“Dan carilah rezeki akherat yang telah diberikan kepadamu. Jangan
lupakan bagian duniamu.” Begitu kata sebuah ayat dalam Alquran. Akherat mesti
Anda utamakan. Tanpa mengabaikan dunia. Bahkan dunia Anda raih sebagai supporting
akherat adalah sebuah keutamaan. Bukankah doa yang Anda panjatkan setiap hari
“Tuhan, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan di akherat.” Sebenarnya tidak
Anda panjatkan pun, Anda memang menginginkannya. Ucapan dan doa ini pengukuh
dari apa yang Anda inginkan. Akherat adalah kebahagian sesungguhnya.
“Mencari halal merupakan kewajiban atas orang-orang muslim.” Hadis
riwayat Thabarani. Mencari rezeki yang halal menjadi keharusan yang mesti Anda
tempuh. Maknanya, Anda diharamkan malas. Allah mengharamkan Anda mengharapkan
rezeki langsung turun dari langit, sementara Anda hanya duduk berpangku tangan.
Karena Anda mengharapkan sesuatu yang menyimpang dari takdir, sunnatullah.
Berarti Anda tidak ridla dengan ketentuan Allah, bahwa orang harus membuat
sebab real agar rezeki datang kepadanya. Ya, dia mesti action! Bekerja.
Kerja kerja kerja.
“Orang yang keluar rumahnya, mencari rezeki karena takut
meminta-minta maka dia berada di jalan Allah.” Dari dulu semangat Islam adalah
tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Bahkan ada sebuah riwayat,
barangsiapa yang meminta-minta padahal dia masih punya untuk dimakan, maka yang
ditelannya itu adalah bara api.” Seorang muslim sudah disiapkan oleh-Nya untuk
menjadi yang unggul. Menjadi selalu yang terdepan dalam prestasi. Mukmin yang
kuat lebih baik dan lebih dicintai oleh Dia daripada mukmin yang lemah. Tidak
hanya Allah saja cinta kepada mukmin yang kuat. Manusia dan malaikat juga cinta
orang kuat. Di sekitar, Anda bisa saksikan. Bagaimana orang yang kuat selalu
lebih mendapatkan perhatian dan penghormatan. Bisa kuat dalam kapital (uang),
intelektual (ilmu) ataupun fisikal (tenaga).
Anda diperintahkan menyiapkan akherat (future), Anda
dilarang mengabaikan hari ini. Ibrahnya, silahkan Anda punya cita-cita. Tapi
Anda juga harus memenuhi kebutuhan sekarang. Memang Anda berpikir panjang. Anda
juga harus pikir pendek.
Dalam usaha meraih rezeki-Nya, tidak cukup kerja keras saja. Tapi
juga dibutuhkan kerja cerdas, ikhlas dan tuntas. Pikirannya bekerja cerdas,
badannya bekerja keras, dan hatinya bekerja ikhlas. Dan kita sudah dibekali
semua potensi itu oleh Allah. Tinggal diberdayakan dengan terus melatih dan
mengasahnya. Kita bukan seperti badak yang hanya bekerja dengan ototnya. Kita
juga tahu bahwa realitas tidak akan berubah hanya dengan pikiran saja. Tapi
memang butuh action phisically. Dan agar untung, seuntung-untungnya,
dunia-akherat, kita mesti ikhlas mengorientasikan setiap gerak kita untuk-Nya.
Insya Allah, ketemu rezeki kita.
(sumber: www.takrim-alquran.org)
NB: Silahkan IZIN kepada penulis di:
ahmadsaifulislam@gmail.com (085733847622), bila berminat menerbitkan
artikel-artikel di blog resmi ini. Terimakasih, Salam Menang…J) Yuk
diskusi juga di @ipoenkchampion, dapatkan kultweet yang menyegarkan
intelektual, emosional dan spiritual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar