pada
perempuan terbukti lebih besar dibanding laki-laki. Hippocampus itu
bagian otak yang menyimpan memori. Maka bisa dipahami jika perempuan dapat
mengolah informasi lima kali lebih cepat. Perempuan mempunyai verbal center
pada kedua bagian otaknya. Sedangkan verbal
center laki-laki, itu hanya satu. Yaitu di bagian otak kirinya saja.
Pada umumnya, perempuan lebih
menggunakan kedua belah otaknya. Otak kiri yang rasional, otak kanan yang
emosional. Lebih seimbang. Beda dengan laki-laki. Yang lebih menggunakan otak
kirinya. Sehingga gampang fokus dan lebih logis. Maka wajar kalau perempuan itu
lebih intuitif serta bisa menjalin komunikasi yang baik.
Ngobrol, biasanya memang ‘keahlian’
kaum perempuan. Hehe. Perempuan lebih cerdas emosionalnya. Juga lebih suka
berkelompok. Makanya perempuan biasanya mencari solusi masalahnya dengan
membicarakannya kepada seseorang. Adapun laki-laki, tidak mudah menebak arah
komunikasi. Laki-laki harus dijelaskan secara verbal terlebih dahulu. Jadi jangan
heran kalau suami-istri sering salah paham.
Perempuan itu sangat perhatian pada
kata-kata. “Sentuhlah dia tepat di hatinya. dia kan jadi milikmu selamanya,”
begitu kata syair sebuah lagu. Hehe. Teman-teman saya dulu iri dan cenderung
protes saat ada kawan yang kulitnya gelap. Dianggap ‘tidak ganteng’. Tapi kekasihnya
cantik. Di kepala mereka berputar-putar pertanyaan ini: “Kok bisa ya, kok
bisa ya, kok bisa ya?” Mereka tidak tahu. Kalau kawan satu itu kata-katanya
manis dan lembut pada perempuan. Mungkin itulah yang membuat kekasihnya itu klepek-klepek.
Hehe.
Perempuan juga bisa membaca bahasa
tubuh dan ekspresi wajah orang lain lebih baik dibanding laki-laki.
Otak laki-laki yang bertanggung
jawab urusan hasrat seksual itu jauh lebih besar dibanding perempuan. Laki-laki
itu lebih sering memikirkan seks. Hayo ngaku. Hehe. Laki-laki jauh lebih
tertarik dengan penampilan perempuan. Hayo ngaku. Hehe. Kalau ada perempuan
yang penampilannya ‘panas’, pastilah laki-laki gampang nempel. Hayo ngaku. Hehe.
Laki-laki itu cenderung ‘nggendengi’ penampilan fisik perempuan. Bahkan laki-laki
bisa mengorbankan banyak sifat lainnya karenanya. Sedangkan perempuan itu lebih
tertarik pada kepribadian dan sumber daya laki-laki. Kualitas dan kapasitas
laki-laki.
Jadi, perempuan itu lebih
mengandalkan otak kanannya. Yang emosional, yang kreatif, yang seni. Sedangkan laki-laki
lebih menggunakan otak kirinya. Yang rasional, yang logis, yang strategik. Begitu
pada umumnya. Dan tentu saja, dalam perkembangannya itu tergantung orangnya
juga. Potensi tersebut dilatih dan dikembangkan atau dibiarkan. Meski perempuan,
kalau ‘otot IQ-nya’ dilatih terus, ya cerdas juga. Laki-laki akan kalah kalau
IQ-nya tidak pernah dilatih.
Setiap manusia memang punya
kelebihan dan kekurangan. Laki-laki punya kelebihan juga punya kekurangan. Pun perempuan.
Juga memiliki kelebihan serta kekurangan. Makanya Allah jadikan laki-laki dan
perempuan itu berpasangan. Supaya saling melengkapi kekurangan masing-masing. Hubungan
keduanya bukan atasan-bawahan. Tapi partner. Mitra. Cooperation. Kerja sama.
Yang sederajat. Yang mesti saling menghormati, mengasihi dan menyayangi.
QS. Al-Hujurat[49]: 13
يَا أَيُّهَا النَّاسُ
إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا
وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ
Hai manusia. Sesungguhnya Kami
menciptakan kamu dari JENIS LAKI-LAKI DAN PEREMPUAN dan menjadikan kamu
berbangsa-bangsa dan bersuku-suku supaya kamu saling kenal-mengenal.
Sesungguhnya orang yang PALING MULIA diantara kamu disisi Allah ialah orang
yang PALING TAQWA DIANTARA KAMU. Sesungguhnya Allah Maha mengetahui lagi Maha
Mengenal.
QS. Al-Rum[30]: 21
وَمِنْ آيَاتِهِ أَنْ
خَلَقَ لَكُمْ مِنْ أَنْفُسِكُمْ أَزْوَاجًا لِتَسْكُنُوا إِلَيْهَا وَجَعَلَ
بَيْنَكُمْ مَوَدَّةً وَرَحْمَةً ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَآيَاتٍ لِقَوْمٍ يَتَفَكَّرُونَ
Dan di antara tanda-tanda
kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untuk kalian pasangan-pasangan hidup dari
jenis kalian sendiri. Supaya kalian CENDERUNG dan merasa TENTERAM kepadanya. Dan
dijadikan-Nya diantara kalian RASA KASIH DAN SAYANG. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang BERFIKIR.
Begitu dulu. Semoga bermanfaat.
Bersambung, insya Allah…
Walloohu a’lam bishshowaab. Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar