—Saiful Islam*—
“Ternyata. Allah dan para
malaikat-Nya bersholawat, itu TIDAK HANYA kepada Nabi. Allah dan para
malaikat-Nya, itu pun BERSHOLAWAT kepada kita…”
Doa, menurut KBBI, adalah permohonan (harapan, permintaan,
pujian) kepada Tuhan. Berdoa berarti mengucapkan (memanjatkan) doa kepada
Tuhan. Sedangkan mendoakan itu artinya memohonkan berkat (tambahnya kebaikan)
dan sebagainya kepada Tuhan (dengan membaca atau mengucapkan doa).
Tidak ada istilah ‘mengirim doa’.
Atau ‘menghadiahkan doa’. Yang benar adalah berdoa, memanjatkan doa dan
mendoakan.
Al-Mufradat fi Gharib al-Qur’an bercerita
begini. Al-du’aa’ itu seperti al-nidaa’. Yakni memanggil atau
menyeru. Misalnya QS.2:171. Al-du’aa’ juga bisa berarti memberi nama.
Seperti kalimat, “Da’awtu ibniy zaydan: Aku memanggil anakku Zayd.”
Yakni memberi nama dengan nama Zayd.
Jika Anda mengatakan, “Da’awtuhu,”
itu artinya Anda meminta sesuatu, minta bantuan atau pertolongan kepadanya.
Makna ini terdapat seperti pada QS.2:68; 7:56; 2:23; 38:8; dan QS.10:12 &
106.
Adapun QS.6:40-41 itu pengingat.
Bahwa jika seseorang ditimpa mara bahaya (bencana), maka ia tidak takut kecuali
kepada Allah.
Al-du’aa’ ilaa al-syay’ berarti
mengajak. Misalnya QS.12:33; 10:25; dan QS. 40:41-42.
Ada pendapat dari Abu Ishaq dalam Lisan
al-Arab terkait QS.2:186, “Aku mengabulkan setiap doa orang.” Ayat sepadan
QS.40:60. Bahwa doa kepada Allah itu ada tiga bentuk. Pertama,
mentauhidkan dan memuji-Nya. Seperti berikut ini. “Yaa Allooh. Laa ilaaha
illaa anta: Wahai Allah. Tidak ada Tuhan selain Engkau.” Juga “Robbanaa
lakal hamd: Tuhan Kami. Hanya bagi Engkaulah segala puji.”
Bentuk doa yang kedua adalah
meminta maaf atau ampunan, rahmat dan seterusnya yang mendekati. Seperti
kalimat, “Alloohummaghfir lanaa: Ya Allah. Ampunilah kami.”
Ketiga bentuk doa
adalah meminta rezeki dunia. Seperti “Alloohummarzuqniy maalan wa waladan: Ya Allah. Aku meminta
rezeki harta dan anak.”
Adab (etika, tatakrama atau sopan
santun) berdoa kepada Allah, itu disebutkan oleh ayat berikut ini.
QS. Al-A’raf[7]: 55 – 56
ادْعُوا رَبَّكُمْ
تَضَرُّعًا وَخُفْيَةً ۚ إِنَّهُ لَا يُحِبُّ الْمُعْتَدِينَ
BERDOALAH kepada Tuhanmu dengan BERENDAH
DIRI dan SUARA YANG LEMBUT. Sesungguhnya Allah TIDAK MENYUKAI orang-orang yang MELAMPAUI
BATAS.
وَلَا تُفْسِدُوا فِي
الْأَرْضِ بَعْدَ إِصْلَاحِهَا وَادْعُوهُ خَوْفًا وَطَمَعًا ۚ إِنَّ رَحْمَتَ اللَّهِ قَرِيبٌ مِنَ الْمُحْسِنِينَ
BERDOALAH kepada-Nya dengan RASA
TAKUT dan RASA HARAP (ingin dikabulkan yang dimintanya itu). Sesungguhnya
rahmat Allah Amat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik.
Kaitannya dengan kepahaman, adalah tentu
saja harus dipahami. Doa itu meminta sesuatu dan memohon pertolongan. Tentu
‘aneh’ ada orang meminta sesuatu atau memohon pertolongan, tetapi tidak
mengerti apa yang diucapkannya.
Jadi berdoa kepada Allah, harus ada
upaya memahami kalau misalnya doa-doa yang diucapkan bersumber dari ayat-ayat
Qur’an atau Hadis-Hadis sahih. Dan baik juga berdoa dengan bahasa sendiri yang
dipahami. Daripada Bahasa Arab, tapi tidak paham.
Qur’an pun menghimpun redaksi doa
beberapa Nabi. Sangat baik jika dihafal dan dipahami. Misalnya meniru doa Nabi
Adam (QS.7:23), doa Nabi Ibrahim (QS.2:127-128; 14:40-41; 26:83-84; 60:4-5),
doa Nabi Yusuf (QS.12:101), doa Nabi Sulaiman (QS.27:19), doa Nabi Zakariya
(QS.3:38), dan lain-lain.
QS. Al-Naml[27]: 19
رَبِّ أَوْزِعْنِي أَنْ
أَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِي أَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلَىٰ وَالِدَيَّ وَأَنْ
أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَاهُ وَأَدْخِلْنِي بِرَحْمَتِكَ فِي عِبَادِكَ
الصَّالِحِينَ
"Ya Tuhanku berilah aku ilham
untuk TETAP MENSYUKURI NIKMAT-MU yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan
kepada dua orang ibu bapakku. Dan untuk MENGERJAKAN AMAL SALEH yang Engkau ridai.
Dan masukkanlah aku dengan RAHMAT-MU ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang SALEH.”
Kaitannya dengan salat, menurut
kebanyakan ahli Bahasa Arab, al-sholaat itu pertama artinya adalah al-du’aa’.
Yakni meminta sesuatu dan memohon pertolongan kepada Allah. Kedua berarti al-tabriik
(meminta kebaikan atau manfaat kepada Allah untuk orang lain) dan ketiga adalah
al-tamjiid (memuji dan mengagungkan Allah). Sebagaimana diceritakan oleh
Al-Ashfahaniy.
Menurut Lisan al-Arab, kata al-sholaat
berarti al-du’aa’ dan al-istighfaar (minta ampunan atau proteksi
diri). Bentuk pluralnya adalah sholawaat.
Al-sholaat dari Allah
adalah kasih sayang (al-rohmah). Sholaat Allah kepada rasul-Nya
adalah kasih sayang dan pujian-Nya kepada rasul itu. Seperti ayat berikut.
QS. Al-Ahzab[33]: 56
إِنَّ اللَّهَ
وَمَلَائِكَتَهُ يُصَلُّونَ عَلَى النَّبِيِّ ۚ يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا صَلُّوا
عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا
Sesungguhnya ALLAH dan para
MALAIKAT-NYA BERSHALAWAT UNTUK NABI. Hai orang-orang yang beriman,
bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.
Al-sholaat dari malaikat
adalah doa dan istighfar. Dan dari Allah adalah kasih sayang. Begitu juga
menurut Ibnu al-A’robiy. Karenanya diberi nama salat, sebab di dalamnya ada doa
dan istighfar.
Disebutkan dalam Hadis bahwa Nabi
bersholawat untuk keluarga Abi Awfa: “Alloohumma sholli ‘alaa aali abiy
Awfaa.” Yakni supaya Allah menghasihi dan menyayangi mereka.
Menurut Abu al-Abbas, kata ‘yusholliy
‘alaykum’ pada QS.33:43 itu berarti Allah memberi rahmat dan malaikat
berdoa kepada Allah untuk Kaum Muslimin.
QS. Al-Ahzab[33]: 43
هُوَ الَّذِي يُصَلِّي
عَلَيْكُمْ وَمَلَائِكَتُهُ لِيُخْرِجَكُمْ مِنَ الظُّلُمَاتِ إِلَى النُّورِ ۚ وَكَانَ بِالْمُؤْمِنِينَ رَحِيمًا
Allah-lah yang BERSHOLAWAT (memberi
rahmat) kepadamu dan para malaikat-Nya (memohonkan ampun untukmu), supaya Dia
mengeluarkan kamu dari kegelapan kepada cahaya (yang terang). Dan adalah Dia
Maha Penyayang kepada orang-orang yang beriman.
Jadi salat 5 waktu misalnya, itu
adalah media doa kita kepada Allah. Bahkan salat ini adalah teknis minta tolong
kepada Allah. Maka salat 5 waktu adalah media formal terbaik berdoa dan meminta
tolong kepada Allah. Di dalamnya, membaca Surat Al-Fatihah misalnya. Itu isinya
adalah pujian kepada Allah, meminta dan memohon pertolongan kepada-Nya.
Adapun media non formal terbaiknya adalah
seperti yang dicontohkan para Nabi di atas. Disebutkan langsung oleh Qur’an.
“MINTA TOLONGLAH kepada Allah
dengan CARA SABAR dan SALAT.” QS.2:153.
Semoga bermanfaat. Walloohu
a’lam bishshowaab….
*Penulis buku Ayat-Ayat Kemenangan,
dll.
x
Tidak ada komentar:
Posting Komentar