Rabu, 19 Februari 2014

KETERAMPILAN MASA DEPAN



 Tidak bisa tidak, aku harus tetap menulis. Persis seperti seorang atlet, agar semakin ahli maka harus keep training. Ini adalah kunci satu-satunya bagi siapa pun dalam bidang apapun untuk menjadi ahli. Di zaman sudah berubah seperti sekarang, tidak cukup sekedar bisa. Tapi juga dibutuhkan keterampilan dengan standar kualitas ahli. Persaingan semakin ketat.
Menulis merupakan kebutuhan. Tidak ada bedanya dengan makan, minum, bernapas dan (maaf) buang air. Bagiamana kalau semua itu ditak dilakukan? Tentu saja. Akan terjadi bencana. Begitu juga dengan proses kerativitas seorang penulis. Maka menulis itu sendiri, harus tetap berjalan. Kan, memang kehidupan ini adalah gerak. Semakin bergerak, semakin hidup. Bahkan Tuhan pun, hanya menjamin rezeki hamba-Nya yang mau bergerak.
Sudah saya bilang, bahwa dunia sudah berubah. Dulu, orang bisanya hanya berkomunikasi dengan lisan. Tapi kin, sudah beda. Orang sudah ngobrol dengan Facebook, YM, BBM, We Chat, What’s Up dan yang semisalnya. Lebih gampangnya, coba saja fenomena handphoners di sekitar kita. Seseorang lebih bangga mencet-mencet tombol handphone-nya, dan ngobrol dengan handphonenya daripada orang yang ada di hadapannya. Nah, budaya semacam ini lah menjadi ladang emas bagi writepreneurs. Mereka bisa menghujamkan meanings kepada hati sesama lewat tangan dinginnya.
Iklan, sudah tidak lagi dengan TV. Saat bangun tidur, yang diingat dan yang dicari pertama kali oleh orang millenium ini bukan lagi TV atau radio. Tapi HP! Setelah itu? Twitter dan Facebook! Maka, iklan yang tepat adalah di HP, Facebook dan Twitter. Artinya, dibutuhkan keterampilan menulis. Dan menulis itu sendiri, punya lahannya yang amat subur.
Benar sekali, sekarang media untuk berlatih menjadi penulis keren, beken sekaligus ahli sudah turah-turah. Tidak ada alasan untuk tidak bisa. Kecuali memang tidak mau.
Mungkin kita pernah saksikan, orang kaya hanya karena blog. Loh, kok bisa kaya dengan dunia maya sih? Kan sudah saya bilang. Dunia sudah terbalik. Yang maya kini menjadi nyata. Mayoritas orang-orang yang berpendidikan atau minimalnya punya HP, perhatiannya sudah ke dunia maya. Inilah kenyataannya. Ayo siapa coba yang nggak punya HP? Tukang parkir aja sudah punya HP. Ibu rumah tangga sudah pada punya HP. Hingga kuli bangunan sudah punya HP.
Oleh sebab itu, fasilitas pendukung seperti komputer amat sangat penting bagi seorang penulis. Apapun itu, memang perlu fasilitas. Bagi pemula, jangan eman-eman merogoh kocek untuk membeli netbook atau laptop. Sekarang sudah bukan zamannya nulis dengan pencil, pulpen atau mesin tik. Kreativitas itu butuh sarana dan prasarana yang modern dan canggih. Ya iya lah. Pelaku maksiat saja sudah semakin canggih menebar petaka, masak kita kalah?!
Kalau begitu, budaya bicara lambat laun juga ikut berubah menjadi budaha tulisan. Oleh sebab itulah, kemampuan mahir dalam menulis perlu dipersiapkan sedini mungkin. Yang masih sekolah, yang masih nyantri, yang masih mahasiswa, merupakan kesempatan yang paling baik dan paling tepat untuk mengasah  keterampilan berbahasa. Bahasa asing terutama Bahasa Inggris, disamping bahasa Arab, atau mungkin Bahasa Jerma dan Perancis, boleh jadi sangat mendukung. Oleh karenanya, belajarlah dengan sungguh-sungguh.
Pada awal turunnya ayat, Allah saja berfirman, “Bacalah. Dengan menyebut nama Tuhanmu yang menciptakan. Yang Menciptakan manusia dari segumpal darah. Bacalah, Tuhanmu Yang Maha Mulia. Yang mengajarkan dengan perantara pena. Mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya”. Ingat, membaca bukan menonton. Karena dengan membaca, bisa memperbaiki kualitas bahasa tulisan kita.
Dan perlu diingat, memang keterampilang menulis ini amat sangat penting. Bagaimana coba kalau, tidak ada budaya tulis menulis. Kita tidak akan pernah tahu Alquran. Tidak pernah tahu hadis-hadis Nabi Muhammad. Tidak pernah tahu sejarah dunia atau sejarah negara plus para pejuang bangsa kita.
Dan pada akhirnya, keterampilan menulis amat sangat menguntungkan pemiliknya. Sudah banyak kisah orang kaya raya dari tulisan. Sebut yang paling populer J.K. Rowling, Habiburrahman El-Sirazi, Ippho Santosa, dan seterusnya yang tidak begitu nongol di TV.


NB: Silahkan IZIN kepada penulis di: ahmadsaifulislam@gmail.com (085733847622), bila berminat menerbitkan artikel-artikel di blog resmi ini. Terimakasih, Salam Menang…J)
Yuk diskusi juga di @ipoenkchampion, dapatkan kultweet yang menyegarkan intelektual, emosional dan spiritual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AHMAD SAIFUL ISLAM

Ahmad Saiful Islam Sarjana Tafsir Hadis UINSA Surabaya Lahir di Banyuwangi,  3 Mei 1987 Islamic Journalism Community  (IJC) Surabaya (2010)...