—Saiful Islam—
“Agaknya. Ketika gairah seksnya
meningkat itu, pipi perempuan tampak lebih merah. Juga tampak lebih cantik. Dan
lebih kreatif serta inovatif mencuri perhatian pasangannya. Hehe…”
Kemarin. Sangat singkat saya sebut
bahwa perempuan itu manusia. Yang hidup. Yang punya akal pikiran. Punya
kehendak bebas. Bahkan nafsu. Karenanya dalam pernikahan, tidak patut kita
memosisikan perempuan sebagai objek. Dia adalah subjek. Kali ini, kita akan
lebih menukik. Melihat nafsu seks perempuan. Tentu saja, menurut Sains. Bukan
mitos.
Berkali-kali saya mengatakan bahwa
manusia itu adalah binatang yang berakal. Agaknya relevan juga sedikit
disinggun di sini. Jika fungsi akalnya tidak bekerja, tidak sadar konsekuensi,
tidak mau tahu aturan dan hukum, maka yang akan berfungsi adalah
kebinatangannya. Egonya serta nafsunya.
“Perasaan insan sama. Ingin cinta
dan dicinta. Bukan kehendak manusia. tapi takdir Yang Kuasa.” Begitu bunyi
syair sebuah lagi. Bahwa seks itu sudah sunnatullah. Dari sononya. Fitrah manusia.
Pada dasarnya seks itu baik. Tidak hanya laki-laki yang punya nafsu seks.
Perempuan juga punya. Sebab hormon testoteron, sebagai hormon nafsu seks, itu
tidak hanya ada pada laki-laki saja. Tapi juga ada pada perempuan. Meskipun
pada laki-laki, hormon testoteron ini lebih cepat bekerja.
Pada laki-laki, testis merupakan
penghasil utama testoteron. Sedangkan pada perempuan, penghasil utamanya adalah
indung telur. Atau ovari. Meskipun zona retikularis korteks kelenjar adrenal
bisa juga menghasilkan testoteron. Tapi itu kecil. Testoteron sangat penting
berperan bagi kesehatan. Pada laki-laki maupun perempuan. Fungsi testoteron antara
lain meningkatkan libido, energi, fungsi imun, dan perlindungan terhadap
osteoroposis. Rata-rata, laki-laki dewasa mengasilkan testoteron dua puluh kali
lebih banyak dibanding perempuan. Anda tertarik atau kagum pada lawan jenis,
itu adalah akibat dari peran hormon ini.
Tanpa testoteron, tentu saja tidak akan
ada gairah seks. Baik pada perempuan, maupun pada laki-laki. Karena tidak ada
nafsu seks, tidak akan ada ketertarikan laki-laki pada perempuan. Juga tidak akan
ada perempuan yang tertarik pada laki-laki. Juga pasti tidak akan pernah ada
seks. Karena tidak ada seks, tidak akan ada keturunan. Kalau sudah tidak ada
keturunan, manusia tidak bisa bereproduksi. Endingnya manusia akan punah. Dengan
demikian, hormon testoteron ciptaan Allah ini sangat baik dan sangat
bermanfaat.
Menurut penelitian, nafsu seks
laki-laki lebih besar dibanding nafsu seks perempuan. Nafsu seks perempuan
sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan konteks. Keadaan, waktu, dan
tempat (ketupat). Situasional dan kondisional (sikon). Perempuan yang sering ke
rumah ibadah misalnya. Itu lebih tertutup nafsu seksnya kepada lawan jenis.
Sedangkan pada laki-laki, sering beribadah, tidak berpengaruh pada nafsu
seksnya.
Membangkitkan nafsu seks laki-laki,
itu juga lebih mudah daripada nafsu seks pada perempuan.
Nafsu seks perempuan tampak lebih
rendah dibanding laki-laki. Secara genetik, perempuan memang terprogram
untuk hati-hati dan tidak terlalu
mengumbarnya. Sebab perempuan lah yang akan menanggung akibat seks. Yakni
urusan hamil sampai mengurus bayinya. Karenanya perempuan cenderung lebih
sensitif soal kualitas hubungan. Perempuan ingin pasangan yang mau membantu
mengurus anak.
Yang lain berpendapat. Anggapan
umum. Bahwa laki-laki lebih kuat dan pemimpin dalam masyarakat. Lantas dianggap
lebih kuat juga soal nafsu seks. Itulah juga yang membuat nafsu seks perempuan
terlihat lebih lemah.
Soal berimajinasi soal seks,
laki-laki lebih sering dibanding perempuan. Rata-rata laki-laki berumur 60
tahun ke bawah, berkhayal seks paling tidak satu kali dalam satu hari.
Sedangkan perempuan hanya satu per empat dari jumlah laki-laki. Semakin tua
orang, semakin menurun imajinasi seksnya. Meski begitu, laki-laki berfantasi
seks sehari dua kali. Nafsu seks laki-laki itu spontan. Fantasi seksnya juga
lebih ‘kreatif’ dan ‘inovatif’ dibanding perempuan.
