Seorang perempuan yang “cantik” itu
menjadi dambaan setiap imam. Begitu juga seorang imam yang “tampan” juga
menjadi dambaan setiap perempuan. Kalau demikian, berlomba-lombalah untuk
menjadi cantik dan tampan. Well?
Salah kaprah kalau yang dikira
cantik dan tampan itu hanya soal wajah, body dan assesoris. Tampan dan cantik
sejati itu memang sebenarnya hatinya. Atau bahasa populernya dikenal inner
beauty, kencantikan atau ketampanan internal seseorang. Lebih gampangnya cantik
yang menjadi dambaan itu lebih pada jiwannya, hatinya, karakternya, wawasannya,
sikapnya, kapasitasnya sebagai khalifah.
Memang, cantik wajah, body dan
assesoris itu juga penting. Bahkan Nabi Muhammad juga suka yang bersih-bersih
dan harum-harum. Allah pun Maha Indah dan cinta kepada keindahan. Tidak bisa
seorang seniman misalnya berkata, “Biarlah dandanan saya compang-camping, yang
penting kan hati gue”. Bahkan orang sekarang menilai bahwa dandanan luar
seseorang, mencerminkan wataknya. Meskipun ini tidak selalu.
Namun, jangan sampai dilupakan.
Bahwa sekuat apapun kita mendandani wajah, body kita, toh pada akhirnya menjadi
keriput juga, menjadi tanah juga. Itulah fisik, dia kembali lagi menuju
kehancurannya seiring dengan waktu. Kalau jiwa, ruh lain. Seiring waktu,
tambahnya wawasan dan keimanan, dia menuju kesempurnaannya. Hingga kembali
kepada-Nya.
Nah, Islam selalu menganjurkan untuk
keseimbangan. Mari kita dandani fisikal kita, namun tidak melupakan ruhani
kita. Kita cari akheat kita, tidak melupakan dunia. Agar kita selalu didambakan
penduduk langit maupun bumi.
Seorang yang tidak bisa merasakan
keindahan sebuah warna, musik, dikhawatirkan hatinya yang sakit. Mungkin
disebabkan menumpuknya dosa. Sudah fitrahnya orang mendambakan yang indah, yang
cantik, yang tampan.
Maka, awas tertipu oleh cantiknya,
tampannya, atau kerennya wajah dan body. Penting untuk dicek terlebih dahulu
kecantikan dalamnya juga. Karena tidak jarang, yang terperdaya oleh kecantikan
palsu itu, menjadi petaka setelah pernikahan. Mengapa? Ya, tidak lain dan tidak
bukan, ternyata hatinya buruk. Sama seperti wajah, hati atau ruh akan menjadi
buruk atau jelek bila tidak dirawat, bila tidak didandani setiap saat. Dengan
apa? Tentu saja dengan ilmu, pengalaman yang baik, dan iman.
Kecantikan spiritual, butuh dandanan
iman dan pemahaman Islam yang lurus. Kecantikan mental butuh dandanan simpati,
empati, sabar, pantang menyerah, berani, yakin, percaya diri, berani berkorban,
dan semisalnya. Kecantikan intelektual butuh membaca, mengamati, mengajar,
menulis, dan berlatih secara berkesinambungan.
Itulah asupan gizi untuk membentuk
kecantikan atau ketampanan itu. Seperti perut yang kelaparan dan bisa mati
kalau tidak dipenuhi, begitu juga inner beauty kita. dia butuh makan yang
halalan thayyiban sekaligus olahraganya.
Penggerakanya, kita mesti setia
dengan kebaikan, kebenaran dan keindahan. Untuk mendapatkan itu, tidak bisa
tidak kita harus keep learning. Hanya dengan terus belajar, jiwa kita akan
tumbuh dewasa, sempurna dan akhirnya kembali kepada-Nya dengan gelar nafs
al-muthmainnah.
Kita bisa amati langsung dalam
keseharian hidup kita. Bagaimana nasib orang yang dekat dengan ilmu, cinta
kebaikan, kebenaran dan keindahan. Dibanding mereka yang jauh darinya. Karena
Allah memang tidak akan pernah salah, “Allah akan melebihkan derajat
orang-orang yang beriman dan berilmu”.
Sekali lagi, bahwa memang kecantikan
atau ketampanan itu punya gaya sedot. Orang pasti dibuat tertarik. Dan uniknya,
dia akan menarik yang baik-baik juga. Otomatis, tidak suka dengan keburukan,
kesalahan, dan ke-dekil-an. Orang seperti ini, tidak mudah tertipu oleh
pandangan matanya. Hatinya selalu ikut andil untuk menjadi radar menemukan
jodohnya.
Allah itu Maha Adil. Dia tidak
melihat wajah atau body kita. Tapi yang dinilai adalah hati kita. Celaka, kalau
surga itu dihadiahkan hanya yang cantik atau tampan wajah dan bodynya. Kalau
demikian, bisa-bisa surga itu dihuni kalangan artis saja. Tapi, sekali lagi
tidak! Allah menilai hati kita. Maka Yuk selalu dandani hati kita, dan juga
wajah dan body kita. Kalau pun harus dimenangkan, tentunya dandani inner beauty
memang harus diprioritaskan. Selamat Aktivitas Sobatku, para pemenang....;)
NB: Silahkan IZIN kepada penulis di:
ahmadsaifulislam@gmail.com (085733847622), bila berminat menerbitkan
artikel-artikel di blog resmi ini. Terimakasih, Salam Menang…J)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar