—Saiful Islam—
“Orang yang rutin seks, tampak awet muda. Menurut penelitian…”
Sebelumnya, suami itu ‘pakaian’
istri. Sekarang, suami ‘sawah ladang’ istri. Kalau Qur’an mengatakan bahwa
perempuan itu sawah ladang laki-laki. Kemudian diperintahkan supaya si
laki-laki ‘menggarap’ ladangnya itu. Maka ini juga berarti sebaliknya. Mafhum
mukhalafah-nya. Yaitu, laki-laki adalah sawah ladang bagi perempuan. Si
istri pun sebaiknya mengamalkan perintah itu. ‘Menggarap’ suaminya. Hehe…
QS. Al-Baqarah[2]: 223
نِسَاؤُكُمْ حَرْثٌ لَكُمْ
فَأْتُوا حَرْثَكُمْ أَنَّىٰ شِئْتُمْ ۖ وَقَدِّمُوا لِأَنْفُسِكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ وَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ مُلَاقُوهُ ۗ وَبَشِّرِ الْمُؤْمِنِينَ
Istri-istri kalian adalah (seperti)
tanah tempat kamu bercocok tanam. Maka datangilah tanah tempat bercocok-tanammu
itu bagaimana saja kamu kehendaki. Dan kerjakanlah (amal yang baik) untuk
dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah dan ketahuilah bahwa kamu kelak akan
menemui-Nya. Dan berilah kabar gembira orang-orang yang beriman.
Islam adalah agama fitrah. Manusiawi.
Tidak ada kerahiban (kesucian dengan membujang). Bukan hanya ueeenaaak. Penyaluran
seks yang benar, akan mendatangkan pahala dan barokah. Berikut akan saya
ceritakan manfaat seks. Tentu saja menurut Sains. Bukan mitos.
Menurut penelitian, pasangan yang
berhubungan seks sekali dalam seminggu merasa puas dan bahagia. Sedangkan penelitian
yang lain menyebutkan bahwa berhubungan seks dengan pasangan akan menyehatkan
mental. Meski begitu, peningkatan suasana hati dan kesehatan mental ini tidak
berlaku untuk mereka yang seks bukan dengan pasangan tetapnya.
Seks suami istri itu juga bermanfaat
untuk meningkatkan kekebalan tubuh. Berdasar penelitian, pasangan yang
berhubungan seks sekali atau dua kali dalam satu minggu, tingkat immunoglobulin
A-nya meningkat 30 persen dibanding mereka yang tak pernah seks. Semakin lama
keduanya berpasangan dengan pola seks yang teratur itu, tingkat immunoglobulin
ini juga semakin baik.
Seks bisa memiliki peran
meningkatkan kemampuan kognisi. Juga menurut penelitian. Pasangan suami istri
yang tetap berhubungan seks, mempunyai kemampuan otak yang lebih baik. Meski sudah
tidak muda lagi. Berhubungan seks seminggu sekali, membuat pasangan memiliki
kemampuan ingatan dan verbal yang lebih baik. Seks secara rutin membuat fungsi
otak meningkat. Dengan kata lain, manfaat seks itu mendukung daya ingat. Ketika
seks, ada banyak sel-sel baru di otak yang tumbuh. Sekaligus menurunkan
peradangan.
Penelitian lain juga menemukan
bahwa laki-laki yang berhubungan seks paling tidak dua kali seminggu, mempunyai
resiko 45 persen lebih rendah untuk terjangkit penyakit jantung. Dibanding mereka
yang hanya berhubungan seks sekali dalam satu bulan atau lebih jarang. Perempuan
yang sering berhubungan seks juga dilaporkan memiliki resiko tekanan darah
tinggi yang lebih rendah. Kualitas seks yang baik itu dapat melindungi
perempuan yang lebih tua dari resiko penyakit kardiovaskular.
Menurut sejumlah penelitian, memang
membuktikan bahwa berhubungan seks bisa membantu mencegah penumpukan zat
homosistein. Yaitu zat kimia dalam tubuh yang jika jumlahnya berlebih, dapat
menyebabkan pembekuan darah di jantung. Penyakit jantung. Meskipun manfaat seks
untuk mencegah sakit jantung ini lebih banyak diperoleh laki-laki dibanding
perempuan.
Seks memang bisa menurunkan tekanan
darah. Tekanan darah tinggi yang berkaitan dengan resiko penyakit jantung dan
terutama stroke. Agaknya, seks membantu melebarkan pembuluh darah. Juga meningkatkan
pengiriman oksigen, serta nutrisi ke sel-sel tubuh. Sekaligus mengurangi
tekanan darah sebab termasuk aktivitas fisik dengan intensitas yang serupa
dengan olah raga.
Seks itu setara dengan olah raga. Ini
menurut penelitian. Berhubungan seks selama tiga puluh menit, bisa menghasilkan
efek yang mirip dengan berolahraga. Rata-rata sebanyak 85 kalori terbakar
setiap 30 menit.
Seks juga bermanfaat untuk
melenyapkan stres. Ketika berhubungan seks, tubuh seseorang akan memproduksi
banyak hormon. Hormon adalah zat yang dibentuk oleh bagian tubuh tertentu dalam
jumlah kecil dan dibawa ke jaringan tubuh lain serta memiliki pengaruh terhadap
aktivitas sel-sel tubuh. Hormon dihasilkan baik di otak (bagian hipotalamus dan
hipofisis) maupun di luar otak (pankreas, kelenjar tiroid, adrenal, dan organ
reproduksi).
Nah. Orang yang berhubungan seks,
itu menghasilkan hormon dopamin, endorfin, dan oksitosin. Hormon-hormon ini
menyebabkan perasaan nikmat dan sekaligus bahagia. Hormon yang diproduksi
ketika stres, yakin hormon kortisol, juga berkurang.
Ejakulasi yang teratur terkait
dengan resiko kanker prostat yang lebih rendah. Ini menurut penelitian yang
dirilis tahun 2004 dan 2016. Laki-laki yang setidaknya 21 ejakulasi per bulan,
mempunyai resiko kanker prostat lebih rendah dibanding yang hanya mengalami
ejakulasi 4 sampai 7 kali per bulan. Dengan begitu, frekuensi ejakulasi
seseorang itu berbanding terbalik dengan kanker prostat.
Selain itu, seks juga bisa
mengurangi rasa sakit. Seperti rasa kram karena menstruasi, migrain, sampai
sakit punggung dan kaki. Penelitian menyatakan bahwa berhubungan seks bisa
memproduksi efek analgesik yang cukup kuat. Saat orgasme, toleransi tubuh
terhadap rasa sakit juga meningkat. Yaitu sebanyak 40 sampai 75 persen. Orgasme
juga mampu memperkuat otot dasar panggul. Dengan cara memperbaiki alirah darah
ke alat kelamin. Ini memang bisa membantu mengurangi kram saat haid.
Hasil penelitian yang
menggembirakan juga menyatakan bahwa seks yang memuaskan dapat membuat kualitas
hidup bertambah. Tak hanya itu. Berhubungan seks juga membantu mencegah penuaan
di wajah. Baik untuk laki-laki, maupun perempuan. Orang yang rutin seks,
cenderung terlihat beberapa tahun lebih muda dari usia mereka yang sebenarnya.
Dimungkinkan, itu disebabkan oleh pelepasan hormon HGH dan endorfin setelah
seks dapat memperbaiki kesehatan kulit dengan mencegah kendur dan keriput.
Bagi pasangan yang paham bahwa pernikahan
itu adalah komitmen yang amat sangat kokoh (miitsaaqon gholiizhon),
pastilah akan memperjuangkan supaya langgeng. Nah. Hubungan seks yang rutin ini
bisa membantu tujuan yang mulia itu. Orgasme melepaskan hormon oksitosin (hormon
cinta) yang membantu pasangan suami istri meningkatkan rasa kepercayaan. Sekaligus
mempererat ikatan di antara keduanya.
Begitu dulu. Semoga bermanfaat.
Bersambung, insya Allah…
Walloohu a’lam bishshowaab. Salam
Tidak ada komentar:
Posting Komentar