Selasa, 29 Oktober 2019

MAJAS TANGAN KANAN


—Saiful Islam—

“Hanya golongan kanan-lah yang akan mendapat perawan pecinta. Hehe…”

Milkul yamiin itu adalah idhofah (frase) yang terdiri dari dua kata. Pertama adalah milk, dari kata malaka yang sudah saya ceritakan kemarin. Kata kedua adalah al-yamiin. Nah, kali ini kita akan menelusuri kata al-yamiin itu.

Al-yamiin, kita menemukan penjelasannya dalam Al-Mufradat fi Gharib al-Qur’an dengan entri kata yamana. Makna asal kata ini adalah budak perempuan (al-jaariyah). Kemudian kata itu dipakai untuk menyifati Allah. Seperti biyamiinih dalam QS.39:67, yang berarti ‘tangan kanan-Nya’. Makna ini ditakhsih (dikhususkan atau spesifik) oleh ‘genggaman-Nya’ dalam QS.39.67 itu juga.

Dengan kata lain, kata al-yamiin itu makna asalnya adalah budak perempuan. Kemudian kata tersebut dipakai untuk arti penggunaan tangan. Pemanfaatan atau fungsi tangan.

Kata al-yamiin juga ada pada QS.37:28. “Dari arah kanan”. Yakni dari arah yang ada kebenaran di sana, kemudian kalian memalingkan kami dari kebenaran itu.

Kata bi al-yamiin, pada QS.69:45, artinya Kami mengambil tangan kanannya. Maksudnya adalah Kami menghalanginya dan menolaknya. Diambil tangan kanannya di situ pemahamannya seperti kalimat berikut: pegang yamiin-nya Fulan dari membuli. Maksudnya cegahlah dia supaya tidak mengejek, mencela, dan semisalnya. Dan menurut satu pendapat al-yamiin di sini adalah organ tubuh dan keadaannya yang paling terhormat.

Adapun kata al-yamiin dalam ahshaab al-yamiin (golongan kanan) pada QS.56:27 maknanya adalah orang-orang yang bahagia, berkah, dan sejahtera. Itulah ibrah yang dipahami manusia. Bahwa orang-orang baik, selamat, dan beruntung itu dilambangkan dengan al-yamiin (tangan kanan atau golongan kanan). Sedangkan sebaliknya, disimbolkan dengan al-syimaal (tangan kiri atau kelompok kiri).

Kata al-yamiin yang berarti kanan atau tangan kanan itu kemudian dipinjam (di-isti’aroh-kan atau dikiaskan atau dimajaskan) untuk keberuntungan, kesuksesan, keselamatan, dan kebahagiaan. Pemahaman seperti inilah maksud QS.56:90-91. Begitu juga pemahaman tersebut untuk ungkapan ini: Ketika bendera dikerek, maka disambut dengan lagu kebangsaan dari sisi kanan.

Kata al-yamiin dalam sumpah, itu dipinjam (dimajaskan) dari tangan. Itu sebagai patokan, penjaga, atau pemelihara apa yang akan dilakukan oleh orang yang berjanji dan bersumpah. Kata al-yamiin yang berarti sumpah, itu diceritakan dalam QS.68:39, QS.24:53, QS.2:225, dan QS.9:12.

Adapun frase yamiin Alloh (sumpah Allah) seperti yang dikatakan oleh mereka (orang Arab), yang dimaksud adalah bersumpah dengan nama-Nya. Sedangkan frase mawlaa al-yamiin, istilah ini digunakan untuk menyebut orang yang punya janji dengan orang lain.

Ungkapan orang Arab dengan redaksi milk yamiiniy, itu lebih sempurna dan lebih mengena maksudnya daripada perkataan mereka yang redaksinya, fii yadiy (di tanganku). Oleh sebab itulah, QS.24:33 menggunakan redaksi min maa malakat aymaanukum. Secara bahasa berarti apa yang dimiliki atau dikuasai oleh tangan kananmu.

Hadis yang menyatakan, bahwa hajar aswad adalah yamiin-nya Allah. Maksudnya adalah hajar aswad adalah media kebahagiaan atau kepuasan yang mendekatkannya kepada Allah. Dicatatan kaki, disebut ini Hadis mungkar. Kepentingan kita hanya  makna bahasanya, di sini.

Dari al-yamiin itu diperoleh keberuntungan dan keberkahan. Jika dikatakan: huwa maymuun al-naqiibah. (Al-naqiibah: nyawa atau akal). Yakni dia diberkahi. Atau nyawa dan akalnya diberkahi. Atau hidupnya diberkahi. Hidupnya selamat, sukses, beruntung, dan bahagia.

Sedangkan al-maymanah itu adalah sisi atau sebelah kanan.

Sekarang kita mengambil kesimpulan sementara. Kalau kita perhatikan makna al-yamiin ini, rata-rata untuk menggambarkan kebaikan. Sesuatu yang positif. Sebagaimana kita milk kemarin. Mulai dari tangan kanan, sisi kanan, golongan kanan, organ tubuh yang terhormat, sesuatu yang penting, dan seterusnya.

Dalam kehidupan sehari-hari pun, kita mengenal kesan yang baik terkait kata kanan. Misalnya masuk masjid dengan kaki kanan dulu, makan dengan tangan kanan, salaman dengan tangan kanan, memakai sandal atau sepatu dari kanan dulu, otak kreativitas (otak kanan), dan lain seterusnya. Gambaran yang baik dan indah itu, misalnya disebut oleh ayat berikut.

QS. Al-Waqi’ah[56]: 27 – 40
وَأَصْحَابُ الْيَمِينِ مَا أَصْحَابُ الْيَمِينِ
27. Dan GOLONGAN KANAN, alangkah bahagianya golongan kanan itu.

فِي سِدْرٍ مَخْضُودٍ
28. Berada di antara pohon bidara yang tak berduri.

وَطَلْحٍ مَنْضُودٍ
29. Dan pohon pisang yang bersusun-susun (buahnya).

وَظِلٍّ مَمْدُودٍ
30. Dan naungan yang terbentang luas.

وَمَاءٍ مَسْكُوبٍ
31. Dan air yang tercurah.

وَفَاكِهَةٍ كَثِيرَةٍ
32. Dan buah-buahan yang banyak.

لَا مَقْطُوعَةٍ وَلَا مَمْنُوعَةٍ
33. Yang tidak berhenti (berbuah) dan tidak terlarang mengambilnya.

وَفُرُشٍ مَرْفُوعَةٍ
34. Dan kasur-kasur yang tebal lagi empuk.

إِنَّا أَنْشَأْنَاهُنَّ إِنْشَاءً
35. Sesungguhnya Kami menciptakan mereka secara langsung.

فَجَعَلْنَاهُنَّ أَبْكَارًا
36. Dan Kami jadikan mereka gadis-gadis perawan.

عُرُبًا أَتْرَابًا
37. Penuh cinta lagi sebaya umurnya.

لِأَصْحَابِ الْيَمِينِ
38. (Kami ciptakan mereka) untuk GOLONGAN KANAN.

ثُلَّةٌ مِنَ الْأَوَّلِينَ
39. (Yaitu) segolongan besar dari orang-orang yang terdahulu.

وَثُلَّةٌ مِنَ الْآخِرِينَ
40. Dan segolongan besar pula dari orang-orang yang kemudian.

Begitu juga seperti yang dilukiskan oleh ayat berikut.

QS. Al-Waqi’ah[56]: 90 – 91
وَأَمَّا إِنْ كَانَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ
90. Dan adapun jika dia termasuk GOLONGAN KANAN.

فَسَلَامٌ لَكَ مِنْ أَصْحَابِ الْيَمِينِ
91. Maka keselamatanlah bagimu karena kamu dari GOLONGAN KANAN.

Begitu dulu. Semoga bermanfaat. Bersambung, insya Allah…

Waloohu a’lam bishshowaab. Salam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AHMAD SAIFUL ISLAM

Ahmad Saiful Islam Sarjana Tafsir Hadis UINSA Surabaya Lahir di Banyuwangi,  3 Mei 1987 Islamic Journalism Community  (IJC) Surabaya (2010)...