Minggu, 06 Oktober 2019

SUAMI ‘PAKAIAN’ ISTRI


—Saiful Islam—

“Agaknya. Ketika gairah seksnya meningkat itu, pipi perempuan tampak lebih merah. Juga tampak lebih cantik. Dan lebih kreatif serta inovatif mencuri perhatian pasangannya. Hehe…”

Kemarin. Sangat singkat saya sebut bahwa perempuan itu manusia. Yang hidup. Yang punya akal pikiran. Punya kehendak bebas. Bahkan nafsu. Karenanya dalam pernikahan, tidak patut kita memosisikan perempuan sebagai objek. Dia adalah subjek. Kali ini, kita akan lebih menukik. Melihat nafsu seks perempuan. Tentu saja, menurut Sains. Bukan mitos.

Berkali-kali saya mengatakan bahwa manusia itu adalah binatang yang berakal. Agaknya relevan juga sedikit disinggun di sini. Jika fungsi akalnya tidak bekerja, tidak sadar konsekuensi, tidak mau tahu aturan dan hukum, maka yang akan berfungsi adalah kebinatangannya. Egonya serta nafsunya.

“Perasaan insan sama. Ingin cinta dan dicinta. Bukan kehendak manusia. tapi takdir Yang Kuasa.” Begitu bunyi syair sebuah lagi. Bahwa seks itu sudah sunnatullah. Dari sononya. Fitrah manusia. Pada dasarnya seks itu baik. Tidak hanya laki-laki yang punya nafsu seks. Perempuan juga punya. Sebab hormon testoteron, sebagai hormon nafsu seks, itu tidak hanya ada pada laki-laki saja. Tapi juga ada pada perempuan. Meskipun pada laki-laki, hormon testoteron ini lebih cepat bekerja.

Pada laki-laki, testis merupakan penghasil utama testoteron. Sedangkan pada perempuan, penghasil utamanya adalah indung telur. Atau ovari. Meskipun zona retikularis korteks kelenjar adrenal bisa juga menghasilkan testoteron. Tapi itu kecil. Testoteron sangat penting berperan bagi kesehatan. Pada laki-laki maupun perempuan. Fungsi testoteron antara lain meningkatkan libido, energi, fungsi imun, dan perlindungan terhadap osteoroposis. Rata-rata, laki-laki dewasa mengasilkan testoteron dua puluh kali lebih banyak dibanding perempuan. Anda tertarik atau kagum pada lawan jenis, itu adalah akibat dari peran hormon ini.

Tanpa testoteron, tentu saja tidak akan ada gairah seks. Baik pada perempuan, maupun pada laki-laki. Karena tidak ada nafsu seks, tidak akan ada ketertarikan laki-laki pada perempuan. Juga tidak akan ada perempuan yang tertarik pada laki-laki. Juga pasti tidak akan pernah ada seks. Karena tidak ada seks, tidak akan ada keturunan. Kalau sudah tidak ada keturunan, manusia tidak bisa bereproduksi. Endingnya manusia akan punah. Dengan demikian, hormon testoteron ciptaan Allah ini sangat baik dan sangat bermanfaat.

Menurut penelitian, nafsu seks laki-laki lebih besar dibanding nafsu seks perempuan. Nafsu seks perempuan sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan dan konteks. Keadaan, waktu, dan tempat (ketupat). Situasional dan kondisional (sikon). Perempuan yang sering ke rumah ibadah misalnya. Itu lebih tertutup nafsu seksnya kepada lawan jenis. Sedangkan pada laki-laki, sering beribadah, tidak berpengaruh pada nafsu seksnya.

Membangkitkan nafsu seks laki-laki, itu juga lebih mudah daripada nafsu seks pada perempuan.

Nafsu seks perempuan tampak lebih rendah dibanding laki-laki. Secara genetik, perempuan memang terprogram untuk  hati-hati dan tidak terlalu mengumbarnya. Sebab perempuan lah yang akan menanggung akibat seks. Yakni urusan hamil sampai mengurus bayinya. Karenanya perempuan cenderung lebih sensitif soal kualitas hubungan. Perempuan ingin pasangan yang mau membantu mengurus anak.

Yang lain berpendapat. Anggapan umum. Bahwa laki-laki lebih kuat dan pemimpin dalam masyarakat. Lantas dianggap lebih kuat juga soal nafsu seks. Itulah juga yang membuat nafsu seks perempuan terlihat lebih lemah.

Soal berimajinasi soal seks, laki-laki lebih sering dibanding perempuan. Rata-rata laki-laki berumur 60 tahun ke bawah, berkhayal seks paling tidak satu kali dalam satu hari. Sedangkan perempuan hanya satu per empat dari jumlah laki-laki. Semakin tua orang, semakin menurun imajinasi seksnya. Meski begitu, laki-laki berfantasi seks sehari dua kali. Nafsu seks laki-laki itu spontan. Fantasi seksnya juga lebih ‘kreatif’ dan ‘inovatif’ dibanding perempuan.

Bukan hanya ada seks sejak dalam pikiran, soal mencari pelampiasannya pun, laki-laki lebih aktif dibanding perempuan. Para lelaki, itu ingin memiliki lebih dari satu partner seks. Begitu menurut penelitian. Makanya, biasanya yang pro poligami itu lebih banyak laki-laki. Bahkan sampai memperalat ayat Qur’an sebagai pembenarnya. Seakan-akan poligami, itu perintah Tuhan. Dan pokoknya, perempuan harus nurut.

Jadi pada dasarnya, semua laki-laki, itu menginginkan seks bebas. Maunya sah-sah saja seks dengan siapa pun. Dalam kaca mata seks, laki-laki itu sama saja dengan pejantan. Dia pasti ingin punya partner seks sebanyak-banyaknya. Tiada lain, untuk menyalurkan nafsu seksnya yang dipicu oleh hormon testoteron yang melimpah itu. Semakin tinggi testoteronnya, semakin tinggi libido seksnya. Bisa dibayangkan kalau tidak ada aturan. Baik dari Qur’an maupun negara. Akan lebih parah dari kucing.

Nah. Salah satu yang mengatur nafsu seks perempuan adalah siklus menstruasi. Puncak gairah seks perempuan itu terjadi pada saat ovulasi. Atau istilahnya masa subur. Pada masa ini, indung telur perempuan melepaskan sel telur. Jadi semacam ada ‘kode menunggu sperma’. Yang jika benar-benar bertemu dengan sel telur itu, tentunya perempuan itu akan hamil. Dengan kata lain, sudah dari ‘sononya’ pada saat ovulasi itu, perempuan berada dalam ‘masa kawin’.

 Menariknya menurut penelitian, frekuensi seks pasangannya, itu meningkat sampai mencapai 24 persen ketika perempuan memasuki masa ovulasi itu. Bisa jadi, ketika gairah seksnya meningkat itu, pipi perempuan tampak lebih merah. Juga agaknya tampak lebih cantik. Dan lebih kreatif serta inovatif mencuri perhatian pasangannya. Hehe. Malah. Juga menurut penelitian. Perempuan itu jauh lebih mudah terangsang dan mencapai orgasme pada masa subur itu.

Secara biologis, tubuh perempuan memang dirancang untuk bereproduksi. Nah, ketika perempuan masuk dalam masa subur, otaknya menangkap sinyal dari sistem reproduksinya itu untuk berhubungan seks. Agaknya itulah sebabnya nafsu seks perempuan lebih bergairah di masa ovulasi. Reaksi otak itu otomatis sifatnya. Maksudnya, menginginkan keturunan atau tidak, reaksi itu tetap bekerja.

Selain itu. Tubuh perempuan itu bisa memproduksi zat kimia alami. Namanya feromon. Yaitu sejenis zat kimia yang berfungsi merangsang dan memiliki daya pikat seksual. Baik pada jantan maupun betina. Nah, pada masa ovulasi itu, produksi zat feromon ini meningkat. Zat feromon ini akan ditangkap oleh indra penciuman dan otak pasangan. Akibatnya, perempuan di saat masa subur itu, tampak lebih menggoda dan menggairahkan.

Indra penciuman perempuan pun juga meningkat tajam saat memasuki masa subur itu. Sehingga perempuan menjadi lebih peka. Lebih sensitif terhadap feromon yang diproduksi oleh pasangannya. Perubahan tubuh itulah yang menjadi alasan mengapa nafsu perempuan menjadi lebih ‘hot’ di masa subur.

Paragraf terakhir ini bocoran khusus buat laki-laki dewasa yang mau ‘tempur dengan istrinya’. Hehe. Beberapa hari setelah pendarahan menstruasi selesai, sangat bisa jadi perempuan memasuki masa ovulasi itu. That is the time!

QS. Al-Baqarah[2] :187
أُحِلَّ لَكُمْ لَيْلَةَ الصِّيَامِ الرَّفَثُ إِلَىٰ نِسَائِكُمْ ۚ هُنَّ لِبَاسٌ لَكُمْ وَأَنْتُمْ لِبَاسٌ لَهُنَّ ۗ عَلِمَ اللَّهُ أَنَّكُمْ كُنْتُمْ تَخْتَانُونَ أَنْفُسَكُمْ فَتَابَ عَلَيْكُمْ وَعَفَا عَنْكُمْ ۖ فَالْآنَ بَاشِرُوهُنَّ وَابْتَغُوا مَا كَتَبَ اللَّهُ لَكُمْ ۚ وَكُلُوا وَاشْرَبُوا حَتَّىٰ يَتَبَيَّنَ لَكُمُ الْخَيْطُ الْأَبْيَضُ مِنَ الْخَيْطِ الْأَسْوَدِ مِنَ الْفَجْرِ ۖ ثُمَّ أَتِمُّوا الصِّيَامَ إِلَى اللَّيْلِ ۚ وَلَا تُبَاشِرُوهُنَّ وَأَنْتُمْ عَاكِفُونَ فِي الْمَسَاجِدِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَقْرَبُوهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ آيَاتِهِ لِلنَّاسِ لَعَلَّهُمْ يَتَّقُونَ
Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isterimu. MEREKA ADALAH PAKAIAN BAGI KALIAN. DAN KALIAN PUN ADALAH PAKAIAN BAGI MEREKA. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu. Karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi maaf kepadamu. Maka sekarang campurilah. Dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu. Dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam. Yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam. (Tetapi) janganlah kamu mencampurinya, sedang kamu beri'tikaf dalam masjid. Itulah larangan Allah. Maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.

Begitu dulu. Semoga bermanfaat. Bersambung, insya Allah…

Walloohu a’lam bishshowaab. Salam


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AHMAD SAIFUL ISLAM

Ahmad Saiful Islam Sarjana Tafsir Hadis UINSA Surabaya Lahir di Banyuwangi,  3 Mei 1987 Islamic Journalism Community  (IJC) Surabaya (2010)...