Kamis, 27 Februari 2014

SEMENTARA UNTUK YANG ABADI



“Dan carilah rezeki akherat yang telah diberikan kepadamu. Jangan lupakan bagian duniamu.” Begitu kata sebuah ayat dalam Alquran. Akherat mesti Anda utamakan. Tanpa mengabaikan dunia. Bahkan dunia Anda raih sebagai supporting akherat adalah sebuah keutamaan. Bukankah doa yang Anda panjatkan setiap hari “Tuhan, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan di akherat.” Sebenarnya tidak Anda panjatkan pun, Anda memang menginginkannya. Ucapan dan doa ini pengukuh dari apa yang Anda inginkan. Akherat adalah kebahagian sesungguhnya.
“Mencari halal merupakan kewajiban atas orang-orang muslim.” Hadis riwayat Thabarani. Mencari rezeki yang halal menjadi keharusan yang mesti Anda tempuh. Maknanya, Anda diharamkan malas. Allah mengharamkan Anda mengharapkan rezeki langsung turun dari langit, sementara Anda hanya duduk berpangku tangan. Karena Anda mengharapkan sesuatu yang menyimpang dari takdir, sunnatullah. Berarti Anda tidak ridla dengan ketentuan Allah, bahwa orang harus membuat sebab real agar rezeki datang kepadanya. Ya, dia mesti action! Bekerja. Kerja kerja kerja.
“Orang yang keluar rumahnya, mencari rezeki karena takut meminta-minta maka dia berada di jalan Allah.” Dari dulu semangat Islam adalah tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Bahkan ada sebuah riwayat, barangsiapa yang meminta-minta padahal dia masih punya untuk dimakan, maka yang ditelannya itu adalah bara api.” Seorang muslim sudah disiapkan oleh-Nya untuk menjadi yang unggul. Menjadi selalu yang terdepan dalam prestasi. Mukmin yang kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Dia daripada mukmin yang lemah. Tidak hanya Allah saja cinta kepada mukmin yang kuat. Manusia dan malaikat juga cinta orang kuat. Di sekitar, Anda bisa saksikan. Bagaimana orang yang kuat selalu lebih mendapatkan perhatian dan penghormatan. Bisa kuat dalam kapital (uang), intelektual (ilmu) ataupun fisikal (tenaga).
Anda diperintahkan menyiapkan akherat (future), Anda dilarang mengabaikan hari ini. Ibrahnya, silahkan Anda punya cita-cita. Tapi Anda juga harus memenuhi kebutuhan sekarang. Memang Anda berpikir panjang. Anda juga harus pikir pendek.
Dalam usaha meraih rezeki-Nya, tidak cukup kerja keras saja. Tapi juga dibutuhkan kerja cerdas, ikhlas dan tuntas. Pikirannya bekerja cerdas, badannya bekerja keras, dan hatinya bekerja ikhlas. Dan kita sudah dibekali semua potensi itu oleh Allah. Tinggal diberdayakan dengan terus melatih dan mengasahnya. Kita bukan seperti badak yang hanya bekerja dengan ototnya. Kita juga tahu bahwa realitas tidak akan berubah hanya dengan pikiran saja. Tapi memang butuh action phisically. Dan agar untung, seuntung-untungnya, dunia-akherat, kita mesti ikhlas mengorientasikan setiap gerak kita untuk-Nya. Insya Allah, ketemu rezeki kita.
(sumber: www.takrim-alquran.org)

NB: Silahkan IZIN kepada penulis di: ahmadsaifulislam@gmail.com (085733847622), bila berminat menerbitkan artikel-artikel di blog resmi ini. Terimakasih, Salam Menang…J) Yuk diskusi juga di @ipoenkchampion, dapatkan kultweet yang menyegarkan intelektual, emosional dan spiritual.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

AHMAD SAIFUL ISLAM

Ahmad Saiful Islam Sarjana Tafsir Hadis UINSA Surabaya Lahir di Banyuwangi,  3 Mei 1987 Islamic Journalism Community  (IJC) Surabaya (2010)...