The biggest mistake we make is doing nothing. Laziness is a grave
for us. If we are lazy, we will acutually be in our grave even though we exist
physically.
This world has a very clear law: it moves and changes. Therefore,
if we do not have the desire to move and change, it means that we are not
following the nature’s law. If that happens, eventually we will be devastated.
Time moves and changes. Our age also adds on each year. The older
we get, the less opportunity we have to live.
Begitulah tulisan Ida Kuraeny dalam Making Dreams Come True.
Ya, hidup ini soal gerak dan perubahan. Hukum alam kehidupan adalah gerak dan
perubahan. Kalau kita tidak bergerak, maka tidak akan berubah ke arah yang
lebih baik. Dan kalau kita tidak bergerak dan tidak berubah, kita melawan
tabiat kehidupan ini.
Alan Lakain berkata, “Waktu adalah hidup yang tidak bisa diubah
atau diganti. Buang-buang waktu berarti buang-buang hidup. Dan mengatur waktu
berarti kita membentuk kehidupan dan mendapatkan gentong yang penuh dengan
manfaat yang besar”.
Sering kita tidak bergerak dan tidak berubah, sebabnya hanya satu,
m-a-l-a-s, malas! Ya malas inilah yang menghancurkan hidup kita. Temannya bisa
berbentuk alasan, apologi, analisa, pendapat, gagasan yang ujung-ujungnya
menunda aksi. Padahal hidup itu adalah aksi bukan?!
Jadi, cara terbaik adalah mengatasi malas ini. Bagaimana caranya?
Karena malas itu biasanya sebabnya kita tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Makanya, pertama buatlah rencana aktivitas dalam sehari. Bahasa
kerennya, action plan. Sediakan waktu beberapa menit sebelum tidur, untuk
menulis daftar aktivitas yang akan dilakukan untuk esok hari. Kita harus punya
rencana kerja harian. Padatilah harian Anda dengan aktivitas yang bermanfaat.
Maka secara otomatis Anda akan terhindar dari kebingungan apa yang akan
dilakukan dan terjauhkan dari kesia-siaan dan buang-buang waktu percuma.
Setelah dibuat, Anda harus berjanji pada diri Anda sendiri untuk
menjalankan apa yang telah direncanakan itu. Komitmen dan konsisten sangat
dibutuhkan di sini. Jangan mudah tergoda dengan aktivitas lain yang membuat
action plan Anda tertunda. Kecuali tingkat kepentingan dan benefitnya lebih
tinggi.
Cara yang lain adalah berdialog dengan diri sendiri. Tanyakan pada
diri sendiri tentang kekuatan yang dimiliki, kelemahan, kesempatan dan
hambatan. Kita harus menuliskan apa yang menjadi kekuatan kita, seperti
performa, pendidikan, pengalaman kerja atau prestasi, dan seterusnya.
Dengan dialog dan diagnosis potensi diri, kita bisa menentukan
strategi dan taktik yang tepat menuju apa yang harus dikerjakan dan membangun
jalan menuju sukses.
Karena kita cenderung menghindar dari kesakitan dan mengahmpiri
kenyamanan, maka penting untuk mengetahui nikmatnya sukses dengan tidak malas,
dan sakitnya penderitaan yang akan kita rasakan jika malas.
Bayangkan kesuksesan yang bisa Anda nikmati di masa depan. Anda
akan sejahtera, aman dan bahagia. Jika kita telah menetapkan pencapaian, dan
menikmati visi yang menyenangkan itu, malas tidak lagi menghinggapi kita.
Anda juga harus tahu dan selalu bayangkan akibat buruk atau bahaya
dari kemalasan. Malas akan mengaburkan impian indah masa depan kita. Kita tidak
akan punya harapan untuk menikmati hidup yang lebih baik.
Hidup tidak bisa dipisahkan dari hukum sebab akibat. Masa depan
kita adalah apa yang kita kerjakan sekarang. Jika kita tidak bekerja keras,
cerdas dan ikhlas sekarang, kita tidak bisa berharap memenuhi apa yang kita
inginkan. Kemalasan kita akan mengubur mimpi-mimpi, hasrat, dan kesempatan kita
untuk meraih sukses.
Keep moving on!
NB: Silahkan IZIN kepada penulis di:
ahmadsaifulislam@gmail.com (085733847622), bila berminat menerbitkan
artikel-artikel di blog resmi ini. Terimakasih, Salam Menang…J)
Yuk diskusi juga di
@ipoenkchampion, dapatkan kultweet yang menyegarkan intelektual, emosional dan
spiritual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar