—Saiful Islam*—
“Bacalah dengan nama Tuhanmu… Yang
Mengajar manusia dengan perantara baca tulis…” (QS.96:1-5)
Membaca setiap hari, terutama
membaca buku, maka banyak sekali manfaat dan keuntungan yang akan diraih
seseorang. Antara lain sebagai berikut.
1. Mengurangi stres (tekanan jiwa)
Menurut ahli, Dr. Maggie Luther,
ND, orang yang sedang stres, itu melepaskan hormon kortisol. Tingkat kortisol
yang meningkat, akan menekan sistem kekebalan tubuh. Akibatnya seseorang
menjadi lebih rentan terhadap infeksi virus dan bakteri.
Sementara itu, sebuah studi yang
dilakukan oleh University of Sussex tahun 2009, menemukan bahwa membaca
meski hanya 6 menit, itu bisa menurunkan tingkat stres sampai 68 persen.
Pakar Neuropsikologi yang terkait
dengan kecerdasan, Dr. Lewis menyatakan bahwa menenggelamkan diri ke dalam
sebuah buku, merupakan sebuah relaksasi yang sempurna.
Beberapa studi yang dilakukan oleh University
of Liverpool menunjukkan bahwa membaca itu bisa mengatasi depresi pasien. Membaca
bisa membantu membangun kepercayaan diri, mengurangi isolasi budaya, membangun
rasa sosial dan meningkatkan kemampuan berkomunikasi.
2. Menyehatkan mental
Hasil penelitian menunjukkan bahwa
orang-orang yang selalu menjaga keaktifan otaknya dengan membaca atau permainan
yang menantang secara mental seperti catur, maka 2,5 kali lebih rendah
terserang penyakit Alzheimer—perusak kecerdasan dan ingatan (memori). Beberapa
studi juga menunjukkan bahwa merangsang mental agar selalu aktif itu dapat
memperlambat atau mencegah penyakit demensia (pikun).
3. Menjadi lebih empati
Membaca tentang hidup orang lain
yang berbeda tempat dan waktu dari Anda, bisa mempermudah Anda untuk memahami
dan mengaitkan situasi dan kondisi Anda dengan mereka.
Buku bisa memperluas cakrawala kita
tentang dunia. Membuat kita seperti keluar dari lingkungan kita sendiri. Juga
menunjukkan kepada kita realitas yang terjadi di segala penjuru bumi. Bahkan
beberapa buku memiliki kekuatan untuk mengubah pola pikir dan cara pandang
dengan sempurna.
4. Membantu meningkatkan
keterampilan menulis
Orang-orang yang banyak membaca,
terutama tulisan-tulisan yang berkualitas, akan menyerap gaya penulisan yang
kaya. Juga akan mampu meniru gaya penulisan yang baik. Sebab gaya penulisan
yang berbeda-beda itu, akan mempengaruhi mereka tanpa mereka sadari (subconsciously).
Semakin banyak Anda membaca, dan
semakin berkualitas tulisan yang Anda baca, maka itu akan semakin membantu
untuk meningkatkan skill menulis Anda.
5. Memperdahsyat kemampuan berpikir
analitis
Misteri yang banyak terjadi pada
cerita-cerita detektif akan merangsang pembaca untuk memecahkannya. Pikiran
mereka akan tertantang untuk mengungkap misteri yang memesona itu. Tentu ini
akan membantu mengembangkan keterampilan berpikir kritis dan analisis mereka.
6. Meningkatkan ingatan
Supaya bisa mengikuti alur cerita
dari sebuah buku yang dibaca, seseorang harus banyak mengingat. Ini adalah
latihan yang baik bagi otak. Seseorang harus mengingat banyak karakter tokoh,
latar belakang, aksi-aksi, peran dalam alur cerita, dan bagian-bagian kecil
lain dari alur yang membentuk cerita tersebut. Seseorang tidak akan paham jika
tidak mengingat datai-detail yang penting. Maka membaca, itu sebenarnya adalah
melatih kemampuan otak dalam mengingat.