Bukan hanya ada seks sejak dalam
pikiran, soal mencari pelampiasannya pun, laki-laki lebih aktif dibanding
perempuan. Para lelaki, itu ingin memiliki lebih dari satu partner seks. Begitu
menurut penelitian. Makanya, biasanya yang pro poligami itu lebih banyak
laki-laki. Bahkan sampai memperalat ayat Qur’an sebagai pembenarnya.
Seakan-akan poligami, itu perintah Tuhan. Dan pokoknya, perempuan harus nurut.
Jadi pada dasarnya, semua laki-laki,
itu menginginkan seks bebas. Maunya sah-sah saja seks dengan siapa pun. Dalam
kaca mata seks, laki-laki itu sama saja dengan pejantan. Dia pasti ingin punya
partner seks sebanyak-banyaknya. Tiada lain, untuk menyalurkan nafsu seksnya
yang dipicu oleh hormon testoteron yang melimpah itu. Semakin tinggi testoteronnya,
semakin tinggi libido seksnya. Bisa dibayangkan kalau tidak ada aturan. Baik dari
Qur’an maupun negara. Akan lebih parah dari kucing.
Nah. Salah satu yang mengatur nafsu
seks perempuan adalah siklus menstruasi. Puncak gairah seks perempuan itu
terjadi pada saat ovulasi. Atau istilahnya masa subur. Pada masa ini, indung
telur perempuan melepaskan sel telur. Jadi semacam ada ‘kode menunggu sperma’. Yang
jika benar-benar bertemu dengan sel telur itu, tentunya perempuan itu akan
hamil. Dengan kata lain, sudah dari ‘sononya’ pada saat ovulasi itu, perempuan
berada dalam ‘masa kawin’.
Menariknya menurut penelitian, frekuensi seks
pasangannya, itu meningkat sampai mencapai 24 persen ketika perempuan memasuki
masa ovulasi itu. Bisa jadi, ketika gairah seksnya meningkat itu, pipi
perempuan tampak lebih merah. Juga agaknya tampak lebih cantik. Dan lebih
kreatif serta inovatif mencuri perhatian pasangannya. Hehe. Malah. Juga menurut
penelitian. Perempuan itu jauh lebih mudah terangsang dan mencapai orgasme pada
masa subur itu.
Secara biologis, tubuh perempuan
memang dirancang untuk bereproduksi. Nah, ketika perempuan masuk dalam masa
subur, otaknya menangkap sinyal dari sistem reproduksinya itu untuk berhubungan
seks. Agaknya itulah sebabnya nafsu seks perempuan lebih bergairah di masa
ovulasi. Reaksi otak itu otomatis sifatnya. Maksudnya, menginginkan keturunan
atau tidak, reaksi itu tetap bekerja.
Selain itu. Tubuh perempuan itu
bisa memproduksi zat kimia alami. Namanya feromon. Yaitu sejenis zat kimia yang
berfungsi merangsang dan memiliki daya pikat seksual. Baik pada jantan maupun
betina. Nah, pada masa ovulasi itu, produksi zat feromon ini meningkat. Zat feromon
ini akan ditangkap oleh indra penciuman dan otak pasangan. Akibatnya, perempuan
di saat masa subur itu, tampak lebih menggoda dan menggairahkan.
Indra penciuman perempuan pun juga
meningkat tajam saat memasuki masa subur itu. Sehingga perempuan menjadi lebih
peka. Lebih sensitif terhadap feromon yang diproduksi oleh pasangannya.
Perubahan tubuh itulah yang menjadi alasan mengapa nafsu perempuan menjadi
lebih ‘hot’ di masa subur.
Paragraf terakhir ini bocoran
khusus buat laki-laki dewasa yang mau ‘tempur dengan istrinya’. Hehe. Beberapa
hari setelah pendarahan menstruasi selesai, sangat bisa jadi perempuan memasuki
masa ovulasi itu. That is the time!
QS. Al-Baqarah[2] :187
أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ
الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ
لَهُنَّ ۗ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ
أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۖ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ
اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ
يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ
الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ
ۚ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ
فِي الْمَسَاجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا
تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ
لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
Dihalalkan bagi kamu pada malam
hari bulan puasa bercampur dengan isterimu. MEREKA ADALAH PAKAIAN BAGI KALIAN.
DAN KALIAN PUN ADALAH PAKAIAN BAGI MEREKA. Allah mengetahui bahwasanya kamu
tidak dapat menahan nafsumu. Karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf
kepadamu. Maka sekarang campurilah. Dan ikutilah apa yang telah ditetapkan
Allah untukmu. Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang
hitam. Yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam. (Tetapi)
janganlah kamu mencampurinya, sedang kamu beri'tikaf dalam masjid. Itulah
larangan Allah. Maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan
ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.
Begitu dulu. Semoga bermanfaat.
Bersambung, insya Allah…
Walloohu a’lam bishshowaab. Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar