Banyak orang gagal, karena ketidakmampuan mereka bertahan, tidak
mampu menghadapi berbagai beban, tekanan, dan ancaman-ancaman yang,
kadang-kadang, menyangkut keselamatan jiwa. Makanya, untuk sukses daya tahan
atau Adversity Quotient itu sangat penting Anda temukan dalam diri Anda
dan latih lah.
AQ adalah kemampuan seseorang untuk menghadapi masalah. Kesuksesan
tidak jauh dari langit, ia perlu diraih dengan perjuangan, pengorbanan, dan
daya tahan (mental) yang kokoh. Ada sebuah kisah, suatu hari di lautan luas,
badai tiba-tiba datang dan mengganas. Ia menghantam dan menghancurkan sebuah
perahu yang sedang berlayar. Ketiga pemuda yang berada di dalam perahu
terlempar ke laut. Mereka harus bertahan agar tidak tenggelam menggunakan
potongan-potongan kayu dari sisa-sisa perahu yang hancur.
Ketiganya berhasil melewati hari itu walaupun dengan beban yang
cukup berat: lapar, haus, dan udara malam yang tidak bersahabat. Namun
demikian, mereka terus mencoba untuk bertahan. Malam itu mereka melihat
kelap-kelip lampu di kejauhan. Setitik harapan muncul, dan mereka memastikan
bahwa ada sebuah pulau yang berpenghuni, jauh di sana.
“Untuk bisa bertahan hidup, kita harus berenang ke pulau itu.”
Demikian salah satu dari mereka memberikan saran. Lalu, sambil tetap
berpegangan pada potongan-potongan kayu, mereka berusaha berenang dengan tenaga
yang masih tersisa. Namun, karena kondisi mereka sudah lemah, mereka tidak bisa
bergerak jauh dan hanya terbawa oleh arus laut.
Pada siang hari kedua cuaca cukup cerah. Meski demikian, pemuda
pertama yang daya juangnya lemah, tidak mampu lagi bertahan. Akhirnya dia mati
lemas dan tenggelam.
Kedua pemuda yang lain tetap bertahan dan berjuang untuk tetap bisa
hidup, meskipun penderitaan demi penderitaan harus mereka alami, hanya minum
air hujan dan ikan-ikan menggigitinya.
Pada hari ketiga pemuda kedua, karena tidak mampu bertahan lagi,
akhirnya juga meninggal. Kini tinggal pemuda ketiga sendirian. Ia, yang sudah
sangat lemah, nyaris putus asa. Namun, ketika malam tiba ia kembali melihat
lampu-lampu di kejauhan dan kembali mendapat semangat untuk tetap hidup dan
berjuang untuk sampai ke daratan.
Tidak beberapa lama kemudian ada sebuah kapal lewat. Ia ditolong
dan diangkat ke atas kapal. Setelah dia diabaringkan di dek kapal, salah
seorang awak kapal bertanya, “Sudah berapa hari Anda di laut?”
“Tiga hari”, jawabnya dengan suara lemah yang berputus-putus.
“Apa yang membuat Anda mampu bertahan hidup sampai tiga hari?”
Tanya awak kapal itu karena takjub.
“Lampu-lampu di kejauhan, saya yakin ada sebuah pulau di sana dan ada kehidupan, maka saya berusaha sekuat
tenaga untuk mencapainya”, jawab pemuda itu.
Para awak kapal melihat ke arah yang ditunjuk; tidak ada lampu yang
berkelap-kelip di sana. Yang ada hanyalah bitang-bintang di kaki langit...
Bintang, lampu, adalah harapan, cita-cita, target, dan sesuatu yang
sangat-sangat kita inginkan, yang memberi harapan dan semangat. Dan daya juang,
daya tahan dan kemampuan menghadapi tekanan fisik maupun mental (tantangan,
persaingan, permasalahan, hal-hal yang tidak terduga, dan bahkan
ancaman-ancaman) yang akan mentantarkan kita pada kesuksesan.
Anda tahu, resep ayam
goreng Kentucky Fried Chicken Kolonel Harland Sanders baru diterima saat ia
menawarkannya ke restoran yang ke-1009? Begitu juga, J.K. Rowling penulis buku
Harry Potter pernah ditolak beberapa kali sebelum bukunya berhasil diterbitkan.
Sebelum sukses, ternyata mereka gigih, tidak kalah oleh penolakan, dan daya
tahan yang luar biasa.
(sumber gambar: www.1decision1day.com)
NB: Silahkan IZIN kepada penulis di:
ahmadsaifulislam@gmail.com (085733847622), bila berminat menerbitkan
artikel-artikel di blog resmi ini. Terimakasih, Salam Menang…J) Yuk
diskusi juga di @ipoenkchampion, dapatkan kultweet yang menyegarkan
intelektual, emosional dan spiritual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar