Selasa, 29 Oktober 2019

GOLONGAN KANAN


—Saiful Islam—

“Kata al-yamiin juga bisa berarti kekuatan, kekuasaan, kebenaran, dan kedudukan yang baik…”

Di dalam Lisan al-Arab. Ibnu Manzhur menghabiskan empat lembar untuk mendeskripsikan tentang yamana ini. Hanya saja, banyak mengulas tentang sumpah (al-yamiin). Selain itu, tata bahasa (grammar atau nahwu) juga dibahas detail di sini. Makanya, saya coba untuk meringkaskan yang kira-kira terkait dengan bahasan milkul yamin ini.

Al-yumn adalah barokah. Yakni bahagia dan untung. Lawan kata al-syu’m, kemalangan atau kesialan. Subjeknya disebut yaamin. Objeknya maymuun, yang bentuk pluralnya adalah mayaamiin.

Yang juga berarti kebahagiaan dan keberuntugan itu adalah al-maymanah. Seperti disebut dalam QS.90:18. Yakni frase ulaaik ashhaab al-maymanah: mereka adalah golongan kanan. Bentuk plural al-maymanah ini adalah miyaamin.

Sedangkan al-yamiin, berarti adalah sisi kanannya manusia. Atau sisi kanan apa pun. Hadis menyebut bahwa sesungguhnya Nabi menyukai al-tayammun di dalam semua urusannya sebisa mungkin. Al-tayammun adalah mengawali setiap aktivitas dengan yang kanan: tangan kanan, kaki kanan, berbaring ke kanan, dan semisalnya.

Kata Ibnu Sidah, al-yamiin itu lawan kata kiri (yasaar). Diriwayatkan oleh Sa’id bin Jubayr. Bahwa tafsir Ibnu Abbas terhadap huruf-huruf kaf, haa, yaa, ‘ain, shod (QS.19:1) itu adalah kaafin (Yang Maha Mencukupi), haadin (Maha Menunjukkan), yamiin (Maha Memberkati), dan shoodiq (Maha Benar).

Menurut Abu Al-Haytsam. Bahwa semua yang berarti tangan, tangan kanan, sisi kanan, di dalam Qur’an maupun Hadis, ketika disandarkan kepada Allah, maka semua kata itu berarti kiasan. Majas atau isti’aroh. Baik yang berbentuk tunggal, maupun yang bebentuk plural. Semisal al-yad, al-aydiy, al-yamiin, dan semisalnya. Semua itu berarti kiasan. Konotatif.

Makanan kalau disebut yamnah, itu karena makanan tersebut diberikan dengan tangan kanan. Meskipun ada juga yang berpendapat diberikan dengan tangan dua. Begitu juga sumpah disebut yamiin, karena orang bersumpah dengan tangan kanan. Lebih jauh, Ibnu Manzhur membahasnya dengan detail. Seperti teknis orang yang bersumpah, dan lain seterusnya.

Menurut Abu Manshur, kata al-yamiin di dalam perkataan orang-orang Arab, itu mempunyai beberapa makna. Tangan kanan itu disebut yamiin. Kata al-yamiin juga bisa berarti kekuatan, kekuasaan, kebenaran, dan kedudukan yang baik. Kata bi al-yamiin (dengan tangan kanan) dalam QS.69:45, menurut Al-Zajjaj artinya adalah dengan kekuasaan.

Kata aymaanihim (sisi kanan) dalam QS.7:17, itu menurut satu pendapat artinya adalah iblis memalingkan dari agama mereka. Dari sisi kanan dan kiri mereka, ‘an aymaanihim wa ‘an syamaa’ilihim, menurut pendapat yang lain berarti aku (iblis) akan menyesatkan mereka di dalam apa yang mereka kerjakan. Sampai disebut pekerjaan itu adalah ulah tanganmu sendiri.

Kemudian muncul kata al-yaman. Negara Yaman. Lokasinya memang berada di sebelah kanan Hijaz (Mekah, Madinah, Thaif). Begitu kalau menurut History of The Arabs, karya Philip K. Hitti. Atau apa pun yang berada di selatan Ka’bah, kalau menurut Lisan al-Arab ini. Sebaliknya sisi utaranya adalah Syam—tampaknya dari kata al-syu’m, berarti kesialan yang memang lawan kata al-yumn (keberuntungan) seperti saya sebut di atas.

Saat pulang dari Tabuk, Nabi berkata, “Iman itu yamaan. Hikmah itu yamaaniyah.” Menurut Abu ‘Ubayd, iman itu muncul dari Mekah—tempat kelahiran Nabi. Juga tumbuh dan berkembangnya Nabi. Sampai hijrah ke Madinah. Dikatakan juga, Mekah itu termasuk wilayah Tihamah. Sedangkan Tihamah masuk wilayah Yaman. Makanya dari sini, Ka’bah itu disebut yamaaniyah.

Di sini juga disebutkan beberapa tafsir atau pendapat terkait sabda Nabi di atas.

Adapun Aymun itu nama seorang laki-laki. Nama lain yang terkenal adalah Ummu Ayman. Yaitu perempuan mantan budak yang telah dibebaskan oleh Rasulullah. Ia adalah pengasuh anak-anak Nabi. Kemudian Nabi menikahkannya dengan putra angkat beliau, Zayd. Dari pernikahan itu, Ummu Ayman melahirkan seorang anak yang bernama Usamah bin Zayd. Usamah yang anak laki-lakinya Zayd.

Begitu dulu. Semoga bermanfaat. Bersambung, insya Allah…

Waloohu a’lam bishshowaab. Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AHMAD SAIFUL ISLAM

Ahmad Saiful Islam Sarjana Tafsir Hadis UINSA Surabaya Lahir di Banyuwangi,  3 Mei 1987 Islamic Journalism Community  (IJC) Surabaya (2010)...