Rabu, 19 Februari 2014

KEEP MOVING ON



The biggest mistake we make is doing nothing. Laziness is a grave for us. If we are lazy, we will acutually be in our grave even though we exist physically.
This world has a very clear law: it moves and changes. Therefore, if we do not have the desire to move and change, it means that we are not following the nature’s law. If that happens, eventually we will be devastated.
Time moves and changes. Our age also adds on each year. The older we get, the less opportunity we have to live.
Begitulah tulisan Ida Kuraeny dalam Making Dreams Come True. Ya, hidup ini soal gerak dan perubahan. Hukum alam kehidupan adalah gerak dan perubahan. Kalau kita tidak bergerak, maka tidak akan berubah ke arah yang lebih baik. Dan kalau kita tidak bergerak dan tidak berubah, kita melawan tabiat kehidupan ini.
Alan Lakain berkata, “Waktu adalah hidup yang tidak bisa diubah atau diganti. Buang-buang waktu berarti buang-buang hidup. Dan mengatur waktu berarti kita membentuk kehidupan dan mendapatkan gentong yang penuh dengan manfaat yang besar”.
Sering kita tidak bergerak dan tidak berubah, sebabnya hanya satu, m-a-l-a-s, malas! Ya malas inilah yang menghancurkan hidup kita. Temannya bisa berbentuk alasan, apologi, analisa, pendapat, gagasan yang ujung-ujungnya menunda aksi. Padahal hidup itu adalah aksi bukan?!
Jadi, cara terbaik adalah mengatasi malas ini. Bagaimana caranya? Karena malas itu biasanya sebabnya kita tidak tahu apa yang harus dilakukan. Makanya, pertama buatlah rencana aktivitas dalam sehari. Bahasa kerennya, action plan. Sediakan waktu beberapa menit sebelum tidur, untuk menulis daftar aktivitas yang akan dilakukan untuk esok hari. Kita harus punya rencana kerja harian. Padatilah harian Anda dengan aktivitas yang bermanfaat. Maka secara otomatis Anda akan terhindar dari kebingungan apa yang akan dilakukan dan terjauhkan dari kesia-siaan dan buang-buang waktu percuma.
Setelah dibuat, Anda harus berjanji pada diri Anda sendiri untuk menjalankan apa yang telah direncanakan itu. Komitmen dan konsisten sangat dibutuhkan di sini. Jangan mudah tergoda dengan aktivitas lain yang membuat action plan Anda tertunda. Kecuali tingkat kepentingan dan benefitnya lebih tinggi.
Cara yang lain adalah berdialog dengan diri sendiri. Tanyakan pada diri sendiri tentang kekuatan yang dimiliki, kelemahan, kesempatan dan hambatan. Kita harus menuliskan apa yang menjadi kekuatan kita, seperti performa, pendidikan, pengalaman kerja atau prestasi, dan seterusnya.
Dengan dialog dan diagnosis potensi diri, kita bisa menentukan strategi dan taktik yang tepat menuju apa yang harus dikerjakan dan membangun jalan menuju sukses.
Karena kita cenderung menghindar dari kesakitan dan mengahmpiri kenyamanan, maka penting untuk mengetahui nikmatnya sukses dengan tidak malas, dan sakitnya penderitaan yang akan kita rasakan jika malas.
Bayangkan kesuksesan yang bisa Anda nikmati di masa depan. Anda akan sejahtera, aman dan bahagia. Jika kita telah menetapkan pencapaian, dan menikmati visi yang menyenangkan itu, malas tidak lagi menghinggapi kita.
Anda juga harus tahu dan selalu bayangkan akibat buruk atau bahaya dari kemalasan. Malas akan mengaburkan impian indah masa depan kita. Kita tidak akan punya harapan untuk menikmati hidup yang lebih baik.
Hidup tidak bisa dipisahkan dari hukum sebab akibat. Masa depan kita adalah apa yang kita kerjakan sekarang. Jika kita tidak bekerja keras, cerdas dan ikhlas sekarang, kita tidak bisa berharap memenuhi apa yang kita inginkan. Kemalasan kita akan mengubur mimpi-mimpi, hasrat, dan kesempatan kita untuk meraih sukses.
Keep moving on!
 

NB: Silahkan IZIN kepada penulis di: ahmadsaifulislam@gmail.com (085733847622), bila berminat menerbitkan artikel-artikel di blog resmi ini. Terimakasih, Salam Menang…J)
Yuk diskusi juga di @ipoenkchampion, dapatkan kultweet yang menyegarkan intelektual, emosional dan spiritual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AHMAD SAIFUL ISLAM

Ahmad Saiful Islam Sarjana Tafsir Hadis UINSA Surabaya Lahir di Banyuwangi,  3 Mei 1987 Islamic Journalism Community  (IJC) Surabaya (2010)...