—Saiful Islam—
“Untuk seseorang yang tak mau
disebut laki-laki maupun perempuan…”
They dalam Bahasa
Inggris, biasa diartikan mereka. Hum kalau dalam Bahasa Arab. Dalam
Bahasa Indonesia, tidak ada jenis kelamin kata. Beda dengan misalnya Bahasa
Inggris dan Bahasa Arab. Dia misalnya. Bisa He, bisa She. Kalau He
berarti dia untuk laki-laki. Sedangkan dia untuk perempuan adalah She.
Begitu juga dalam Bahasa Arab. Ada
istilah mudzakkar yaitu kata maskulin. Dan Muannats untuk kata feminin.
Ada Huwa untuk dia laki-laki. Dan Hiya untuk dia perempuan. Hum
untuk mereka laki-laki. Dan Hunna untuk mereka perempuan. Jender dalam
kata Bahasa Arab lebih detail dibanding Bahasa Inggris. Kalian dalam Bahasa
Arab itu antum. Tapi kalian dalam Bahasa Inggris, You, itu sama
dengan Anda yang juga You.
Nah, kata They yang biasanya
adalah kata ganti ketiga tunggal jamak (mereka), kini bisa juga untuk menyebut
orang ketiga tunggal. Sehingga artinya adalah Dia. Tapi beda dengan She,
yang untuk perempuan, dan He yang untuk laki-laki itu. They
sekarang bisa berarti dia. Tapi dia yang tidak mau dianggap laki-laki maupun
perempuan. Alias nonbiner.
Kata They dengan arti Dia
itu masuk dalam kamus Merriam-Webster yang dirilis bulan ini. Menurut Webster, They
sebagai kata ganti ketiga tunggal itu, secara konsisten digunakan sejak akhir
1300-an. Baik secara oral tak resmi, maupun tulisan resmi.
Bukan hanya Merriam-Webster, The
American Dialect Society juga mengakui kata They sebagai kata ganti
orang ketiga tunggal nonbiner. Bahkan yang terakhir ini memilihnya sejak 2015
lalu.
Ingat pelajaran Biologi dulu.
Kromosom laki-laki itu disimbolkan dengan XY. Sedangkan kromosom perempuan
adalah XX. Jika ayah menyumbangkan kromosom Y-nya, maka anak yang lahir akan
laki-laki. Jika yang disumbangkan adalah X-nya, maka anaknya bakal perempuan.
OK, lanjut.
They biasa dipakai
sebagai kata ganti orang transgender dan penderita sindrom Krinefelter.
Penderita sindrom ini mempunyai kelebihan kromosom X. Laki-laki biasanya
mempunyai kromoson XY. Nah, penderita sindrom tersebut punya X lebih. Yaitu XXY.
Lebihnya X ini bisa satu atau lebih.
Anak XY mestinya laki-laki. Tapi ketika
kelebihan X, anak tersebut bisa memiliki ciri-ciri perempuan. Payudara dan
pinggulnya membesar misalnya. Serta penisnya kecil. Mereka lantas memilih
menjadi laki-laki atau perempuan. Atau menganggap diri mereka sendiri bukan
laki-laki atau perempuan.
Sekarang 14 negara bagian di AS
juga menawarkan pilihan gender ketika untuk ditulis di surat izin mengemudi. Yaitu
ditulis X. Tidak lagi ditulis perempuan atau laki-laki.
Semoga bermanfaat. Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar