Rabu, 19 Februari 2014

REZEKI KOK DITUNDA



Pada prinsipnya dan memang sudah fitrahnya bahwa bertambahnya kawan itu berita gembira. Bertambahnya teman dan sahabat adalah berita gembira. Dikatakan berita gembira karena sangat dimungkinkan mereka menambah keceriaan dan kebahagiaan hidup kita. Kita bisa saling berbagi dengan mereka. Give and take. Sebaliknya, hilangnya sahabat adalah berita buruk. Alasannya cukup sederhana, kita tidak bisa hidup tanpa bantuan orang lain. Meskipun kita hanya mengharap bantuan dari Allah saja. Dan bantuan Allah itu, sering muncul lewat sahabat-sahabat kita itu. Atau setiap orang yang menghiasi hidup kita.
            Tidak terkecuali, bila seorang perjaka menemukan jodohnya. Begitu pun seorang gadis yang menemukan pangeran impiannya. Sekali lagi, ini berita gembira. Sebaliknya, cerai dengan pasangan hidup merupakan berita duka. Jangan dibalik. Saya rasa penting menulis ini karena berapa banyak pemuda yang sudah waktunya menikah, tapi dia menundanya. Alasannya kebalik ternyata, “Nanti kalau saya nikah, otomatis kebutuhan hidup bertambah. Saya mesti tanggung jawab menafkahi isteri saya. Belum lagi biaya resepi apalagi ditambah nanti kalau sudah punya anak. Ah, entar dulu deh bila mapan.” Dia lupa bahwa, kita ini tidak sendirian. Ingatlah, ada Allah yang selalu memberi kita yang terbaik. Dia Maha Tahu. Tidak bakalan membiarkan kita. Kecuali kita sendiri yang menjauhi-Nya. “Jika mereka fakir, Dia Yang Mengayakan”, begitu firman-Nya. Justru dengan menunda itulah, dia sendiri yang menjauhkan dirinya dari rezeki-Nya. Dia menjauhkan diri dari berita gembira itu.
            Kehadiran anak, juga merupakan berita gembira. Kalau saya renung-renungkan, memang anak adalah investasi kita di masa depan. Dilihat dari sisi manapun, mempunyai dikaruniai anak shaleh/shalehah oleh Allah merupakan berita gembira. Namun sering terbalik. Banyak pasangan muda yang menunda-nunda punya anak. Nampaknya faktor ekonomi atau kekhawatiran ekonomi yang menjadi salah satu penundaan itu. Sekali lagi, jangan lupakan Allah. Allah yang memberi kita anak, tentu sudah pasti Dia bakalan mencukupinya. Kata A.A. Gym, “masak Allah ciptakan perut tidak sama isinya, ya zhalim.” Yuk menikah segera, Yuk punya anak segera.


NB: Silahkan IZIN kepada penulis di: ahmadsaifulislam@gmail.com (085733847622), bila berminat menerbitkan artikel-artikel di blog resmi ini. Terimakasih, Salam Menang…J)
Yuk diskusi juga di @ipoenkchampion, dapatkan kultweet yang menyegarkan intelektual, emosional dan spiritual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AHMAD SAIFUL ISLAM

Ahmad Saiful Islam Sarjana Tafsir Hadis UINSA Surabaya Lahir di Banyuwangi,  3 Mei 1987 Islamic Journalism Community  (IJC) Surabaya (2010)...