7. Meningkatkan fokus dan
konsentrasi
Tentu, dibutuhkan fokus untuk
membaca sebuah tulisan. Kurang fokus, membuat seseorang tidak bisa mengikuti
isi atau cerita buku yang dibacanya.
Abad 21 ini, banyak orang yang
punya obsesi multi tasking—mengerjakan banyak hal dalam satu waktu.
Seperti menulis e-mail sambil chatting online, mata terpaku ke layar HP, minum
kopi dan mengecek reaksi di beranda Twitter. Kebiasaan ini akan membuyarkan
perhatian sekaligus menghambat produktivitas. Nah, membaca sebenarnya bisa
menjadi obat multi tasking itu.
Meluangkan waktu untuk membaca 15 –
20 menit perhari, akan meningkatkan kemampuan fokus dan akan membantu menjadi
lebih produktif.
8. Hiburan gratis
Buku-buku yang berkualitas memang
tidak murah. Tetapi untuk bisa membaca buku, tidak harus beli. Seseorang bisa
meminjam kepada saudara, teman, tetangga dan seterusnya. Bisa juga mendatangi
perpustakaan kota setempat. Di Surabaya misalnya. Pemilik julukan Kota
Literasi, itu memiliki ratusan perpustakaan mini—terkenal dengan TBM (Taman
Bacaan Masyarakat), yang ditempatkan di balai-balai RW terutama. Tujuannya
memang supaya mempermudah masyarakat mengakses bacaan yang berkualitas.
Selain itu, masyarakat juga bisa
mendapatkan e-book gratis dengan mengunduhnya (download) dari Internet,
Google misalnya.
9. Menenangkan batin
Membaca dapat mendamaikan jiwa.
Jika sedang ‘gegana’ kata sebuah syair lagu (gelisah, galau, merana), cobalah
melakukan rekreasi jiwa. Yaitu dengan membaca buku.
Membaca buku-buku spiritual
misalnya, itu telah dibuktikan mampu menurunkan tekanan darah.
Buku-buku self-help (motivasi,
seperti buku kami Berpikir, Bersikap dan Beraksi ala Pemenang; Pemenang
di Atas Pemenang dan Ayat-Ayat Kemenangan) akan membantu mengatasi
suasana jiwa yang kacau.
10. Membaca itu sebaik mengalaminya
Beberapa studi telah menunjukkan
bahwa beberapa wilayah neuron di otak, itu sama-sama terstimulasi (terangsang),
baik ketika membaca maupun mengalaminya langsung.
Buku yang berkualitas, itu membuat
pembacanya menjadi bagian dari cerita. Ketika membaca, itu sebenarnya yang
membuat ‘film’ dalam benak pembaca adalah pembaca itu sendiri. Berbeda dengan
menonton TV misalnya.
Karenanya, membaca itu juga bisa
meningkatkan kemampuan imajinasi dan kreativitas. Di dalam membaca akan terjadi
koneksi secara neuron di otak. Terutama pengetahuan atau informasi yang lalu
dengan yang terbaru.
11. Membaca itu menular
Cinta membaca, itu memiliki turunan
dampak yang sangat penting. Terutama bagi yang memiliki anak. Ketika
orang-orang di sekitar membaca, maka akan merangsang yang lain untuk membaca
pula.
Orang bisa memanfaatkan keuntungan
ini dengan membacakan buku secara nyaring (read a loud) kepada anak-anak
mereka di rumah.
Laporan terbaru dari Scholastic
menunjukkan bahwa membacakan nyaring kepada anak-anak sejak mereka awal-awal
masuk sekolah, akan menginspirasi anak-anak itu untuk menjadi gemar membaca di
usia dewasa kelak.
Begitu seterusnya. Anak-anak yang
sudah dewasa itu, juga kelak akan menularkan kegemaran membacanya ke anak-anak
mereka lagi. Akhirnya, akan menjadi generasi gemar membaca.
Semoga bermanfaat. Walloohu
a’lam bishshowaab….
*Penulis buku Ayat-Ayat Kemenangan,
dll.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar