Bismillahirrahmanirrahim...
Dari dulu (belum terlalu jauh kenal agama), saya amat suka kalimat ini. Paling mudah ditulis menjadi kaligrafi, juga artinya mudah diingat dan juga nyaman di hati. Bagaimana tidak, "Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih Maha Penyang". Disamping juga mudah dihafalakan.
Kenapa nyaman di hati? Sederhana saja. Dia memperkenalkan diri-Nya sebagai yang Maha Pengasih. Dalam bahasa Jawa artinya eloman, suka memberi atau dermawan. Kita jadi tahu dan bahkan nyadar bahwa kita hidup tidak otomatis atau dengan sendirinya ada. Tapi kita ada yang menciptakan, yakni Allah SAW. Ditambah lagi, dia Maha Pengasih kepada kita. Coba dibayangkan, berapa harga oksigen? Berapa harga jantung, hati, liver, paru-paru, dan otak kita? Saking mahalnya, kita tidak bisa menentukan harganya. Dan itu Allah kasih gratis kepada kita.
Kedua, Allah memperkenalkan dirinya sebagai Yang Maha Penyayang. Yang namanya menyayangi, kurang lebih lihat saja orang tua saat menyayangi kita. Kita salah, dimaafkan. Kita nakal, dimaafkan. Kita keliru, dibernarkan dan diarahkan. Kita mau apa diberi yang sesuai dengan keinginan kita, sambil juga mempertimbangkan baik buruknya bagi kita. Kira-kira begitu Allah kepada kita.
Kalau sudah Pengasih dan Penyayang, tentu Dia sangat menginginkan kita selamat dan bahagia. Di dunia maupun di akherat. Bukannya membiarkan. Sebagai solusi, Dia menurunkan Alquran dan rasul-Nya. Tujuannya jelas, agar akal dan hati kita selalu mendapatkan arahan-Nya yang nggak mungkin salah sedikitpun itu. Jadi amat sangat merugi, siapa saja yang menjauh dari Alquran. Karena sama sekali tidak merugikan Allah. Dan karena Alquran itu memang untuk manusia. Bila seseorang celaka karena menjauhinya, jangan salahkan Allah. Karena kita sudah diberi akal.
Kalau sudah Maha Pengasih dan Penyayang, tentunya Dia suka mengampuni kesalahan kita. Meski syirik pun tapi kalau bertaubat dan tidak diulangi lagi, Allah tetap ampuni. Coba perhatikan firman-Nya, "Allah tidak mengampuni syirik dan mengampuni dosa selain itu kepada siap yang Dia kehendaki". Syirik yang tidak diampuni ialah syirik yang dibawa hingga mati. Rata-rata sahabat senior Nabi SAW dulunya musyrik. Tapi kemudian diampuni oleh Allah karena mereka kembali kepada-Nya. Itulah bukti bahwa Allah memang "welas" kepada kita. Hanya kadang, sukanya kita nyari jalan-jalan sendiri yang hitam.
Allah itu memang Pengasih dan Penyayang. Pengasih dan penyayang-Nya, melebihi murkanya. Maka fokuslah pada pengasih dan penyayang-Nya. Bukan pada murka-Nya. Mari berusaha, melakukan aktivitas-aktivitas baik mahdhal seperti shalat, puasa, dan seterusnya maupun aktivitas sehari-hari seperti pekerjaan kita. Insya Allah, Dia menambah rahmat-Nya sehingga kita benar-benar selamat, bahagia dan sukses tidak hanya di dunia tapi juga akherat.
Allah sangat sayang kepada kita. Namun yang banyak, kita yang tidak sayang dengan diri kita sendiri. Ya, kita sering suka menganiaya atau zhalim pada diri sendiri. Sudah tahu dengan jelas bahwa suatu tindakan akibatnya buruk, tapi masih juga terus melakukannya. Dikasih jalan yang benar, eh malah nyari jalan yang salah. Padahal, kalau kita mendekat kepada yang membuat hidup ini, Dia akan ikut menata hidup kita yang serba misteri seperti ini: jodoh, rezeki, kematian dan seterusnya.
Maka, dengan serba keterbatasn kita, yuk kita selalu mendekat dan melibatkan Allah dalam setiap aktivitas kita sehari-hari. Yakin, Dia akan selalu memberi kita yang terbaik. Walau kadang persepsi kita sering salah menilai sesuatu, di situlah Allah berperan menuntun akal, hati dan langkah kita. "Jika hamba-Ku bertanya tentang Aku, katakanlah bahwasanya Aku sangat dekat dengannya", begitu firman-Nya. Di lain ayat, "Aku lebih dekat dengannya melebihi urat lehernya sendiri".
Masa depan kita masih suci. Lupakan masa lalu kita yang kelam. Minta maaf kepada Allah yang Maha Pengasih dan Penyayang itu, maka Dia pasti mengampuni kesalahan dan dosa kita. Kita tidak hidup di masa lalu. Kita cukup jadikan masa lalu untuk menyongsong masa depan yang lebih cerah. "Hai, orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tiap-tiap diri hendaknya melihat apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok". Ayuk, kita kembali kepada-Nya. Kita bekerja bersama-Nya. Dia selalu mengasihi dan sangat sayang kepada kita.
Sobat Pemenang,
Yuk gabung juga di twitter @ipoenkchampion
Untuk dapatkan pencerahan dan tips-tips menari lainnya...;))
Senin, 10 Februari 2014
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
AHMAD SAIFUL ISLAM
Ahmad Saiful Islam Sarjana Tafsir Hadis UINSA Surabaya Lahir di Banyuwangi, 3 Mei 1987 Islamic Journalism Community (IJC) Surabaya (2010)...
-
—Saiful Islam— “Saya rasa, tidak ada seorang pun laki-laki yang waras di muka bumi ini yang rela kalau istrinya ‘digagahi’ oleh laki-l...
-
Einstein pernah berkata, “Orang yang menginginkan hasil yang berbeda tapi dia melakukan hal yang sama, maka orang itu gila”. Ini juga bi...
-
—Saiful Islam— “Tidak afdhol disebut istri ( zawj ), kalau belum berhubugan seksual. Hehe…” Dari sudut pandang kosa kata nakaha ,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar